5 Ciri Sikap Tidak Tahu Diri yang Harus Dijauhi

- Tidak berterima kasih setelah dibantu atau dilayani dengan baik
- Gak minta maaf pada orang yang terganggu atau dirugikan olehmu
- Berbuat jahat justru pada orang yang baik padamu
Menurutmu, apa yang akan diperhatikan orang dari dirimu? Kalau jawabanmu penampilan tidak salah. Bagaimanapun juga memang penampilanmu yang pertama terlihat oleh mereka. Seperti cara berpakaian yang dari jauh pun telah tampak.
Orang yang sama sekali belum pernah berinteraksi denganmu cenderung menjadikan penampilanmu sebagai pengenalan awal. Dari situ mereka menebak-nebak status sosial ekonomi dan karaktermu. Namun, sedikit lagi lebih lama kalian berada di satu tempat, orang akan mulai memperhatikan attitude-mu.
Apalagi seiring banyaknya interaksi kalian dalam keseharian. Kalau kamu memiliki ciri sikap tidak tahu diri yang harus dijauhi, mereka bakal langsung membaca sifat aslimu. Jangan menganggapnya lumrah karena kamu perlu berubah.
1. Tidak berterima kasih setelah dibantu atau dilayani dengan baik

Sekecil apa pun bantuan itu, seharusnya kamu tetap menyampaikan rasa terima kasihmu. Misalnya, kamu ngekos. Saat dirimu pulang, teman bilang tadi ada paket untukmu dan ia menaruhnya di depan kamarmu.
Kamu jangan cuma bilang oke. Wajib ada ucapan terima kasih secara langsung. Seandainya kawanmu jahat, bisa saja paketmu malah diambilnya atau ditaruh di sembarang tempat sampai dicuri orang.
Begitu pula ketika dirimu di rumah makan, bank, rumah sakit, dan sebagainya. Setiap kamu habis mendapatkan pelayanan yang baik, ucapkan terima kasih. Terdengar sederhana, tapi sangat besar artinya bagi orang lain. Itu memberi tahu mereka bahwa kamu menghargai perbuatan baiknya.
2. Gak minta maaf pada orang yang terganggu atau dirugikan olehmu

Kalau kamu bikin orang terganggu baik secara sengaja maupun tidak, minta maaflah. Masih dengan contoh dirimu indekos. Kamu ada tugas kelompok. Teman-teman kuliahmu bertamu sampai cukup malam. Secara aturan, dirimu gak melanggar.
Itu diperbolehkan di kos-kosanmu. Akan tetapi, sedikit banyak pasti kalian menimbulkan suara berisik. Penghuni kamar di kanan dan kirimu cukup terganggu. Tunjukkan kamu paham sopan santun dengan segera memberi tahu tetangga kos bahwa dirimu ada kerja kelompok.
Bahkan sebelum kawan-kawanmu datang. Katakan kalian akan berusaha untuk tenang. Namun, mohon maaf bila seandainya nanti tetap ada suara-suara dari kamarmu yang lebih ramai dari biasanya. Setelah mereka pulang, bila tetangga kos masih terjaga minta maaflah sekali lagi.
3. Berbuat jahat justru pada orang yang baik padamu

Bila kamu sampai melakukan ini pada siapa pun, entah apa yang ada dalam pikiranmu. Jangan-janganmu sikapmu yang tak tahu diri dipicu oleh penyakit hati. Seperti kedengkian pada orang yang selama ini baik ke kamu.
Maka sebanyak apa pun kebaikannya padamu seolah-olah gunung bawah laut yang tidak tampak olehmu. Justru tambah baik ia padamu, kebencianmu juga meningkat. Kamu harus segera berintrospeksi.
Di dunia ini gak banyak kan, orang yang sebaik dia? Tidak semestinya dirimu malah bersikap buruk padanya. Asal dirimu tahu, rasa sakit yang ditanggung olehnya juga berlipat-lipat ketika kebaikannya dibalas dengan sikap jahat. Ia gak punya pamrih, tetapi dia juga bukan buat dilukai olehmu.
4. Tak berusaha membalas kebaikan orang

Meski orang lain ikhlas berbuat baik padamu, semestinya kamu yang tahu diri. Jangan seolah-olah dirimu melupakan kebaikannya. Balaslah perbuatan baik orang lain padamu sejauh kamu masih dapat melakukannya.
Misalnya, suatu hari dirimu dijenguk teman saat sakit. Gak usah menunggu dia sakit supaya kamu bisa gantian menjenguknya. Kapan pun dirimu dapat membawakannya sekotak kue atau mentraktir makan siang.
Kalau dia tanya dalam rangka apa, bilang saja dirimu lagi happy dan ingin berbagi kebahagiaan. Tak perlu bilang sebagai balasan atas kebaikannya waktu itu. Dirimu juga dapat membawakannya oleh-oleh sehabis ke luar kota sekalipun ia tak menitip apa-apa.
Memang tidak semua kebaikan orang ke kamu dapat dibalas secara langsung. Seperti jika dirimu ditolong oleh orang tak dikenal ketika kebetulan bertemu. Namun, sesungguhnya kamu masih dapat membalasnya dengan doa terbaik.
5. Minta lebih dari yang diberi

Terakhir, ciri sikap tidak tahu diri yang harus dijauhi adalah minta lebih banyak dari yang diberi. Orang yang memberikan sesuatu padamu tentu senang bila kamu mau menerimanya. Ia memang sudah mempersiapkannya untukmu. Akan tetapi, rasa gembira serta ikhlas itu berubah apabila dirimu gak bisa jaga sikap.
Bukannya merasa cukup dan penuh syukur, kamu justru minta lebih. Bahkan dengan kata-kata yang sangat tidak sopan. Misalnya, temanmu membagikan nasi Padang dengan lauk ayam goreng. Dirimu yang tinggal menikmatinya malah berkomentar seharusnya pakai rendang biar mantap.
Bukan cuma ayam goreng yang tersedia di hampir semua warung. Seandainya kamu tidak menyukainya mending gak usah dimakan dan diberikan ke orang lain. Pasti ada yang mau. Hindari bermental suka gratisan, tapi banyak keinginan.
Di awal kamu bersikap tidak tahu diri, hati akan cepat memberitahumu bahwa tindakanmu salah. Kamu masih punya kepekaan sekalipun terlambat. Akan tetapi, jika kamu gak lebih keras latihan supaya selalu tahu diri, lambat laun semua sikap di atas terasa biasa bagimu.



















