7 Cara Mengatasi Distraksi dalam Hidup, Bikin Lebih Produktif!

Sebelum melakukan tugas-tugas yang menyibukkan sepanjang hari, luangkan waktu di pagi hari untuk mengelola jadwal dan rencana sepanjang hari. Penetapan jadwal dan rencana seperti ini dapat membantumu fokus ke satu tujuan.

"Saya bangun di pagi hari dan saya akan membuat daftar berisi lima hal yang ingin saya selesaikan hari itu dan tanpa pengecualian, saya harus menyelesaikan lima hal tersebut. Jika saya akhirnya berhasil menyelesaikan beberapa hal tambahan selain itu, ini bagus, tetapi saya selalu mendahulukan daftar prioritas saya," kata Richard Charles Nicholas Branson, seorang pengusaha asal Inggris, dilansir CNBC.

Dilansir Life Hack, Leon Ho, pendiri dan CEO Life Hack juga memberikan tips mengatasi distraksi, yaitu tetapkan tugas-tugas yang sangat penting dan memerlukan penyelesaian segera pada hari itu. Mengenali tugas yang memiliki nilai itu penting, namun tidak harus segera diselesaikan. 

Gangguan eksternal sering datang dalam berbagai bentuk dan ukuran, mulai dari suara televisi yang bising hingga kegaduhan keluarga. Solusinya, coba hindari gangguan-gangguan tersebut.

Jika televisi mengganggu konsentrasi, matikan atau pindah ke ruangan lebih tenang. Matikan suara ponsel saat bekerja jika selalu mengganggu. Lalu kalau keluarga menciptakan suasana ramai, sesuaikan jadwal kerja atau cari tempat aman yang jauh dari kebisingan tersebut.

Multitasking atau mengerjakan sesuatu secara berbarengan dapat menyebabkan penurunan fokus dan perhatian. Ini membuat tugas-tugas, bahkan yang sederhana menjadi sulit dan memerlukan waktu lebih lama untuk selesai.

Penelitian menunjukkan, saat seseorang berpikir sedang melakukan multitasking, sebenarnya tindakan ini hanya sedang beralih antara beberapa tugas hingga menguras energi yang perlukan untuk bekerja. Karena multitasking inilah yang menyebabkan rasa lelah dan tak bersemangat pada akhir hari, meskipun tidak banyak melakukan aktivitas fisik.

"Otak kita tidak terhubung untuk melakukan multitasking dengan baik. Ketika orang berpikir mereka sedang multitasking, sebenarnya mereka hanya beralih dari satu tugas ke tugas lainnya dengan sangat cepat. Dan setiap kali mereka melakukannya, ada biaya kognitif yaitu menghabiskan sumber daya mental kita dan tidak efisien," jelas Earl Miller, Ilmuwan saraf MIT, dilansir Inc.

Smartphone yang selalu ada bisa mengganggu kemampuan kita untuk fokus pada tugas. Pemberitahuan dari ponsel, baik suara maupun getaran, dapat mengganggu pekerjaan atau aktivitas apa pun, bahkan tanpa membuka pesan. Selain itu, cahaya biru dari layar ponsel, tablet, dan komputer, selain mengganggu juga bisa menyebabkan sulit tidur. 

Penelitian tahun 2017 di jurnal Chronobiology International, melibatkan orang dewasa muda usia 20-an, menemukan bahwa paparan cahaya biru sebelum tidur dapat mengurangi waktu tidur sekitar 16 menit. Cahaya biru juga mengurangi produksi melatonin dalam tubuh, hormon yang mengatur pola tidur normal.

Oleh karena itu, perlu disadari untuk menggunakan teknologi secara bijak. Bisa memanfaatkan mode senyap agar tidak terganggu pada handphone saat memerlukan konsentrasi tinggi. Atau terapkan metode pomodoro, yaitu bekerja 25 menit dan istirahat 5 menit sambil menjauhkan handphone dari jangkauan.

Cara ini melibatkan perencanaan waktu yang tegas dalam memutuskan kapan akan melakukan setiap aktivitas. Tujuannya adalah membuat pola waktu harian yang padat tanpa ada celah kosong dalam jadwal.

Yang penting adalah melaksanakan rencana yang sudah ditentukan. Misalnya, bisa menggunakan media sosial, tetapi hanya pada waktu yang telah direncanakan dan bukan mengorbankan kegiatan lain seperti berinteraksi dengan keluarga.

Buat pola mingguan yang ideal dan luangkan 15 menit setiap minggu untuk evaluasi. Jika teralihkan, catat pemicu gangguan dan rencanakan strategi untuk menghadapinya. Pikirkan juga perubahan kalender agar lebih sesuai dengan nilai-nilai hidup untuk menjaga keteraturan minggu berikutnya.

Dilansir Psychology Today, setelah memiliki template jadwal mingguan yang ideal, pastikan orang-orang penting dalam hidup sejalan dan sinkron denganmu. Dalam lingkungan rumah, pastikan bahwa semua anggota keluarga memiliki pemahaman yang sama mengenai bagaimana waktu akan dihabiskan. Bahas tanggung jawab rumah tangga dan waktu berkualitas bersama.

Untuk di lingkungan kerja, tanyakan rekan kerja bagaimana akan menghabiskan waktu di tempat kerja. Apakah fokus dengan pekerjaan saja atau seimbang dengan kehidupan sosial?

Fokus dengan berusaha mengendalikan perhatian merupakan kunci dalam manajemen waktu dan produktivitas. Namun, untuk tetap fokus pada suatu hal, perlu untuk mencegah asal distraksi tersebut tentunya. Di sinilah latihan kesadaran (mindfulness) menjadi penting.

Beberapa penelitian kecil menunjukkan bahwa meditasi yang mendalam dapat menjadi metode berharga untuk menenangkan pikiran yang tak terkendali. Hal ini juga bisa membantu seseorang mempertahankan konsentrasi yang kuat, seperti yang dilansir Harvard Health Publishing.

Ahli saraf telah meneliti bagaimana dua jenis meditasi berdasarkan ajaran Buddha, yaitu meditasi perhatian terfokus (FA) dan meditasi pemantauan terbuka (OM), dapat meningkatkan pemrosesan kognitif. Latihan rutin dalam salah satu jenis ini dapat membantu mengasah otak untuk meningkatkan perhatian, fokus, dan konsentrasi.

Perlu diingat, mengatasi distraksi memerlukan latihan dan kesabaran. Tidak semua metode akan cocok untuk setiap orang, jadi mungkin kamu perlu bereksperimen untuk menemukan pendekatan yang paling efektif.