Kedisiplinan membuat hidup lebih tertata. Kamu pasti sudah mengetahui akan hal tersebut. Sosok disiplin dikenal sangat menghargai waktu. Mereka mampu mengendalikan hidup dengan baik sehingga tidak gampang terombang-ambing. Meskipun begitu, tidak semua orang bisa menerapkan kedisiplinan.
Ketika gagal menanamkan kedisiplinan, hidupmu bisa saja kacau dan berantakan. Bahkan sering merasa tergesa-gesa saat menyelesaikan suatu hal. Apakah salah satu di antara tanda tersebut ada pada dirimu?
Kebiasaan satu ini sering tidak disadari. Daripada mengerjakan sekarang, kamu justru menunggu waktu sudah mepet, dengan alasan masih ada sisa waktu tiga puluh menit lagi. Padahal mengerjakan dalam waktu mepet bukan jaminan semuanya berjalan lancar. Karena kita tidak tahu rintangan yang hadir di tengah jalan.
Sekarang tanyakan pada diri sendiri, apakah kamu masih memiliki kebiasaan menunda-nunda atau tidak? Karena kebiasaan menunda-nunda jadi pertanda kamu gagal menanamkan kedisiplinan. Akibatnya, pekerjaan tidak selesai secara optimal. Seringnya bahkan mangkrak terbengkalai akibat hambatan yang tidak bisa diprediksi.
Manusia memang memiliki keterbatasan. Tidak semua hal bisa diselesaikan sendiri. Pada waktu tertentu kamu tetap membutuhkan kehadiran orang lain. Tidak salah kamu mengharap pertolongan dari mereka. Asal jangan sampai bergantung secara berlebihan. Apalagi sampai jadi sosok manusia yang rapuh tanpa kehadiran orang lain.
Kebiasaan bergantung kepada orang lain menjadi tanda kamu gagal menanamkan kedisiplinan. Kamu tidak pernah bisa menata kehidupan dengan baik. Tapi justru terombang-ambing pengaruh orang-orang sekitar. Kebiasaan bergantung membuat kamu tidak bisa berdiri sendiri, sehingga sisi kemandirian semakin tergerus.
Kedisiplinan erat kaitannya dengan kesuksesan. Karena sosok disiplin mampu menata hidupnya dengan baik. Mereka juga pandai mengatur waktu sehingga tidak ada pekerjaan terbengkalai. Namun sayangnya, masih banyak orang yang belum mampu menghargai waktu dan menyia-nyiakannya tanpa rasa bersalah.
Untuk kamu yang masih memiliki kebiasaan kurang menghargai waktu, cobalah berbenah. Perilaku tidak bisa menghargai waktu jadi tanda bahwa kamu gagal menanamkan kedisiplinan. Akibatnya, waktu berharga jadi terbuang sia-sia. Kamu baru menyesal saat sadar kesempatan sudah habis dan sudah tidak mungkin lagi meraih keberhasilan.
Keberadaan peraturan itu untuk dipatuhi. Bukan tanpa alasan, aturan dibuat agar segala sesuatunya lebih tertata. Tapi pada kenyataannya tidak semua orang mau mematuhi peraturan. Sebaliknya, mereka melanggar berulang kali tanpa rasa bersalah sedikit pun. Meskipun aturan yang dibuat sendiri.
Meskipun sederhana, banyak aturan hanya dipandang sebelah mata. Hal inilah yang mencerminkan kamu orang yang gagal menanamkan kedisiplinan. Terbiasa melanggar aturan, membuat segala sesuatunya berjalan kacau tanpa arah. Kamu menjalani hidup secara asal-asalan.
Sudah banyak nasehat tentang keseimbangan hidup. Kita harus bisa menjaga segala sesuatunya agar tidak berat sebelah. Baik antara waktu bekerja, beristirahat, juga waktu beribadah. Tapi dalam menjalani hidup ini kita sering berat sebelah. Entah bekerja tanpa beristirahat, bekerja sampai lupa ibadah, atau tumbuh jadi orang bermalasan sepanjang waktu.
Pola kehidupanmu yang terasa berat sebelah termasuk tanda gagal menanamkan kedisiplinan karena kamu tidak bisa mengelola waktu dengan baik. Satu hal memang berjalan optimal, tapi di sisi lain, juga banyak hal lain yang sama pentingnya berakhir terbengkalai. Kehidupan seperti ini tentu saja tidak menghadirkan kebahagiaan.
Kedisiplinan harus ditanamkan dalam diri. Seseorang yang disiplin cenderung dekat dengan kesuksesan. Kehidupannya juga berjalan secara tertata tanpa hambatan. Tapi pada kenyataannya banyak orang gagal menanamkan kedisiplinan. Untukmu yang memiliki lima tanda di atas, segeralah berbenah. Jangan biarkan ketidakdisiplinan terus menjadi kebiasaan!