5 Hal Soal Makanan Buat Mahasiswa Baru yang Merantau, Awas Sakit!

- Usahakan makan teratur, jangan dirapelAda beberapa hal yang bisa membuatmu kesulitan menjaga pola makan teratur. Pertama, jelas tidak ada orangtua yang mengawasimu 24 jam penuh.
- Perhatikan kecukupan gizi dan seratMenu apa saja memang dapat dikonsumsi dan cukup bikin perut kenyang. Akan tetapi, ada yang lebih penting dari sekadar kenyang serta sudah makan.
- Daripada jajan makanan ringan terus, mending makan berat sekalianMemang makanan ringan enak sekali buat menemanimu bersantai sampai mengerjakan tugas. Snack juga dapat menunda lapar kalau belum waktunya makan berat.
Banyak sekali penyesuaian diri dan tantangan ketika kamu menjadi anak kos untuk pertama kalinya. Meski dari segi umur dirimu telah memasuki usia dewasa awal bukan berarti mudah untukmu hidup di kota lain dan sendirian. Bagaimanapun juga, pasti berbeda antara kamu tinggal di rumah orangtua dengan kos-kosan.
Soal fasilitas lebih gampang dicari yang punya kesamaan. Tinggal bujet buatmu mendapatkan kos-kosan yang senyaman rumah ada atau gak. Namun, terkait makan sering kurang diperhatikan oleh mahasiswa baru yang merantau. Padahal, segala makanan yang masuk ke tubuh akan berpengaruh besar terhadap kesehatan.
Gangguan pencernaan ringan hingga berat yang mengharuskanmu dirawat di rumah sakit sangat mungkin terjadi kalau makan tidak dijaga. Oleh sebab itu, di tengah perasaan bingung dan belum nyaman karena baru kali ini dirimu merantau tetaplah menjaga pola konsumsi. Hindari menggampangkan soal makan karena anak kos lebih repot bila sampai jatuh sakit.
1. Usahakan makan teratur, jangan dirapel

Ada beberapa hal yang bisa membuatmu kesulitan menjaga pola makan teratur. Pertama, jelas tidak ada orangtua yang mengawasimu 24 jam penuh. Meski ayah atau ibumu sudah berusaha mengingatkan melalui telepon dan chat, boleh jadi kamu cuma mengiyakan. Namun, perintah mereka tak benar-benar dijalankan.
Mereka juga gak tahu pasti dirimu betul-betul sudah makan atau belum. Lain dengan ketika kamu di rumah. Bila sampai 30 menit setelah jam makan dirimu belum juga mengambil nasi, orangtua mungkin sampai marah atau langsung membawakanmu sepiring makanan. Di kos-kosan, semua harus atas inisiatif sendiri.
Penyebab kedua, kamu juga masih menyesuaikan diri dengan jadwal kuliah yang tidak seteratur pelajaran di sekolah. Ada hari ketika dirimu mesti mengikuti kuliah jam 07.00, tapi ada kalanya siang bahkan sore. Untuk alasan kepraktisan atau waktunya tanggung, mahasiswa kerap menunda dan merapel makan.
Meski dirimu kudu kuliah pagi sekali, sempatkan buat sarapan dulu. Kamu juga bisa ke kantin pada jam 11.00 daripada makan siangmu terlambat sampai sore kalau waktu kuliah berikutnya tanggung. Demikian pula di malam hari, jangan menunda makan lantaran kamu masih asyik mengerjakan tugas.
2. Perhatikan kecukupan gizi dan serat

Menu apa saja memang dapat dikonsumsi dan cukup bikin perut kenyang. Akan tetapi, ada yang lebih penting dari sekadar kenyang serta sudah makan. Pastikan kamu cukup memperhatikan kandungan gizi dan serat dalam menu yang dipilih. Misalnya, kamu makan semangkuk bakso aci pun kenyang.
Tapi sering kali tidak ada sayuran di dalamnya yang membuatmu kekurangan serat. Pun bahannya didominasi tepung sehingga kebutuhan lemak sehat, protein, serta vitamin gak diperoleh. Kamu cuma kenyang dari kandungan karbohidratnya yang sangat dominan. Ini bikin kualitas kenyangnya tidak sama dengan seandainya kamu menyantap menu bergizi seimbang dan dapat berpengaruh terhadap kesehatan.
Latih dirimu untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang serta cukup serat. Walaupun banyak menu dengan kandungan gizi gak seimbang terasa sangat menggugah selera, batasi konsumsinya. Misalnya, hanya 1 atau 2 kali dalam seminggu. Selebihnya kamu dapat memilih nasi sayur plus lauk.
3. Daripada jajan makanan ringan terus, mending makan berat sekalian

