5 Hal yang Gak Boleh Diceritakan pada Orang Lain, Lindungi Privasimu

Bercerita tentu sering kita lakukan, entah itu sekadar ngobrol atau pun curhat. Disadari atau tidak, terkadang kita sering menceritakan apa yang terjadi dalam hidup kita, baik itu pada keluarga atau teman. Namun bercerita harus ada batasannya, karena jika kamu berbagi terlalu banyak, dikhawatirkan nantinya akan berdampak negatif pada dirimu.
Berikut adalah seputar kehidupan kamu yang gak boleh banyak diceritakan kepada orang lain. Catat, ya!
1. Harta benda dan penghasilan

Keren, sih, memang kalau punya harta benda berlebih dibanding yang lain. Namun buat apa juga cerita ke orang lain? Menceritakan harta benda, gak akan bikin orang lain happy kok. Malah kamu jadi terlihat sombong dan terkesan merendahkan ekonomi orang tersebut.
Punya penghasilan sendiri memang suatu hal yang membanggakan. Hal itu termasuk wajar dan normal kok. Namun, usahakan jangan sampai menceritakan angka nominal pendapatanmu kepada orang lain. Selain menjadi haus pujian, hal ini juga bisa menimbulkan kecemburuan sosial alias rasa iri pada orang lain.
2. Kehidupan percintaan

Dalam suatu hubungan asmara, kadang tidak selamanya berjalan mulus. Bahkan, sering kali dipenuhi drama dan mengalami up and down. Berbagi cerita mengenai masalah percintaan sebenarnya sah-sah saja, tapi cukup menceritakan garis besarnya. Orang lain gak perlu tahu sampai detail, toh belum tentu juga mereka bisa bantu.
Kekurangan atau kebiasaan buruk pasanganmu gak perlu diumbar. Tak pantas pula menjelekkan atau menjatuhkan pasangan. Kamu harus mensortir hal mana saja yang boleh diceritakan dan mana yang harus di keep. Karena terkadang menceritakan masalah pasangan kepada orang lain, justru malah mengundang masalah baru.
3. Ibadah dan kebaikan

Beribadah sudah menjadi kewajiban kita.Tujuan beribadah bukanlah untuk disanjung dan dipuji. Begitu pula dengan kebaikan. Berbuat baik bukan untuk dilihat orang. Hal inilah yang kadang tidak disadari. Kebaikan akan menjadi sia-sia dan tidak menjadi pahala jika hanya untuk dipamerkan.
Jika niatnya baik agar orang lain meniru untuk berbuat baik juga, tentu saja hal itu bagus. Akan tetapi, jika niatnya kurang baik, ditakutkan ibadahmu gak akan mendapatkan pahala, karena mengandung unsur pamer. Sejatinya, ibadah atau kebaikan, cukup hanya dirimu dan Sang Pencipta saja yang tahu.
4. Masalah keluarga

Menceritakan masalah keluarga kepada orang lain adalah hal yang tidak baik. Hal ini hanya akan membuat pandangan orang lain terhadap keluargamu menjadi buruk, karena itu adalah aib. Gak akan ada manfaatnya juga cerita ke orang lain. Malah bisa saja orang lain akan mengambil keuntungan dari pertengkaran keluargamu.
Anggota keluarga yang lain pun akan merasa dirugikan jika kamu sebarluaskan. Memang awalnya kamu cerita ke satu orang, tapi mana tahu jika orang itu lanjut cerita ke orang lain, dan akhirnya banyak orang yang tahu. Tambah kacau bukan? Masalah keluarga sebaiknya diselesaikan baik-baik secara kekeluargaan.
5. Rencana masa depan

Untuk planning ke depan nanti gak perlu orang lain tahu. Jadi, kamu bisa fokus mencapai target. Jika menceritakannya ke orang lain, biasanya akan ada yang meragukannya, mimpimu dianggap terlalu tinggi. Hal ini hanya akan membuatmu jadi pesimis dan gak berani untuk mewujudkannya.
Dan jika rencanamu belum terwujud, kamu dianggap omong kosong belaka. Akhirnya kamu menjadi down mendengar cemoohan mereka. Kalau pun harus ada yang mengetahui rencanamu, usahakan orang tersebut adalah orang yang sangat dekat, seperti orang tua. Minta mereka untuk mendoakanmu.
Bercerita memang bisa bikin lega dan perasaan menjadi plong. Ada rasa nyaman ketika berbagi keluh kesah, tapi tetap harus bijak dalam memilih yang diceritakan. Toh, apa yang kamu ceritakan itu belum tentu berdampak positif juga terhadap orang lain bukan?