Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Panji Galih Aksoro

Sejatinya, kemanusiaan adalah hal yang harus dipupuk selagi masih hidup di lingkungan bermasyarakat. Setiap agama pun, menganjurkan ini dalam ajarannya. Karena itu, tak mengherankan bila semakin banyak lembaga yang berpartisipasi dalam isu kemanusiaan.

Dalam momen Indonesia Millennial Summit (IMS) 2020 lalu (19/1), Prof. Munzier Suparta (Vice President of BAZNAS), Alissa Wahid (National Director of GUSDURian Network Indonesia), Alfatih Timur (CEO dari KitaBisa.com), drg. Imam Rulyawan (Executive Director Dompet Dhuafa) serta Distya Tarworo Endri (Pepsodent Indonesia Representative) berbagi caranya masing-masing dalam gerakan kemanusiaan.

1. Lewat jejaring yang kuat, Komunitas Gusdurian mendengar kasus-kasus kemanusiaan pada 130 kota di tanah air

IDN Times/Panji Galih Aksoro

Jaringan Gusdurian bermula dari wafatnya Gus Dur beberapa waktu silam. Saat itu, banyak kelompok-kelompok yang dilemahkan seperti petani dan kelompok minoritas agama, datang menghampiri keluarga Gus Dur.

"Selama ini, kami yang dibelain Gus Dur. Sekarang, kami ke mana kalau ada apa-apa? Begitu pertanyaannya. Nah karena itu, kami terus membuat Jaringan Gusdurian tahun 2010. Bersama murid-murid Gus Dur dari berbagai tempat," kata Alissa Wahid.

Kini, Jaringan Gusdurian sudah tersebar di 130 Kota di tanah air, termasuk di tingkat lokal. Mereka bertanggung jawab mendengar setiap permasalahan di setiap sudut tanah air.

Kegiatan ini juga dipermudah dengan munculnya media sosial. Penggalangan dana untuk masyarakat yang membutuhkan pun, dapat tersalurkan.

"Ada korban kekerasan atas nama agama seperti teman-teman syiah, Sampang yang mereka rumahnya di Desa, di Madura sudah terbakar. Kemudian mereka harus mengungsi ke Sidoarjo. Mereka gak bisa pulang, sementara mereka orang desa banget. Kebayang gak sih dipindah, tinggal di rusun, gak ada penghasilan, anak-anaknya gak sekolah?" kata Alissa.

"Hal-hal seperti itu yang membuat kami sadar bahwa upaya Gusdurian untuk membangun Indonesia yang lebih beradab dan lebih berkeadilan sosial," sambungnya dalam panggung Hijrah di sesi "Islam & Philanthropy: Spread Kindness around You".

2. Unilever melalui Pepsodent, melakukan peluncuran produk baru sembari beramal dan melakukan kegiatan CSR lainnya

Editorial Team

Tonton lebih seru di