Ilustrasi membaca al-qur'an (pexels.com/Michael Burrows)
Ketika membaca Al-Qur'an, kita perlu memperhatikan adab-adab yang berlaku untuk mendapatkan kesempurnaan pahala dalam membacanya. Berikut ini beberapa di antaranya:
1. Dalam keadaan suci
Dalam membaca Al-Qur'an kita dianjurkan dalam keadaan suci. Namun, tetap diperbolehkan apabila kita membaca dalam keadaan terkena najis.
Imam Haromain berkata, "Orang yang membaca Al-Qur'an dalam keadaan najis, dia tidak dikatakan mengerjakan hal yang makruh, akan tetapi dia meninggalkan sesuatu yang utama" (At-Tibyan, hal. 58-59)
2. Membaca dengan pelan, tartil dan tidak tergesa-gesa
Sebagian sahabat membenci pengkhataman Al-Qur’an sehari semalam, dengan dasar hadis yang berasal dari sabda Rasulullah, berikut: "Siapa saja yang membaca Al-Qur'an (khatam) kurang dari tiga hari, berarti dia tidak memahami." (HR. Ahmad dan para penyusun kitab-kitab Sunan)
Dari hadis tersebut, Rasulullah telah memerintahkan Abdullah Ibnu Umar untuk mengkhatamkan Al-Qur'an setiap satu minggu (7 hari) (HR. Bukhori, Muslim). Sebagaimana yang dilakukan Abdullah bin Mas'ud, Utsman bin Affan, Zaid bin Tsabit, mereka mengkhatamkan Al-Qur'an sekali dalam seminggu.
3. Membaca dengan khusyuk
Seperti dalam surat Al-Isra ayat 109 yang menjelaskan bahwa ketika membaca Al-Qur'an kita harus khusyuk. "Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk." (Al-Isra: 109)
4. Membaguskan suara saat membaca Al-Qur'an
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad, "Hiasilah Al-Qur'an dengan suaramu." (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Al-Hakim). Di dalam hadis lain dijelaskan, "Tidak termasuk umatku orang yang tidak melagukan Al-Qur'an." (HR. Bukhari dan Muslim).
Maksud hadis tersebut adalah membaca Al-Qur'an dengan susunan bacaan yang jelas dan terang makhraj hurufnya, panjang pendeknya bacaan, tidak sampai keluar dari ketentuan kaidah tajwid. Serta, seseorang tidak perlu melenggok-lenggokkan suara di luar kemampuannya.
5. Dimulai dengan Isti'adzah
Membaca Al-Qur'an dengan tidak mengganggu orang yang sedang salat dan tidak perlu membacanya dengan suara yang terlalu keras atau di tempat yang banyak orang. Bacalah dengan suara yang lirih secara khusyuk.
Hal ini terdapat dalam surat An-Nahl ayat 98 yang berbunyi, "Apabila kamu membaca Al-Qur'an hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk."