Community Writer of the Month bak Daesang di Perjalanan Menulis Winnichii

- Windi adalah seorang penulis lepas yang telah menekuni beragam pekerjaan di bidang kepenulisan.
- Berawal dari keresahan, Windi menemukan tempat berkarya baru di IDN Times Community.
- Bagi Windi, fokus menulis di kanal Korea seperti menggabungkan dua hal yang paling disukainya.
Dalam dunia hiburan Korea Selatan, akhir tahun identik dengan berbagai ajang penghargaan yang menjadi ruang apresiasi bagi penggerak industri. Di antara semuanya, ada satu penghargaan tertinggi yang diincar para artis dan idol, tak lain adalah Daesang. Sebuah simbol pengakuan atas kerja keras dan konsistensi, terutama dalam setahun ke belakang.
Nuansa itulah yang dirasakan Windi Esti Rahayu, atau yang akrab dengan nama pena Winnichii, di penghujung 2025 ini. Ia terpilih menjadi Community Writer of the Month (CWOTM) periode Desember 2025 di IDN Times Community. Bagi Windi, momen membahagiakan ini bak meraih Daesang, "piala tertinggi" dalam perjalanan menulisnya.
Lebih dari sekadar titel, menjadi Community Writer of the Month adalah salah satu babak penting dalam perjalanan Windi sebagai penulis. Ia pun membagikan kisah tentang bagaimana menulis telah menjadi bagian tak terpisahkan dari dirinya.
1. Windi adalah seorang penulis lepas yang telah menekuni beragam pekerjaan di bidang kepenulisan

Windi Esti Rahayu yang juga dikenal sebagai Winnichii di IDN Times Community merupakan seorang penulis lepas asal Gunungkidul, Yogyakarta. Di usianya yang menginjak 25 tahun, menulis telah menjadi bagian penting dalam kesehariannya. Tak hanya sebagai hobi, dunia kepenulisan dijalani Windi sebagai ruang untuk mengekspresikan diri sekaligus sebagai pilihan utama dalam menjalani hidup.
Dalam wawancara tertulisnya bersama IDN Times Community, Windi membagikan bahwa ia sering mengambil pekerjaan freelance di bidang kepenulisan. Mulai dari menerbitkan novel, mengirim karya puisi ke berbagai media cetak, hingga tergabung sebagai tim di sebuah penerbit online. Selain karena passion, bidang ini juga menawarkan fleksibilitas bagi Windi, yang memungkinkannya tetap produktif dan menghasilkan pundi-pundi rupiah dari rumah.
2. Berawal dari keresahan, Windi menemukan tempat berkarya baru di IDN Times Community
Perjalanan Windi bersama IDN Times Community bermula pada November 2022. Saat itu, ia sempat merasa frustrasi karena tidak menerima bayaran selama berbulan-bulan dari tempat freelance-nya. Windi pun memutar otak dan mencari platform lain. Dari situlah Windi mulai mengenal IDN Times Community sebagai wadah yang memungkinkan penulis untuk berkarya sekaligus memperoleh penghasilan.
"Sekitar November 2022, waktu itu karena di penerbitan aku gak dibayar berbulan-bulan, aku coba cari platform yang bisa menghasilkan cuan," cerita Windi kepada IDN Times Community.
Awalnya, Windi sempat maju-mundur karena ia merasa ragu pada dirinya. Perempuan kelahiran tahun 2000 ini mengaku kurang berpengalaman dalam menulis artikel karena basisnya adalah di karya fiksi. Namun, ia akhirnya memantapkan diri menjadi bagian dari IDN Times Community karena tahu bahwa ada kanal Korea yang bisa memfasilitasi hobi fangirling-nya.
Setelah kurang lebih 3 tahun berlalu, Windi bahkan masih ingat artikel pertama yang dikirimnya. Karya tersebut berjudul "10 Potret Manis Seunghan SM ROOKIES, Maknae Baru SM Entertainment". Menariknya, artikel pertama yang dikirimnya itu terbit dalam waktu singkat, lho. Pengalaman tersebut pun menandai langkah awal Windi menapaki perjalanannya sebagai Community Writer di IDN Times.
"Artikel pertama yang aku submit itu langsung diterbitkan dalam waktu beberapa jam. Waktu itu, kebanyakan artikel KPop di sini masih pakai listicle dengan kata 'potret', terus isinya fun fact gitu," ungkap Windi.
3. Menemukan titik temu antara kegemaran dan karya di kanal Korea IDN Times

