Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tips agar Terbiasa Eye Contact saat Berinteraksi, Latihan, yuk!

ilustrasi seseorang melakukan eye contact (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi seseorang melakukan eye contact (pexels.com/Ron Lach)

Eye contact atau kontak mata adalah salah satu elemen penting dalam komunikasi yang mulai sering diabaikan. Padahal saat berbicara dengan seseorang, mata adalah jendela ke dalam pikiran dan perasaan. Namun bagi banyak orang, melakukan eye contact dengan konsisten bisa menjadi hal sulit untuk dilakukan. Hal ini bisa disebabkan oleh rasa malu, kecemasan, atau kurangnya kebiasaan.

Mengapa pada akhirnya eye contact dinilai penting? Sebab, hal ini bisa membantu meningkatkan kualitas interaksi sosialmu, memperkuat rasa percaya diri, dan membangun hubungan lebih kuat dengan orang lain. Bagi yang masih kaku, terapkan tips agar terbiasa eye contact berikut ini, ya, ketika berkomunikasi.

1. Pahami pentingnya eye contact tersebut

ilustrasi seseorang melakukan eye contact (pexels.com/Julia Larson)
ilustrasi seseorang melakukan eye contact (pexels.com/Julia Larson)

Sebelum membahas cara membiasakan diri melakukan eye contact, penting banget untuk memahami kenapa ini penting dalam komunikasi. Eye contact adalah cara untuk menunjukkan bahwa kamu memperhatikan dan menghargai lawan bicaramu. Ini juga membantu menciptakan ikatan emosional dan membantu dalam memahami perasaan dan niat orang lain.

Jika kamu merasa canggung atau gak nyaman dengan eye contact, ingatlah bahwa ini adalah keterampilan yang bisa dipelajari dan ditingkatkan kok. Seiring berjalannya waktu kamu pasti akan semakin memahami betapa pentingnya eye contact dalam berkomunikasi.

2. Latihan secara terus menerus

ilustrasi seseorang melakukan eye contact (pexels.com/Sam Lion)
ilustrasi seseorang melakukan eye contact (pexels.com/Sam Lion)

Salah satu cara terbaik untuk membiasakan diri dengan eye contact adalah dengan latihan tanpa henti. Kamu bisa melakukannya dengan berbicara dengan teman atau anggota keluargamu. Cobalah untuk mempertahankan kontak mata selama beberapa detik sebelum memalingkan matamu. Latihan seperti ini akan membantu kamu merasa lebih nyaman dengan waktu yang lebih lama saat berbicara dengan orang lain.

Selain itu, kamu juga bisaa berlatih sendiri di depan cermin. Cobalah berbicara tentang topik yang kamu sukai sambil menjaga kontak mata dengan pantulan dirimu di cermin. Ini akan membantu kamu memperbaiki ekspresi wajah dan bahasa tubuh saat melakukan eye contact, lho.

3. Fokus pada satu mata

ilustrasi seseorang berlatih eye contact (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi seseorang berlatih eye contact (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mengunci mata seseorang bisa terasa menakutkan atau terlalu intens, ya. Salah satu trik yang berguna adalah fokus pada satu mata lawan bicara aja, alih-alih mencoba untuk melihat keduanya secara bersamaan. Ini akan memberikan kesan bahwa kamu melihat mata mereka tanpa memberikan tekanan yang berlebihan.

Selain itu, dengan fokus pada satu mata, kamu juga akan lebih baik dalam membaca ekspresi wajah dan bahasa tubuh lawan bicaramu. Tentunya ini bisa membantu kamu memahami dengan lebih baik apa yang mereka rasakan atau pikirkan.

4. Atur frekuensi eye contact

ilustrasi seseorang saling pandang (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi seseorang saling pandang (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Penting untuk diingat bahwa eye contact haruslah alami dan gak terlalu dipaksakan. Gak perlu menjaga kontak mata sepanjang waktu selama percakapan. Lebih baik, atur frekuensi eye contact sesuai dengan situasi dan kebutuhan.

Misalnya, saat kamu mendengarkan dengan penuh perhatian, lebih baik menjaga kontak mata lebih lama. Tapi, saat kamu sedang memikirkan atau berbicara tentang suatu hal, kamu bisa memalingkan mata sejenak untuk meredakan tekanan. Ketika kamu menggunakan frekuensi yang sesuai, eye contact akan terasa lebih alami dan gak terasa seperti memaksakan diri.

5. Kelola kecemasan yang kamu rasakan

ilustrasi orang bermeditasi (pexels.com/Mikael Blomkvist)
ilustrasi orang bermeditasi (pexels.com/Mikael Blomkvist)

Tips agar terbiasa eye contact yang selanjutnya berkaitan dengan kecemasan. Salah satu alasan utama seseorang merasa gak nyaman dengan eye contact adalah kecemasan sosial. Kecemasan ini bisa bikin kamu merasa gugup atau takut saat berinteraksi dengan orang lain, sehingga sulit untuk menjaga kontak mata. Apa kamu pernah merasakannya?

Untuk mengatasi kecemasan seperti ini, kamu bisa mencoba teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga. Juga, berbicaralah dengan seorang profesional kesehatan mental jika kamu merasa kecemasan tersebut sangat mengganggu kehidupan sehari-harimu.

6. Evaluasi dan perbaiki

ilustrasi seseorang saling pandang (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi seseorang saling pandang (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Terakhir, penting banget juga untuk terus mengevaluasi dan memperbaiki keterampilan eye contact mu. Setelah selesai berinteraksi dengan seseorang, luangkan waktu sejenak untuk merenungkan bagaimana kamu melakukannya. Apakah kamu sudah menjaga kontak mata dengan baik atau masih ada yang perlu diperbaiki?

Dengan refleksi yang jujur dan usaha terus-menerus untuk memperbaiki diri, kamu akan semakin baik dalam menjaga eye contact saat berinteraksi dengan orang lain. Sehingga kamu gak perlu khawatir lagi saat harus berinteraksi dengan siapapun di kemudian hari.

Membiasakan diri melakukan eye contact saat berinteraksi adalah keterampilan penting dalam komunikasi yang harus kamu miliki. Enam tips agar terbiasa eye contact pada pemaparan di atas bisa membantumu lebih ahli dalam berkomunikasi. Tapi ingat, memperbaiki diri bukanlah hal yang terjadi secara instan, tetapi dengan ketekunan dan kesadaran, kamu pasti bisa menjadi lebih percaya diri dan efektif dalam berkomunikasi melalui eye contact. Berani mencoba?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us