Memang makanan ringan enak sekali buat menemanimu bersantai sampai mengerjakan tugas. Snack juga dapat menunda lapar kalau belum waktunya makan berat. Namun, makanan ringan yang dikonsumsi secara berlebihan cenderung kurang sehat. Biasanya makanan ringan tidak mengandung gizi seimbang.
Kentang goreng misalnya, hanya terdiri dari karbohidrat. Makan sebanyak apa pun tak membuatmu memperoleh seluruh nutrisi yang diperlukan tubuh. Sifatnya juga hanya menunda lapar. Ujung-ujungnya kamu tetap makan besar juga. Dari segi keuangan, tentu terlalu banyak jajan malah bikin boros.
Bila sudah mendekati waktu makan dan kamu merasa lapar, coba tahan dengan minum segelas air putih dulu. Terkadang rasa haus juga bikin kamu seakan-akan lapar. Kalau 10 menit kemudian dirimu masih lapar, tak ada salahnya memajukan jam makan. Daripada dirimu jajan dan sulit berhenti. Uang jajan dapat dihemat serta tubuh tetap sehat.
4. Selalu perhatikan kebersihan warung

Biasanya di sekitar kampus dan kos-kosan terdapat banyak sekali warung makan. Kamu dapat menemukan tempat makan permanen sampai warung tenda. Di sinilah ujian sebagai anak kos dimulai. Terkadang anak kos asal saja dalam memilih tempat makan. Kamu dan teman-teman mungkin cuma fokus pada menu yang ditawarkan, harga, atau suasananya yang asyik buat nongkrong.
Kalian abai pada kebersihan dapur yang sangat memengaruhi kualitas makanan yang dihasilkan. Memang tidak semua dapur terlihat dari luar. Tapi jika masih tampak sedikit, coba amati tingkat kebersihannya. Lihat lantainya kotor sekali atau masih cukup bersih.
Perhatikan isi tempat sampah di area dapur sampai meluap atau gak. Lalu alat memasak yang digunakan. Jangan mau makan di warung yang tidak memakai peralatan berbahan khusus buat makanan. Contohnya, juru masak memindah masakan berkuah dengan gayung mandi. Plastik gayung tidak diperuntukkan untuk mengambil kuah atau minuman apalagi suhunya panas.
5. Selalu sedia bahan makanan untuk situasi darurat

Bahan makanan yang dimaksud gak selalu frozen food. Makanan yang tahan lama di suhu ruang atau lemari es seperti abon, mi instan, nuget, sosis, dan sebagainya boleh disiapkan. Akan tetapi, kamu juga perlu tetap menyediakan buah, sayur, telur, tahu, dan sebagainya di kulkas kos-kosan.
Apabila dirimu tidak sempat memasak setiap hari, sediakan sedikit saja. Terpenting jangan sama sekali tak ada sebab situasi darurat dapat terjadi kapan pun. Misalnya, warung langgananmu tahu-tahu tutup di luar jadwal libur yang biasa. Dapat pula hujan deras menyulitkanmu bepergian atau kamu tidak enak badan.
Dengan adanya persediaan bahan makanan, dirimu masih bisa makan layak sampai dapat membeli makanan matang lagi. Menyiapkan bahan makanan untuk situasi genting merupakan antisipasi mengingat anak kos tak bisa banyak mengandalkan orang lain. Beda dengan ketika kamu di rumah yang selalu ada orangtua, saudara, bahkan ART.
Tetap memprioritaskan perihal makanan bukan berarti pikiranmu terus tertuju ke perut. Namun, dampak dari makan sembarangan baik dalam hal waktu maupun apa yang disantap bisa berpengaruh besar pada kesehatanmu di rantau. Cegah kamu gampang sakit dengan selalu memperhatikan lima hal di atas.