Bagi Windi, fokus menulis di kanal Korea seperti menggabungkan dua hal yang paling disukainya. Ketertarikannya pada dunia KPop dan drama Korea menjadi alasan utamanya mendalami kanal ini. Itu juga alasan kenapa Windi seakan tidak pernah kehabisan ide menarik untuk artikel-artikelnya.
"Aku suka banget KPop dan drakoran. Ditambah, menulis itu udah jadi bagian penting dari hidup aku. Jadi, aku memutuskan untuk menggabungkan dua hobiku menjadi sebuah artikel. Ini juga menjadi caraku dalam memperkenalkan para idol melalui sudut pandangku, yang syukurnya bisa menghasilkan cuan," tuturnya.
Walau begitu, Windi mengaku sempat mengalami kesulitan, lho. Ia mengungkap bahwa setelah beberapa bulan bergabung, artikel dengan format potret semakin kehilangan minat pembaca. Ia pun harus beradaptasi dengan membuat artikel deskriptif yang menuntut informasi lebih detail.
Untungnya, dari hal ini, Windi belajar bahwa seorang penulis harus selalu update dan familier dengan perubahan. Ia mengatakan, "Jujur aku agak kesulitan beradaptasi waktu itu, tapi makin ke sini makin enjoy dan setiap hari makin mudah dapat ide tulisan."
4. Windi punya metode unik untuk menghasilkan tulisan kanal Korea yang berkualitas
Di antara beragam topik di kanal Korea, Windi paling menikmati menulis tentang interaksi para idol KPop. Apalagi menurutnya, idol KPop generasi kelima saat ini semakin menarik untuk diikuti, sekaligus untuk dikembangkan menjadi tulisan. Ketertarikan tersebut pun menjadi strategi Windi dalam memperluas ide artikel.
"Kebetulan gen 5 sekarang lagi gacor-gacornya, kan, jadi aku suka nonton konten mereka. Kadang dari konten itu ada satu fun fact yang bisa aku kembangkan. Selain itu, aku juga menemukan ide dari timeline media sosial," kata Windi menceritakan proses kerjanya.
Kemudian, untuk menghasilkan informasi yang akurat, Windi juga selalu mengecek hasil tulisannya ke media lain. Ia biasanya melakukan verifikasi ke media Korea langsung atau ke media internasional seperti Soompi dan allkpop dengan keyword yang sesuai.
Menariknya, ada satu kebiasaan unik yang diciptakan Windi agar ia tetap konsisten menulis. Sebagai fans Yoshi TREASURE, ia kerap menjadikan sang idola sebagai pemantik semangat. Gimana caranya?
Windi pun membuat sebuah pengakuan unik akan kebiasaannya, "Bias aku, kan, Yoshi TREASURE, nih. Aku biasanya bikin target, kalau hari ini Yoshi update, aku harus nulis dan itu lumayan membantu naikin mood nulis aku!"
Wah, sungguh metode yang unik, tapi efektif, ya! Para penggemar KPop bisa meniru cara Windi untuk memacu semangatnya, nih.
Sementara itu, di antara banyaknya artikel yang telah ditulisnya, salah satu yang paling berkesan bagi Windi adalah karya berjudul "Mengenal CORTIS, Boy Group BIGHIT MUSIC yang Debut 18 Agustus 2025". Ia mengaku sangat menikmati penulisan kata demi kata di artikel itu, karena telah menunggu debut salah satu member-nya, yaitu James, sejak zaman Trainee A.
"Aku merasa bangga bisa menulis artikel tentang mereka, berasa nemenin mereka dari 0, khususnya James," lanjut Windi.
5. Berbagai momen membanggakan didapatkannya, dari komentar positif hingga raih "Daesang" di akhir tahun

Selama aktif menulis di IDN Times Community, Windi telah menorehkan berbagai pencapaian yang membekas baginya. Banyak artikelnya yang berhasil meraih angka views yang tinggi, berikut ini top 3 di antaranya:
Kebahagiaan kecil lain dirasakan Windi adalah ketika artikelnya diangkat menjadi konten di akun Instagram IDN Times Korea. Sebab dengan begitu, ia bisa merasakan feedback langsung dari para pembaca.
"Yang paling bikin senang, tuh, kalau artikelku di-posting IDN Times Korea di Instagram," katanya. "Biasanya, kalau artikel aku di-post, aku baca semua komentarnya, banyak komentar positif yang aku dapatkan."
Puncaknya, di penghujung tahun ini, Windi terpilih sebagai Community Writer of the Month (CWOTM) periode Desember 2025. Penghargaan ini ia maknai sebagai bentuk apresiasi atas konsistensinya menulis selama ini. Bak sebuah “Daesang” versi dirinya sendiri yang datang di akhir tahun, sekaligus menjadi salah satu momen paling membanggakan dalam perjalanan menulisnya di IDN Times Community.
"Waktu tahu aku jadi CWOTM, aku senang dan gak nyangka banget. Selama lebih dari 5 tahun menggeluti dunia kepenulisan dengan berbagai hal yang aku coba, ini jadi semacam 'I did it' momen bagiku... Suatu kehormatan bisa terpilih menjadi Community Writer of the Month bulan Desember, yang bikin aku ngerasa dapet Daesang karena dapetnya bertepatan di akhir tahun," tuturnya.
Ia melanjutkan, "Pencapaian ini aku persembahkan buat versi 17 tahun dari diriku yang waktu itu pengin banget jadi penulis novel yang bukunya dipajang di Gramedia. Sayangnya, sampai sekarang belum terwujud. Tapi lewat IDN Times Community ini, aku merasa walaupun mimpiku belum terwujud, Tuhan kayak kasih jalan biar aku terus menulis tentang apa yang aku sukai, bahkan dapat apresiasi lewat CWOTM."
6. Bagi Windi, ia dan menulis sudah seperti soulmate yang tak bisa dipisahkan
Soulmate. Itulah arti menulis bagi perempuan di balik nama pena Winnichii ini. Bagi Windi, menulis bukan sekadar aktivitas atau pekerjaan, melainkan bagian penting dari hidup yang ia jalani dengan penuh kesadaran. Selama bertahun-tahun, bidang ini telah menjadi ruang baginya untuk bertahan, mengekspresikan diri, sekaligus membangun kepercayaan diri melalui karya yang dihasilkannya.
Menulis memberi Windi kesempatan untuk tetap produktif dengan caranya sendiri. Dari aktivitas ini pula, Windi merasakan dampak nyata, baik secara emosional maupun finansial. Sebab, karya-karya yang telah dihasilkan Windi bisa membantunya menopang kehidupan sehari-hari.
"Aku pengin membuktikan walau dengan keterbatasan fisik yang bikin aku gak bisa kerja di luar kayak yang lain, aku tetap bisa bertahan melalui tulisanku. Mungkin masih banyak yang ngeremehin dan menganggap aku gak berguna karena di rumah terus, tapi aku gak akan goyah dan pengin terus bersuara lewat tulisan. Aku gak akan capek buat mencoba banyak hal baru di dunia kepenulisan ini," tutur Windi dengan tegas.
7. Menemukan rumah dan ruang bertumbuh di dunia kepenulisan

Menjadi bagian dari IDN Times Community adalah pengalaman berkesan dalam perjalanan menulis Windi. Ia merasa bersyukur bisa bertemu dengan sesama Community Writer hebat dan editor yang membantunya berkembang. Dari yang semula awam, Windi menemukan ritme dan gaya menulisnya sendiri melalui proses belajar yang ia jalani bersama komunitas ini.
Ia mengaku, "Aku senang banget bisa menjadi bagian dari IDN Times Community karena banyak orang-orang hebat di sini! Aku yang sebelumnya awam banget sama penulisan artikel jadi banyak belajar lewat bimbingan para editor dan sesama Community Writer juga. Sekarang tulisanku makin berkembang!"
Selain ruang belajar, IDN Times Community juga memberinya kenyamanan sebagai platform yang menghargai karya penulis. Kesempatan untuk menulis secara konsisten, mendapatkan apresiasi, serta menukarkan poin tanpa proses yang rumit menjadi hal-hal yang ia syukuri. Menutup perjalanannya sebagai Community Writer of the Month Desember 2025, Windi pun membagikan pesan sederhana bagi sesama Community Writer.
"Carilah kanal yang benar-benar kamu sukai biar selama nulis, kamu juga enjoy. Jadikan menulis itu sebagai salah satu kegiatan menyenangkan dan cara untuk 'menyembuhkan diri' setelah beraktivitas seharian, bukan justru sebuah beban yang harus dikejar," pungkas Windi.


















