5 Etika Ramah Lingkungan Menyantap Makanan saat Lebaran

- Masak menggunakan bahan-bahan organik dan lokal untuk mendukung rantai pangan lokal.
- Ambil makanan secukupnya agar tidak ada pemborosan makanan yang berakhir menjadi sampah.
- Batasi minuman kemasan, kurangi konsumsi daging merah, dan ajak keluarga menerapkan prinsip ramah lingkungan.
Setelah genap satu bulan berpuasa, Umat Islam akhirnya menyambut Idul Fitri penuh kemenangan. Sudah menjadi tradisi bila perayaan Idul Fitri selalu identik dengan sajian berbagai menu makanan. Namun, porsi menu makanan yang berlebih bisa menjadi masalah baru bila gak dikonsumsi dengan bijak.
Menghindari pemborosan saat menyantap makanan adalah bentuk dari nilai-nilai Ramadan yang harus kita bawa saat Idul Fitri. Ini juga merupakan bentuk etika terhadap lingkungan untuk menjaga kelestariannya. Berikut beberapa etika ramah lingkungan yang sebaiknya kamu ikuti saat menyantap makanan selama Lebaran.
1.Pilih makanan berbahan lokal

Menyantap makanan yang ramah lingkungan diawali dengan memasak menggunakan bahan-bahan yang organik. Kamu bisa mendapatkannya dengan membeli bahan-bahan dari lokal. Misalnya daging lokal, buah musiman, dan sayuran dari petani terdekat.
Secara gak langsung, kamu sudah mendukung industri rantai pangan lokal dengan membelinya dari pedagang-pedagang daerah. Membeli makanan lokal juga meminimalisir jejak karbon yang diperoleh dari transportasi. Ditambah, banyak menu makanan Lebaran yang menggunakan bahan dan rempah-rempah lokal seperti santan untuk membuat opor dan rendang.
2.Ambil makanan secukupnya

Mengambil makanan secukupnya sudah menjadi etika saat hendak menyantap makanan. Hal ini untuk mencegah pemborosan makanan, yang bila makanan gak kamu habiskan akan berakhir menjadi sampah. Maka, ambil makanan dalam satu piring yang sesuai dengan porsimu.
Meskipun tampak sepele, menyisakan makanan punya dampak buruk bagi lingkungan, lho. Sampah makanan yang gak dikelola dengan baik dan berakhir di TPA (Tempat Pembuangan Akhir), dapat mencemari tanah dan udara. Bila sampah makanan yang jelas sampah organik bercampur dengan sampah lainnya yang non-organik, tentu akan muncul masalah baru bagi lingkungan.
Mengambil makanan secukupnya dan menghabiskannya, merupakan etika bertamu saat mengunjungi rumah kerabat terdekat. Perilaku ini menunjukkan sikap menghormati dan menghargai tuan rumah yang sudah menyajikan hidangan Lebaran.
3.Batasi minuman kemasan

Minuman kemasan sering jadi pilihan untuk disuguhkan saat Lebaran. Misalnya karena praktis, dan gak perlu mencuci gelas atau wadah minum. Namun, keberadaan minuman kemasan dapat menambah tumpukan sampah, khususnya sampah plastik sekali pakai.
Kamu bisa membatasi minuman kemasan dengan membelinya dalam jumlah yang sedikit. Ganti minuman kemasan dengan alternatif minuman sehat. Contohnya dengan menyediakan dispenser dan gelas pada tamu. Atau menyediakan berbagai menu minuman lainnya seperti jus buah dan minuman tradisional.
4.Perbanyak sayuran dan kurangi daging

Makanan berbahan daging di Hari Raya Idul Fitri jadi pilihan menu yang gak pernah ketinggalan. Sayangnya konsumsi makanan daging berlebih punya dampak negatif pada kesehatan dan lingkungan. Bagi kamu yang memiliki riwayat penyakit seperti kolesterol, diabetes, hingga darah tinggi sebaiknya jangan gelap mata menyantap daging berlebih saat Lebaran.
Sementara, sayuran dinilai menghasilkan jejak karbon yang lebih rendah dibandingkan daging merah seperti daging sapi. Hal ini dikarenakan pertanian sayuran punya proses yang gak rumit. Sedangkan peternakan menghasilkan lebih banyak emisi dari kebutuhan pakan, proses pencernaan hewan, hingga transportasi. Sebaiknya mengurangi konsumsi daging merah gak hanya dilakukan di Hari Raya saja, tapi juga dilakukan di hari-hari selanjutnya supaya kamu bisa konsisten membentuk kebiasaan ramah lingkungan.
5.Ajak keluarga dan kerabat

Jangan lupa ajak keluarga, kerabat, atau sahabat terdekat untuk menerapkan prinsip-prinsip ramah lingkungan saat merayakan Idul Fitri. Yaitu dengan mengajak orang di sekitar lebih bijak saat mengonsumsi makanan selama Lebaran.
Jika kebiasaan baik dilakukan oleh banyak orang, pasti dampak yang dihasilkan akan lebih luas. Berkumpul bersama keluarga adalah momen yang tepat untuk mengedukasi keluarga tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Memperhatikan makanan yang kita santap selama Lebaran jadi hal yang penting untuk menjaga kesehatan serta upaya untuk tetap ramah lingkungan. Bila ada makanan yang tersisa, sebaiknya jangan buru-buru dibuang. Kamu bisa mengolahnya menjadi pupuk kompos sebagai tambahan media tanam untuk berkebun.