Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Dampak Buruk yang akan Kamu Rasakan bila Terus Mengeluh

Ilustrasi mendengarkan keluhan teman. (Pexels.com/George Milton)

Setiap orang pasti pernah mengeluh. Sebenarnya itu merupakan reaksi yang normal untuk mengekspresikan perasaan, ketika sesuatu berjalan di luar keinginan kita. Namun, tahukah kamu, mengeluh terus-terusan dapat menarik energi negatif, sehingga sulit untuk menghasilkan sesuatu yang positif.

Alih-alih fokus untuk menemukan solusi dari permasalahan tersebut, kebiasaan mengeluh membuat masalah yang ada di hadapanmu tampak lebih besar dari kenyataannya. Bukan hanya itu, inilah lima dampak buruk yang juga akan kamu dapatkan bila terus membiaskaan diri mengeluh.

1.Pekerjaanmu tak kunjung selesai

Waktumu terbuang habis untuk mengeluh (Pexels.com/Yan Krukov)

Saat kamu mengeluh, kamu hanya fokus pada sisi negatif alih-alih positifnya. Pikiranmu terhambat pada hal-hal yang tidak kamu suka, pada akhirnya membuat pekerjaan itu terlihat lebih berat dibanding yang sebenarnya.

Karena suasana hatimu terlanjut buruk, kamu jadi memilih untuk menunda-nunda pekerjaan tersebut. Tugas yang seharusnya hanya butuh waktu satu jam untuk diselesaikan, bisa tak kunjung selesai dalam lima jam sebab keluhanmu.

2. Mengusir kreativitas dan inovasi

Mengeluh mengusir kekreatifanmu (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat kamu mengeluh, situasi sekitar seolah-olah tampak jauh lebih buruk. Sebagai dampak, kamu tak dapat berpikir jernih untuk solusi masalah itu. Energi yang seharusnya dapat digunakan untuk berpikir kreatif, malah habis untuk hal-hal tak penting.

Ini tentu akan berdampak buruk pada produktivitasmu. Dalam dunia kerja, misalnya. Bila kamu terus terfokus pada bosmu yang menyebalkan, atau lingkungan kerja yang tak kondusif, atau segala masalah lain yang kamu keluhkan tanpa memikirkan penyelesaian untuk itu, maka sia-sialah waktumu.

3.Membuat orang tidak betah dekat denganmu

Mengeluh membuat orang lain icepat ilfeel terhadapmu (Pexels.com/Ketut Subiyanto)

Dengan terus mengeluh, secara tak langsung kamu menyebarkan energi negatif. Energi dan perasaan itu menular, jadi tak heran, banyak orang merasa tidak nyaman dekat denganmu. Mereka tidak ingin ‘tertular’ memiliki pikiran dan perasaan negatif layaknya dirimu.

Di sisi lain, menjadi orang positif jauh lebih baik, dimana banyak orang akan tertularkan semangat dan energi positifmu. Tentu tidak ada orang yang ingin sama-sama negatif, bukan?

4.Menarik emosi negatif lain dalam tubuh

Mengeluh hanya menghabiskan energimu (Pexels.com/Tima Miroshnichechenko)

Mengeluh merupakan bibit berbahaya yang dapat menumbuhkan emosi negatif dalam tubuh. Ini dapat berakibat fatal yang menuntunmu pada kecemasan, rasa stres, bahkan depresi. Tak hanya berdampak buruk bagi mental, ini juga dapat menumbuhkan penyakit kronis dalam tubuh yang disebabkan oleh emosi negatif tersebut.

5.Membuatmu merasa pesimis

Merasa pesimis adalah salah satu dampak buruk terus mengeluh (Pexels.com/Kelly Lacy)

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa orang-orang yang dapat melihat dunia dengan positif memiliki berbagai keuntungan, di antaranya mereka hidup lebih lama, mereka lebih sehat, memiliki banyak teman, dan yang paling penting, mereka dapat menikmati hidup dengan penuh rasa syukur.

Sikap mengeluh dapat menuntunmu ke perasaan pesimis, dimana setiap kemungkinan tampak mustahil. Ini mencegahmu untuk menemukan solusi atas permasalahanmu.

Itulah kelima dampak berbahaya apabila kamu terus mengeluh. Kita memang tidak dapat mengontrol apa yang terjadi kelak. Namun, kita dapat mengontrol diri untuk tidak menumbuhkan perasaan negatif. Setuju?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifina Budi A.
EditorArifina Budi A.
Follow Us