5 Tujuan Utama Seseorang Lakukan Silent Treatment Saat Marah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Silent treatment atau perlakuan diam adalah salah satu bentuk ekspresi emosional yang sering dipilih oleh seseorang. Konsep ini dilakukan oleh seseorang dengan tidak berbicara atau berinteraksi dengan orang lain untuk menunjukkan perasaan marah, kecewa, atau frustrasi.
Meskipun terkadang dianggap sebagai cara yang tidak sehat dalam hubungan, sejatinya ada beberapa tujuan utama dibalik perilaku ini. Telusuri yuk, agar kita bisa lebih memahami dan berusaha mengerti orang lain.
1. Mengungkapkan kemarahan dan rasa frustrasi
Salah satu tujuan utama dari silent treatment adalah untuk mengungkapkan kemarahan dan frustrasi terhadap orang lain. Ketika seseorang merasa terluka atau kecewa oleh tindakan atau kata-kata orang lain, dia mungkin jadi memilih untuk memberikan silent treatment sebagai cara untuk mengekspresikan perasaan tanpa harus berbicara atau mengungkapkan emosi secara verbal.
Bagi beberapa orang, ini adalah cara yang lebih mudah dan aman untuk mengatasi perasaan negatifnya. Dia memilih melakukan ini daripada harus berdebat atau menghadapi pertengkaran secara langsung.
2. Memperkuat perasaan bahwa dirinya punya kendali dan kekuasaan
Seseorang yang melakukan silent treatment juga mungkin punya tujuan untuk memperkuat perasaan bahwa dirinya punya kendali dan kekuasaan dalam hubungan tersebut. Dengan tidak memberikan respons atau perhatian kepada orang lain, diaberharap bahwa orang tersebut akan merasa bersalah atau segera bertindak untuk mendapatkan kembali hubungan yang normal.
Ini adalah cara untuk menunjukkan bahwa dia punya kendali atas situasi tersebut. Juga, bahwa orang lain harus meminta maaf atau memperbaiki kesalahan sebelum hubungan bisa pulih seperti semula.
Baca Juga: 7 Kiat Bijak Menaklukkan Silent Treatment dari Orang Tersayang
3. Menghindari konfrontasi atau perselisihan
Editor’s picks
Bagi sebagian orang, melakukan silent treatment adalah cara untuk menghindari konfrontasi atau perselisihan dengan orang lain. Besar kemungkinan dia merasa bahwa membicarakan masalah yang memicu perasaannya hanya akan memperburuk situasi atau menyebabkan pertengkaran yang lebih besar.
Sebagai gantinya, orang ini jadi memilih untuk menjaga jarak dan memberikan ruang bagi dirinya sendiri. Terutama untuk merenungkan perasaannya tanpa harus berinteraksi langsung yang mungkin sulit atau tidak nyaman.
4. Untuk mendapatkan perhatian atau pengakuan
Beberapa orang juga mungkin menggunakan silent treatment sebagai cara untuk mendapatkan perhatian atau pengakuan dari orang lain. Dengan menarik diri dari interaksi sosial atau menolak untuk berbicara, dia berharap bahwa orang lain akan merasanya atau khawatir tentang keadaan mereka dan mencoba untuk mencari tahu apa yang salah.
Ini adalah cara untuk menarik perhatian orang lain dan membuat orang tersebut sadar akan pentingnya hubungan tersebut. Hayo, kamu pernah punya pemikiran seperti ini juga saat melakukan silent treatment?
5. Mengajukan batasan atau menyatakan ketidaksetujuan
Selanjutnya, seseorang juga mungkin melakukan silent treatment sebagai cara untuk mengajukan batasan atau menyatakan ketidaksetujuan terhadap sikap atau keputusan orang lain. Dia merasa bahwa dirinya telah diabaikan, dihina, atau tidak dihargai oleh orang lain, dan dengan memberikan perlakuan diam, itu menegaskan bahwa dia benar-benar tidak akan menerima perlakuan tersebut.
Ini adalah cara untuk menunjukkan bahwa dirinya punya batasan dan standar yang harus dihormati oleh orang lain. Harapannya, orang yang bersangkutan akan segera menyadari kesalahannya dan merubah sikapnya di kemudian hari.
Meskipun sering dianggap sebagai cara yang tidak sehat dalam hubungan, melakukan silent treatment bisa saja punya beberapa tujuan dibaliknya. Namun, kamu perlu ingat bahwa menggunakan silent treatment sebagai cara untuk menyelesaikan konflik atau mengatasi masalah dalam hubungan sangatlah tidak efektif dan bisa merusak kepercayaan dan koneksi dengan orang lain.
Sebaliknya, komunikasi yang terbuka, jujur, dan penuh empati adalah kunci untuk memperbaiki dan memperkuat hubungan yang sehat. Jadi, jangan sering-sering melakukan silent treatment lagi, ya!
Baca Juga: 5 Cara Bijak Menghadapi Rekan Kerja yang Silent Treatment
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.