Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Cara Menghadapi Victim Mentality di Dalam Diri Sendiri, Stop Drama!

ilustrasi sedang bersedih (unsplash.com/pixel_talkies)
ilustrasi sedang bersedih (unsplash.com/pixel_talkies)

Situasi yang sulit dan keadaan yang tidak mendukung bisa membuat seseorang merasa lelah dengan kehidupannya. Bisa juga karena tidak memiliki dukungan dari orang terdekat hingga trauma di masa lalu. Semua bisa menjadi penyebab seseorang memiliki victim mentality atau mentalitas korban.

Victim mentality mengajarkanmu untuk selalu merasa terpuruk dan menderita. Seakan kamu tidak memiliki harapan dalam menjalani kehidupan. Serta tidak memiliki orang yang menyayangimu sepenuhnya.

Jebakan mental ini tentu akan membuat hidupmu semakin sulit. Oleh karenanya, kamu harus bisa menyikapinya dengan melakukan tiga cara sebagai berikut!

1.Identifikasi keyakinan yang membatasi dirimu

ilustrasi wanita mengerjakan tugas di laptop (pexels.com/anastasia-shuraeva)
ilustrasi wanita mengerjakan tugas di laptop (pexels.com/anastasia-shuraeva)

Sebelum merasa menjadi korban, coba identifikasi dulu hal-hal yang membatasi dirimu. Sebab keyakinan akan membuatmu selalu lari dari tantangan dan keputusan yang penting. Reaksi yang hadir dalam dirimu terkadang malah membuat situasi yang tadinya biasa saja, malah terlihat buruk.

Selalu luangkan waktu sejenak sebelum kamu benar-benar memutuskan merasa tak mampu melakukannya. Ketakutan yang hadir seringkali hanyalah menjadi penghambat kamu untuk maju. Identifikasi mengapa dirimu mau bersikap seperti itu, lalu telaah caramu bereaksi dan cari jalan keluar agar kamu bisa menantang diri sendiri.

2.Selalu bertanggung jawab saat kamu ingin lari darinya

ilustrasi gaya hidup minimalis (unsplash.com/jasonstrull)
ilustrasi gaya hidup minimalis (unsplash.com/jasonstrull)

Bertanggung jawab itu membutuhkan nyali yang sangat besar. Tidak semua orang mau dan mampu bertanggung jawab, sebab itu tak mudah. Banyak orang lebih memilih untuk lari dari tanggung jawab karena mencari kenyamanan. Padahal hal-hal yang membuat tidak nyaman lah yang bisa membuatmu bertumbuh menjadi lebih baik.

Cobalah untuk gak melarikan diri ketika dihadapkan pada sebuah rasa tanggung jawab. Jangan merasa menjadi korban dan merasa lemah dalam memikul tanggung jawab. Tanyakan pada dirimu sendiri mengapa kamu merasa tidak nyaman dan ingin melarikan diri.

Sekalipun sulit dan takut gagal, cobalah untuk berusaha dulu agar kamu bisa mengukur kemampuanmu sendiri.

3.Belajar bersyukur atas segalanya

ilustrasi selfie (unsplash.com/alken)
ilustrasi selfie (unsplash.com/alken)

Kamu tidak akan merasa menyedihkan jika mampu untuk terus bersyukur. Jangan menunggu kaya, mendapatkan keberuntungan, atau kesenangan lainnya. Tetapi nikmati apa yang kamu miliki saat ini dan bahagialah karenanya. Tanya pada dirimu sendiri, hal apa yang bisa kamu syukuri hari ini?

Meskipun kamu sedang dihadapkan pada situasi yang kurang menyenangkan, tetapi berusahalah mencari hal baiknya. Bahkan ketika menghadapi sebuah kegagalan, kamu masih bisa untuk terus bersyukur. Pikirkan bahwa kegagalan adalah kesempatan untukmu bisa mencoba lagi dengan lebih banyak pengalaman. Bukan malah merasa dunia tidak adil karena pintu untukmu sudah tertutup.

Dengan menerapkan ketiga cara di atas, kamu akan lebih memahami cara untuk mengendalikan diri. Sehingga, victim mentality di dalam dirimu tidak menjadi semakin buruk dan membuatmu semakin kesulitan. Harus bisa selalu mindfulness dan kontrol pikiran, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Rohmatusyarifah
EditorDwi Rohmatusyarifah
Follow Us