4 Gaya dalam Menjalin Persahabatan Menurut Psikolog Jerman

Gaya persahabatan kamu yang mana nih?

Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa lepas dari berinteraksi dengan sesamanya. Dari interaksi tersebut, akan tercipta berbagai macam hubungan sosial, salah satunya adalah persahabatan. Apakah kamu menjalin hubungan persahabatan dengan teman kamu?

Dilansir Psychology Today, sebuah kelompok psikolog Jerman, yang dipimpin oleh Martina Miche (kini Martina Gabrian) di Universitas Heidelberg, melakukan penelitian dengan hampir 2.000 orang dewasa berusia 40 hingga 85 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa gaya persahabatan dapat dikelompokkan ke dalam empat kategori (suatu pengembangan dari penelitian yang dilakukan sepuluh tahun sebelumnya oleh sosiolog Amerika, Sarah Matthews). Yuk, simak ulasannya berikut ini!

Baca Juga: 7 Tanda Seseorang Bijaksana Menempatkan Diri dalam Persahabatan

1. Teliti dalam memilih (discerning)

4 Gaya dalam Menjalin Persahabatan Menurut Psikolog Jermanilustrasi gayara persahabatan discerning (unsplash.com/Omar Lopez)

Dalam menjalin persahabatan, kualitas lebih penting daripada kuantitas. Psikolog Jerman menekankan bahwa seseorang sebaiknya mengenali aspek-aspek kepribadian teman secara cermat sebelum memutuskan untuk menjalin hubungan yang lebih dekat. Ini dilakukan dengan observasi terhadap sikap, respons terhadap berbagai situasi, dan kesesuaian nilai-nilai hidup.

Dengan pendekatan yang teliti, kamu dapat memastikan bahwa persahabatan yang dibentuk memiliki dasar yang kuat, sehingga mampu bertahan dalam jangka panjang. Menjalin persahabatan memerlukan rasa saling percaya dan berbagi secara tulus. Kepercayaan merupakan elemen krusial dalam membangun hubungan yang sehat, dan dengan melakukan seleksi yang cermat, kamu dapat meminimalkan risiko kekecewaan dan konflik di masa depan.

Baca Juga: 7 Fakta Persahabatan Kon Diao dan Kuea Keerati di Serial Naughty Babe

2. Mandiri (independent)

4 Gaya dalam Menjalin Persahabatan Menurut Psikolog Jermanilustrasi gaya persahabatan independent (unsplash.com/ Priscilla Du Preez 🇨🇦)

Aspek kedua yang diungkapkan oleh psikolog Jerman dalam konteks menjalin persahabatan adalah kemandirian. Dalam hubungan sosial, individu sebaiknya tetap memiliki identitas dan keberanian untuk menjalani kehidupan secara independen. Mandiri dalam konteks ini mencakup keberanian untuk mengambil keputusan sendiri, memegang tanggung jawab atas tindakan, dan memiliki kejelasan diri yang tidak terpengaruh oleh opini atau pandangan orang lain.

Selain itu, kemandirian juga berarti memiliki batasan yang sehat dalam hubungan persahabatan. Psikolog Jerman menekankan pentingnya untuk tidak terlalu tergantung pada teman-teman dalam hal kebahagiaan dan pemenuhan kebutuhan emosional. Dengan tetap mandiri, kamu dapat menjaga keseimbangan yang sehat antara hubungan sosial dan kehidupan pribadi, menghindari ketergantungan berlebihan pada orang lain, dan mencegah potensi konflik yang muncul akibat ekspektasi yang tidak realistis.

3. Hanya menerima secara selektif (selectively acquisitive)

4 Gaya dalam Menjalin Persahabatan Menurut Psikolog Jermanilustrasi gaya persahabatan selectively acquisitive (unsplash.com/leah hetteberg)

Psikolog Jerman menyoroti pentingnya untuk hanya menerima orang-orang secara selektif dalam lingkup persahabatan. Ini dilakukan dengan memahami bahwa tidak semua orang cocok untuk dijadikan teman dekat dan bahwa memilih orang yang tepat dapat memberikan dampak positif pada kesejahteraan psikologis. Oleh sebab itu, kamu perlu memilih teman yang dapat memberikan dukungan, inspirasi, dan kebahagiaan.

Selain itu, menerima secara selektif juga mencakup kemampuan untuk menilai apakah nilai-nilai dan tujuan hidup antara kamu dan teman-teman sejalan. Psikolog Jerman menekankan bahwa keselarasan ini dapat menghindarkan konflik yang mungkin timbul karena perbedaan yang fundamental. Dengan cara ini, kamu dapat membangun persahabatan yang berkualitas, saling memahami, dan bersama-sama tumbuh secara positif.

4. Menerima tanpa syarat (unconditionally acquisitive)

4 Gaya dalam Menjalin Persahabatan Menurut Psikolog Jermanilustrasi gaya persahabatan unconditionally acquisitive (unsplash.com/Noémi Macavei-Katócz)

Meskipun psikolog Jerman menekankan kehati-hatian dalam memilih teman, mereka juga menggarisbawahi pentingnya memiliki kemampuan untuk menerima orang lain tanpa syarat. Menerima tanpa syarat berarti memiliki sikap terbuka terhadap perbedaan, menghormati hak setiap individu untuk menjadi dirinya sendiri, dan tidak menilai seseorang berdasarkan latar belakang, pandangan, atau karakteristik tertentu. Psikolog menekankan bahwa sikap ini menciptakan lingkungan persahabatan yang positif, mendukung pertumbuhan pribadi, dan meningkatkan kesejahteraan emosional.

Selain itu, menerima tanpa syarat juga berarti memiliki kemampuan untuk memberikan dukungan ketika diperlukan tanpa mengharapkan imbalan atau balasan yang sepadan. Psikolog Jerman menyoroti bahwa persahabatan yang sejati sering kali dibangun atas dasar kasih sayang dan ketulusan tanpa pamrih. Dengan menerima tanpa syarat, kamu dapat menciptakan ikatan emosional yang kuat dan memperkaya kehidupan sosial mereka dengan pengalaman-pengalaman yang positif.

Keseluruhan pandangan ini membentuk landasan yang kokoh untuk membangun dan menjaga hubungan persahabatan yang bermakna dan positif dalam kehidupan kamu. Jadi, gaya persahabatan kamu yang mana nih?

Baca Juga: 12 Lagu Tentang Persahabatan, Best Friend Forever!

Fairuz Marhaenda Prasida Photo Verified Writer Fairuz Marhaenda Prasida

Semoga tulisanku bermanfaat :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya