Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Memilih Produk Organik yang Benar, Jangan Salah Pilih

ilustrasi tulisan "organic" (pexels.com/Fuzzy Rescue)
ilustrasi tulisan "organic" (pexels.com/Fuzzy Rescue)

Banyak konsumen kini beralih ke produk organik karena dianggap lebih alami, bebas bahan kimia, dan ramah lingkungan. Namun, dengan semakin banyaknya produk organik di pasaran, tantangan yang muncul adalah bagaimana memastikan produk tersebut benar-benar organik.

Tidak semua produk yang diberi label “organik” memenuhi standar organik yang sebenarnya. Ada produk yang menggunakan label tersebut hanya sebagai strategi pemasaran tanpa memenuhi kriteria tertentu. Oleh karena itu, penting bagi konsumen untuk lebih teliti dalam memilih.

Dengan mengikuti ciri-ciri yang disebutkan di bawah ini, kamu tidak hanya dapat meningkatkan kualitas konsumsi makanan, tetapi juga mendukung praktik pertanian yang berkelanjutan.

1. Periksa label sertifikasi

ilustrasi produk berlabel organik (pexels.com/Sarah  Chai)
ilustrasi produk berlabel organik (pexels.com/Sarah Chai)

Produk organik yang asli biasanya memiliki label sertifikasi dari lembaga yang terpercaya. Di Indonesia, produk organik yang sah sering kali memiliki label dari Lembaga Sertifikasi Organik (LSO). Sertifikasi ini menunjukkan bahwa produk telah melalui pengujian dan memenuhi standar organik yang berlaku.

Selain sertifikasi lokal, kamu juga dapat memeriksa sertifikasi internasional seperti USDA Organic atau EU Organic. Sertifikasi ini memberikan jaminan tambahan bahwa produk tersebut diproduksi tanpa bahan kimia sintetis, pestisida, atau rekayasa genetika. Jangan ragu untuk memeriksa label secara detail dan cari informasi lebih lanjut tentang lembaga sertifikasinya.

2. Kenali komposisi produk

ilustrasi produk berlabel organik (pexels.com/Craig Adderley)
ilustrasi produk berlabel organik (pexels.com/Craig Adderley)

Produk organik yang benar-benar organik biasanya memiliki daftar bahan yang sederhana dan mudah dipahami. Misalnya, produk makanan organik hanya mencantumkan bahan-bahan alami tanpa tambahan bahan kimia atau pengawet sintetis. Jika ada bahan yang sulit kamu kenali atau terlalu banyak bahan tambahan, maka produk tersebut kemungkinan bukan sepenuhnya organik.

Selain itu, perhatikan klaim pada kemasan seperti “100% organik” atau “organik”. Klaim “100% organik” berarti semua bahan yang digunakan organik, sementara klaim “organik” bisa berarti setidaknya 95% bahan yang digunakan bersumber dari pertanian organik. Untuk lebih yakin, kamu bisa memeriksa informasi ini di situs resmi produsen.

3. Perhatikan harga produk

ilustrasi bahan organik (pexels.com/HONG SON)
ilustrasi bahan organik (pexels.com/HONG SON)

Produk organik cenderung lebih mahal dibandingkan produk konvensional. Harga yang lebih tinggi biasanya mencerminkan biaya produksi yang lebih besar karena proses pertanian organik membutuhkan waktu dan sumber daya lebih banyak. Jika kamu menemukan produk organik dengan harga sangat murah, ada baiknya berhati-hati dan mengecek ulang keasliannya. 

Namun, harga tinggi saja tidak menjamin keaslian produk organik. Oleh karena itu, penting untuk mengombinasikan faktor harga dengan pemeriksaan sertifikasi dan komposisi produk. Dengan begitu, kamu dapat memastikan bahwa uang yang kamu keluarkan sebanding dengan kualitas yang didapatkan.

4. Pilih dari produsen yang terpercaya

ilustrasi sayuran organik (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi sayuran organik (pexels.com/RDNE Stock project)

Memilih produk dari merek atau produsen yang sudah dikenal dan memiliki reputasi baik dapat membantu memastikan keaslian produk organik. Produsen terpercaya biasanya transparan mengenai sumber bahan baku dan proses produksinya. Mereka juga sering memberikan informasi tambahan di situs web atau kemasan produk mereka.

Selain itu, belilah produk organik dari toko atau pasar yang khusus menjual bahan organik. Toko-toko seperti ini biasanya lebih selektif dalam memilih produk yang mereka jual, sehingga memudahkan kamu menemukan produk organik berkualitas.

5. Hindari klaim yang terlalu umum

ilustrasi produk organik berupa skincare (pexels.com/PNW Production)
ilustrasi produk organik berupa skincare (pexels.com/PNW Production)

Hati-hati dengan produk yang hanya mencantumkan klaim seperti “Natural”, “Eco-Friendly”, atau “Non-Toxic” tanpa dukungan sertifikasi organik. Klaim ini sering digunakan sebagai strategi pemasaran dan tidak selalu mencerminkan standar organik yang sesungguhnya. Sebagai konsumen cerdas, kamu harus mampu membedakan antara produk yang benar-benar organik dan yang hanya terlihat organik. 

Untuk memastikan, periksa bagian belakang kemasan dan baca informasi lebih rinci tentang bahan atau metode produksi. Jangan ragu untuk mencari ulasan atau bertanya langsung kepada produsen jika masih ragu.

Memilih produk organik yang benar-benar organik membutuhkan ketelitian dan pengetahuan. Dengan memahami pentingnya label sertifikasi, mengenali komposisi produk, dan memperhatikan reputasi produsen, kamu dapat memastikan bahwa produk yang kamu beli benar-benar sesuai dengan klaimnya. Selain itu, hindari tergiur harga murah atau klaim umum yang tidak didukung oleh bukti kuat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us