David Hidayat, Pahlawan Pesisir yang Berdedikasi Merawat Lingkungan

Kegiatan yang dilakukan demi kelestarian alam laut

Jakarta, IDN Times -  Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki sejumlah wilayah pesisir dengan bentang alam yang luar biasa indah. Kondisi geografis ini sangat menguntungkan masyarakat pesisir untuk mencari nafkah dan menyambung hidup.

Sayangnya tak semua kegiatan di kampung nelayan memperhatikan kelesatrian. Bahkan beberapa aktivitas mengancam keberlangsungan ekosistem, baik dilakukan dengan sengaja oleh manusia atau terjadi secara alami akibat perubahan alam. 

Sebagai anak pesisir, aktivitas perairan seperti penangkapan ikan, wisata bahari, hingga pengembangan sumber daya laut telah menjadi pemandangan sehari-hari. Orang-orang memanfaatkan kekayaan alam sebagai sumber penghidupan.  

Semangat perjuangan tak pernah surut dalam diri David Hidayat, pemuda asal desa Sungai Pinang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Dedikasinya untuk lingkungan, mengantarkan David menjadi salah satu penerima SATU Indonesia Award 2022 bidang lingkungan oleh Astra Indonesia.

1. Kerusakan alam yang dialami David, mendorongnya untuk mendedikasikan hidup demi merawat daerah pesisir

David Hidayat, Pahlawan Pesisir yang Berdedikasi Merawat Lingkunganpenyelaman anggota Andespin di wilayah terumbu karang (instagram.com/andespindeepwestsumatera)

Kondisi nagari Sungai Pinang kala itu tampak memprihatinkan. Pada sejumlah lokasi, tanaman bakau rusak karena kondisi alamiah maupun kelalaian manusia. Padahal, tanaman tersebut punya peran besar untuk mencegah abrasi.

Berangkat dari permasalahan yang ditemuinya di lingkungan sekitar, David menginisiasi organisasi Anak Desa Sungai Pinang atau kini disebut Andespin Dee West Sumatera. Didirikan sejak 2016, organisasi ini berfokus melestarikan alam terutama daerah pesisir pantai dan laut.

Lebih spesifik, kegiatan yang dilakukan oleh organisasi ini di antaranya transplantasi terumbu karang, rehabilitasi kawasan pantai dan muara sungai, rumah literasi atau belajar, budidaya rumput laut, serta batik dan kopi mangrove. Seluruh program itu menjadi komitmen untuk meningkatkan kelestarian alam. Sejak sepuluh tahun merealisasikan program, David selalu mengedepankan proses yang ramah lingkungan dan manusia.

"Jadi sebelum ada keberadaan Andespin di nagari Sungai Pinang, saya melihat secara pribadi itu banyak lokasi-lokasi mangrove atau terumbu karang dalam status kritis. Jadi disitu kami punya kesempatan bahwasannya lahan atau lokasi kritis itu harus kita perbaiki kembali," kata David, membagikan pengalamnnya kepada IDN Times.  

Pemuda ini juga fokus memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Baik berupa pengembangan produk, meningkatkan nilai wisata, hingga mengedukasi masyarakat pesisir. 

"Begitu juga dengan keberadaan terumbu karang. Jadi Alhamdulillah dengan keberadaan Andespin, cukup membantu masyarakat, bahwasannya mangrove itu sesuatu yang harus kita jaga, sesuatu yang memang memberikan manfaatnya kepada kita, terutama masyarakat pesisir," ujar David. 

2. Abrasi air laut menyadarkan David akan pentingnya keseimbangan ekosistem, muncul inisiasi untuk menanggulangi masalah tersebut

David Hidayat, Pahlawan Pesisir yang Berdedikasi Merawat LingkunganPembibitan pohon mangrove oleh Andespin (instagram.com/andespindeepwestsumatera)

Wilayah pesisir rentan mengalami abrasi. Pasalnya, area tersebut menjadi daerah peralihan antara daratan dan lautan. Dalam laman resmi Kementrian Kelautan dan Perikanan disebutkan, abrasi merupakan proses alam berupa pengikisan tanah oleh ombak yang sifatnya merusak, salah satunya timbul akibat keseimbangan alam yang terganggu di daerah tersebut. 

