Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Etika Penting saat Mau Menyumbangkan Baju Layak Pakai

ilustrasi donasi pakaian layak
ilustrasi donasi pakaian layak (pexels.com/Gustavo Fring)

Baju merupakan salah satu benda dalam keseharian yang terkadang jangka waktu pemakaiannya bisa cukup singkat karena digantikan dengan yang baru. Alasan penggantiannya pun bukan melulu karena sudah rusak, tetapi bisa karena mengikuti tren atau tidak lagi muat di badan. Akibatnya, banyak pakaian dalam kondisi yang sebenarnya masih bagus hanya bertumpuk di dalam lemari saja.

Kendati begitu, banyak juga orang yang sebenarnya menyadari hal ini. Alih-alih membiarkan pakaiannya hanya memenuhi lemari, mereka memilih untuk menyumbangkannya agar dapat dimanfaatkan oleh siapa saja yang membutuhkan. Sayangnya, terkadang tidak semua orang punya kemampuan dalam menyortir baju mana yang bagus dan mana yang tidak. Nah, supaya kamu tidak salah langkah dan menyakiti hati calon penerima, berikut beberapa etika penting saat mau menyumbangkan baju layak pakai.

1. Sumbangkan baju yang bila kamu menerimanya akan merasa bahagia

ilustrasi perempuan yang sedang mencoba pakaian
ilustrasi perempuan yang sedang mencoba pakaian (pexels.com/Liza Summer)

Banyak orang punya niat baik ingin menyumbangkan baju miliknya yang sudah tidak lagi dipakai sehari-hari. Namun, hanya sebagian dari mereka yang paham tentang baju layak pakai. Sisanya ngawur, yaitu memberikan baju yang sudah tidak layak pakai, seperti luntur parah atau robek di banyak titik. Bayangkan, siapa pun yang menerima sumbangan seperti ini akan lebih mudah tersinggung dari pada bersyukur, bukan begitu?

Kalau kamu bingung pakaian seperti apa yang masih layak untuk disumbangkan, caranya mudah saja, kok. Pilih baju yang akan kamu berikan kepada orang lain dan bayangkan bila kamu adalah penerimanya. Jika baju itu dalam kondisi bagus, pasti dapat membuatmu bahagia. Sebaliknya, bila kamu diberi pakaian seperti itu dan merasa direndahkan, itu artinya bajumu tidak perlu diberikan kepada orang lain.

2. Pastikan setiap fitur pada pakaian masih berfungsi dengan baik

ilustrasi seorang perempuan yang sedang memegang baju
ilustrasi seorang perempuan yang sedang memegang baju (pexels.com/cottonbro studio)

Kalau diperhatikan dengan saksama, orang-orang yang membutuhkan sumbangan baju layak pakai adalah mereka yang kondisinya kurang beruntung, seperti terkena bencana alam. Pakaian yang diperoleh diharapkan mampu memberikan perlindungan dan kenyamanan dalam keadaan yang tidak menguntungkan tersebut. Oleh karena itu, pastikan setiap fitur pada pakaian yang kamu sumbangkan bisa berfungsi dengan baik, ya.

Cek baju yang akan kamu sumbangkan satu per satu. Jika ada jenis pakaian yang menggunakan kancing atau ritsleting, pastikan semuanya dalam kondisi baik. Dengan begini, siapa pun yang menerimanya dapat langsung memanfaatkan tanpa harus memperbaiki terlebih dahulu.

3. Sumbangkan baju dalam keadaan yang telah dibersihkan

ilustrasi melipat baju
ilustrasi melipat baju (unsplash.com/Sarah Brown)

Setelah memastikan baju layak pakai itu memang dalam keadaan yang benar-benar bagus dan setiap fiturnya berfungsi dengan sebagaimana mestinya, ada satu lagi hal yang tidak kalah penting untuk dilakukan, yaitu memberikan pakaian itu dalam kondisi yang telah dibersihkan. Pasalnya ada, lho, orang yang menyumbang baju layak pakai, tetapi sudah lama menumpuk dalam lemari dan tidak dicuci ulang, sehingga aromanya kurang sedap, malah mungkin sedikit berjamur. Kalau begini, kasihan yang menerima, kan?

Nah, sebelum menyumbangkan baju layak pakai, jangan lupa untuk mencucinya terlebih dahulu. Selain itu, tambahkan pewangi dan pelembut bila memang memungkinkan. Sederhana, tetapi sukses bikin hati orang yang menerimanya jadi lebih gembira.

Menyumbangkan baju layak pakai kepada mereka yang membutuhkan adalah suatu tindakan mulia. Oleh sebab itu, pastikan untuk mengeksekusi hal ini dengan penuh kehati-hatian, sesuai etika yang berlaku, agar hasilnya maksimal. Sekarang sudah paham, ya, etika penting saat mau menyumbangkan baju layak pakai?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Life

See More

6 Kiat Efektif Mengelola Ekspektasi Diri Saat Merasa Gagal

11 Des 2025, 07:15 WIBLife