Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seorang perempuan yang gemar berbelanja (pexels.com/freestocks.org)

Tidak dapat dimungkiri bahwa berbelanja sesuatu kerap kali membuat hati terasa senang, terutama bagi kaum hawa. Pasalnya, keberhasilan untuk mendapatkan barang yang diinginkan bisa menimbulkan kepuasan tersendiri. Jika kesempatan itu datang lagi, tentu tidak akan segan untuk segera kembali membelanjakan uang yang dimiliki demi mendapatkan apa yang saat itu sedang menarik minat.

Kendati memang tidak ada yang salah dengan berbelanja, tetapi bila dilakukan secara impulsif, apa lagi sampai menjadi kebiasaan, jelas lain cerita. Pasalnya, hal ini tentu berkaitan erat dengan perilaku belanja yang tidak terkendali, sehingga berpotensi menimbulkan dampak buruk yang begitu besar. Lantas, apa saja ya dampak yang dimaksud? Simak baik-baik penjelasan berikut ini, ya!

1.Uang sering terpakai untuk sesuatu yang tidak benar-benar diperlukan

ilustrasi transaksi dengan kartu kredit (pexels.com/Karolina Grabowska)

Perilaku belanja impulsif memang terkadang sangat sulit dihindari, terlebih bila momennya tepat, yaitu saat hal yang diinginkan tersedia dan uangnya pun cukup untuk mendapatkannya. Sesekali tentu ini bukanlah menjadi masalah. Namun, bila hal ini malah dibiasakan, jelas akan menimbulkan kekacauan. Kenapa, ya?

Kalau kamu punya perilaku belanja secara impulsif, sering kali tidak mempedulikan keuangan secara detail. Sebagai contoh, meski sedang ada banyak uang, tetapi sebenarnya itu digunakan untuk berbagai keperluan yang lebih penting. Alih-alih berpatokan pada skala prioritas, kamu malah mengutamakan hawa nafsu belaka. Akibatnya, uang sering terpakai untuk sesuatu yang tidak benar-benar diperlukan dan kamu jadi kelabakan saat kebutuhan yang mendesak tidak dapat dipenuhi.

2.Banyak tumpukan barang di rumah

Editorial Team

EditorAgsa Tian

Tonton lebih seru di