Masih teringat jelas kasus abrasi yang dialami David saat dirinya masih menjadi mahasiswa, "Pertama 2014 karena kita melihat kondisi nagari pas abrasi itu, ya kita harus melakukan sesuatu yang memang bermanfaatlah, dan membebasi dari keadaan-keadaan yang rumit dari nagari kita."

Peristiwa tersebut mendorong David untuk terlibat aktif dalam menangani kasus kerusakan alam. Dimulai dari langkah kecil mengikuti klub selam di kampus, hingga mengajak teman-teman untuk terlibat dalam kegiatan sosial dan lingkungan.

Di tahun yang sama, mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan tingkat sarjana ini mulai menganalisis dan mendata potensi alam yang dapat dikembangkan dari Sungai Pinang. David juga mulai merencanakan program yang diharapkan dapat membawa dampak positif di masa mendatang. 

Baca Juga: Bayang Konflik Maluku Antarkan Eklin Amtor de Fretes Jadi Pendongeng

3. David konsisten lakukan penanaman tanaman bakau hingga pengembangan terumbu karang

David Hidayat, Pahlawan Pesisir yang Berdedikasi Merawat LingkunganDavid "Andespin" Hidayat sedang monitor transplantasi terumbu karang (instagram.com/andespindeepwestsumatera)
dm-player

Pencegahan abrasi dilakukan dengan cara penanaman pohon bakau dan pelestarian hutan mangrove. Mitigasi ini menjadi inisiatif yang tepat guna mencegah kerusakan struktur fisik di daerah pesisir atau wilayah pantai. 

David melibatkan seluruh kelompok masyarakat dalam pengembangan program ini, "Nah yang banyak keterlibatan masyarakat itu adalah kegiatan pembibitan mangrove, lestari mangrove. Itu mulai dari pengisian polybag, pencarian bibit, sampai proses penanaman itu kita melibatkan kelompok ibu-ibu dan juga kelompok bapak-bapak yang ada di nagari Sungai Pinang."

Terhitung, saat ini proses pembibitan mencapai 40ribu mangrove. Langkah pelestarian masih terus berlangsung dan harapannya kegiatan ini bisa terus dikembangkan agar menciptakan lingkungan hidup yang lebih nyaman. 

Untuk sektor perairan, secara rinci disebutkan David beberapa kegiatan yang telah dilakukannya, khususnya demi merawat terumbu karang, "Itu tiap bulannya kita melakukan monitoring, nah itu melibatkan beberapa masyarakat, orang yang bisa dilibatkan dalam kegiatan monitoring, artinya kegiatan penyelaman."

Selain mangrove, David juga berfokus untuk melestarikan terumbu karang sebagai habitat makhluk hidup di dasar laut. Bentuk komitmen David untuk menjaga kelestarian bawah laut, dituangkan dengan menginisiasi program transpalntasi terumbu karang.

"Kalau terumbu karang hampir sama dengan kegiatan mangrove, nanti kita juga menginvestigasi lahan-lahan atau mungkin lokasi-lokasi yang memang terumbu karangnya rusak gitu. Artinya ketika kita melakukan penyelaman kita menemukan salah satu lokasi yang seharusnya tidak rusak lalu kemudian rusak, yang ada di lokasi itu, kalau bisa lakukan penanaman karang ya udah penanaman karang," tuturnya. 

