Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gak Melulu Sempurna, 5 Hal Ini Perlu Dikompromikan di Usia 25!

hancinema.net

Meski quarter life crisis-mu mungkin sudah mulai masuk masa senjanya, bukan berarti kekhawatiran dan rasa tidak cukup baik akan sepenuhnya sirna, bahkan hingga usia 30an. Perasaan seperti ini bisa selalu hinggap kapan pun bahkan sampai kita tua.

Maka dari itu, bukan mengejar status atau pencapaian yang seharusnya menjadi solusi, tapi bersikap mindful dan menerima diri sendiri. Sehingga, kamu bisa berkompromi dengan banyak hal yang kamu labeli dengan 'kegagalan' dalam hidupmu. Tetaplah tangguh, ini 5 hal yang perlu dikompromikan menginjak usia 25!

1. Tidak semua orang bisa beruntung untuk menaiki posisi kepegawaian tertentu, sebagian dari kita malah baru punya kesempatan memulai dari awal, dan itu tidak apa-apa

Instagram.com/dntlrdl

Satu hal yang sangat fatal terutama dalam kultur Asia adalah, kepemilikan dan status menjadi definisi seseorang. Dan kita dididik untuk punya cita-cita dalam bentuk kepemilikan material orang lain. Padahal, itulah yang membuat seseorang jadi tidak memiliki self-esteem yang kuat. Yang membuatnya lekas runtuh ketika kepemilikan dan status hilang dari dirinya.

Karena itu, tidak jarang kamu pasti mendengar atau membaca artikel yang bunyinya 'di usia 25 kamu harus sudah punya pekerjaan blablabla, bisa memiliki blablabla'. Sebentar, siapa yang mengharuskan? Adakah pola dan jadwal yang diharuskan untuk menjalani kehidupan dari waktu ke waktu?

Mengidealisasikan hal-hal seperti itu bukan hal yang paling tepat, karena setiap individu punya situasi unik yang membuatnya baru bisa melakukan suatu hal, sementara orang lain sudah lebih dulu. Seperti halnya anak kecil, tidak semuanya bisa mulai berbicara di usia yang sama, kan?

2. Beberapa orang sudah mampu jadi orangtua, beberapa masih harus re-parenting diri sendiri

themoviedb.org

Untuk kamu yang punya cita-cita untuk merawat anak, bravo, kamu cukup berani. Tapi jangan mengusik mereka yang memutuskan menunda pernikahan dan punya anak, atau bahkan tidak melakukannya sama sekali.

Pada usia ini, jika punya self-awareness dan sikap mindful yang tinggi, kamu mungkin akan sering flashback dan menyadari bahwa banyak hal di waktu kecil yang membuatmu menjadi seperti sekarang. Karena itu, tidak jarang bagi kamu merasa kurang komplet sebagai individu. Kamu mungkin merasa perlu 'mendidik' dirimu, maka take your time.

3. Kalau saat ini masih baru bisa membayar tagihan kredit dibanding investasi, tidak apa, jangan terburu-buru!

hancinema.net

Ajakan untuk melakukan investasi seperti yang dilakukan orang-orang memang bagus, tapi tidak semua orang seberuntung itu. Sebagian dari kita masih harus mengutamakan cicilan, membantu perekonomian keluarga, bahkan menyembuhkan diri sendiri. Jika kamu mengalaminya, jangan minder dengan hal ini.

Tidak semua orang tumbuh di keluarga privilege sehingga punya kapasitas untuk fokus pada diri sendiri. Beberapa orang harus mengkompromikan kebutuhannya untuk orang terdekat, bahkan membangun hidupnya sendiri dari awal. Jangan terlalu jahat pada dirimu, karena mengutamakan tagihan pun bukan hal yang salah.

4. Kalau kesehatan fisik dan mental lebih prioritas, tidak perlu memaksa mengejar yang lain

dramabeans.com

Sebagian dari kamu yang lebih memprioritaskan kesehatan mungkin pernah dibilang pemalas, terlalu rileks, dan sebagainya. Orang tidak memahami bahwa padahal ini hanya soal prioritas. Kita semua memilih prioritas serta fokus dalam hidup kita.

Selalu ada give and take dari prioritas yang kita pilih. Jika kamu mengejar karier dengan mode sparta, ada hal yang harus kamu gadaikan juga. Kesehatan dan relasi misalnya. Begitu juga jika kamu memilih kesehatan meski sederhana, kamu mungkin jadi perlu memilih pekerjaan dengan tanpa janji kenaikan jabatan meski fleksibel.

5. Kamu tidak hidup untuk semua orang dan semua hal, cobalah meminimalisasi fokus dan memprioritaskan relasi tertentu

dramaswithasideofkimchi.com

Semakin kamu tua, kamu juga perlu siap untuk terlihat tidak cukup baik bagi tiap orang. Tapi tenang saja, anggapan orang lain bukanlah definisi bagi dirimu sendiri.
Kenapa bisa begitu? Karena kamu perlu mempersempit fokus dalam hal apa pun yang melibatkan perhatianmu.

Fokus pada hal-hal yang hanya terpenting adalah cara agar hidupmu lebih memuaskan. Bukan cuma memprioritaskan pengeluaran finansial, dalam hal hubungan dan apa pun juga perlu. Toh, kita bukan superhuman yang bisa melakukan semuanya dalam 24/365.

Jangan resah dengan apa kata orang atau apa kata artikel bahwa di usia 25 kamu harus bisa segala-galanya. Kamu pasti bisa lebih mindful untuk bisa menjalani hidup ini, sehingga kamu bisa berkompromi ketika ekspektasi tidak sesuai dengan realita.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novia Aisyah
EditorNovia Aisyah
Follow Us