4. David merangkul masyarakat untuk berlayar dengan aman, optimis tak akan merusak ekosistem bawah laut

David Hidayat, Pahlawan Pesisir yang Berdedikasi Merawat LingkunganKelompok Andespin melakukan pemasangan substrat pada meja transplantasi terumbu karang. (instagram.com/andespindeepwestsumatera)

Pengembangan sumber daya alam di suatu daerah tak akan berhasil tanpa adanya kerjasama dari masyarakat yang tumbuh dalam lingkungan tersebut. Dalam menjalankan aksi positifnya, David berusaha merangkul masyarakat untuk bersama-sama lakukan usaha nyata terkait isu lingkungan.

David menuturkan, kondisi pada 2014 hingga 2016, sebagian besar masyarakat masih menggunakan alat tangkap ikan yang tak ramah lingkungan. Kegiatan ini bisa mengganggu ketersediaan dan keberlanjutan sumber daya alam. 

David menyadari perilaku ini bisa berdampak luas pada ekosistem bawah laut, sehingga Ia berinisiatif lakukan sosialisasi terkait hal tersebut, "Jadi kita pendekatan kepada masyarakat kita juga membuat program pemberdayaan melalui kegiatan di pemerintah nagari tadi kita melakukan pendekatan persuasif di masyarakat. Bahwasannya kita memberikan arti penting fungsi, memberikan penyuluhanlah ke masyarakat, bahwasannya kalau terumbu karang memang punya fungsi yang sangat penting untuk kehidupan kita, terutama kita sebagai masyarakat pesisir" 

Masyarakat menyambut positif program yang diinisiasi oleh David demi tercapainya kesejahteraan nelayan. Sejumlah masyarakat mulai tergabung dengan program tersebut karena menyadari urgensi dari kelestarian alam.

5. Kini ngarai Sungai Pinang menjadi desa wisata dengan keindahan alam yang memukau dan potensi yang luar biasa

David Hidayat, Pahlawan Pesisir yang Berdedikasi Merawat LingkunganDavid Hidayat, pencetus kelompok Andespin (instagram.com/andespindeepwestsumatera)

Sungai Pinang telah dikenal sebagai desa wisata dengan keindahan alam yang memukau. Perkampungan nelayan ini memiliki potensi wisata bahari yang dapat menarik pelancong berkat kenakeragaman flora dan faunanya.

Andespin Dee West Sumatera berhasil berkontribusi terhadap kemajuan Sungai Pinang, termasuk di sektor pariwisata dan pemberdayaan manusia. Kunjungan wisata meningkat akibat pengembangan dan perlindungan alam serta pengolahan berbagai produk alami.

"Kunjungan wisata di sana itu kebanyakan mahasiswa penelitian, kelompok-kelompok mahasiswa yang memang mengajak kita bekerja sama, melakukan penanaman mangrove, ada juga penelitian dosen-dosen dan kunjungan wisata umumnya," David turut menambahkan, adanya wisatawan dan peneliti yang memasuki wilayah tersebut memberikan keuntungan secara ekonomi maupun edukasi.

Pemanfaatan hasil alam juga terus ditingkatkan demi merauk khasiat sebanyak mungkin untuk manusia tanpa merusaknya. Dengan tetap menjalankan program yang bertanggung jawab, pengolaan ini diharapkan dapat menciptakan llingkungan yang lebih baik. 

"Ya jadi batik mangrove itu kita menggunakan pewarnanya dari pohon mangrove. Ada kita mengambiul pewarnanya dari daun, atau mungkin dari kulitnya tapi ada juga beberapa warna yang memang butuh warna tambahan. Kalau untuk kopi mangrove kita menggunakan buah-buahnya untuk dijadikan kopi," tutup David. 

Kisah David membangun kelestarian kampungnya di ngarai Sungai Pinang dapat menjadi inspirasi bagi siapa saja untuk terus melestarikan dan menjaga lingkungan di sekitarnya. Alam akan memberikan sumber penghidupan, jika manusia bisa berlaku bijak dalam memanfaatkannya. 

Baca Juga: Ahmad Hasyim Wibisono, Si Perawat Luka yang Membangun Pedis Care

Topik:

  • Dina Fadillah Salma
  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya