4 Hal yang Bisa Dipelajari Dari Ramainya Demo Tunjangan DPR

- Keputusan politik harus mempertimbangkan rasa kemanusiaan dan keadilan sosial
- Literasi digital membuat generasi sekarang lebih kritis terhadap kebijakan politik
- Moralitas pejabat perlu dipertanyakan, demo menjadi wadah solidaritas masyarakat
Belakangan ini tengah ramai aksi demo terkait tunjangan DPR yang terus menjadi sorotan publik. Pasalnya besar gaji beserta tunjangan yang mereka dapatkan rasanya begitu tidak adil ketika banyak rakyat yang masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Tidak heran jika demo besar-besaran belakangan ini sering terjadi hingga memicu perdebatan yang cukup panjang.
Kenaikan pajak sering kali menjadi beban bagi masyarakat, sementara wakil rakyat justru menikmati fasilitas berlebih yang begitu mewah. Hal ini Tentunya memicu kesenjangan sosial yang sangat terasa di masyarakat. Namun, di tengah kondisi politik negara yang sedang tidak baik-baik saja masih ada beberapa hal yang bisa dipelajari dari ramainya demo akhir-akhir ini. Berikut empat penjelasannya!
1. Putusan politik bukan hanya tentang aturan, tapi juga rasa kemanusiaan

Penting untuk disadari bahwa keputusan politik dibuat tidak hanya tentang aturan tertulis di atas kertas namun juga rasa kemanusiaan yang justru harus diprioritaskan. Aturan tanpa empati hanya akan menjadi harapan palsu yang dapat memicu kesenjangan sosial bagi masyarakat. Lantas untuk apa aturan berlaku sah secara hukum jika di dalamnya kehilangan makna kemanusiaan yang seharusnya ditegakkan?
Kepercayaan publik adalah sesuatu yang mudah sekali rapuh. Jadi, tidak heran jika sekali saja terdapat keputusan yang dirasa tidak adil serta tidak mewakili rakyat maka citra para wakil rakyat dapat runtuh seketika. Oleh karena itu, setiap kebijakan yang akan diambil harus selalu mempertimbangkan aspek keadilan sosial serta moral bagi banyak orang dan tentunya harus direalisasikan sebagaimana mestinya.
2. Rakyat semakin kritis karena publik sekarang tidak mudah untuk dibodohi

Literasi digital membuat banyak anak muda dan masyarakat terus melek akan teknologi serta informasi yang terus berkembang. Mereka tentu tidak hanya menggunakan internet hanya untuk hiburan namun sebagai sarana untuk mencari informasi, berdiskusi bersama, hingga mengkritisi kebijakan yang berlaku. Hal inilah yang membuat generasi sekarang akan jauh lebih sulit untuk dibungkam.
Anak muda sekarang ini tentu sudah terbiasa untuk membongkar fakta, membandingkan data, hingga menyuarakan pendapatnya di depan publik. Mereka lebih kritis dalam menilai apakah sebuah kebijakan tersebut berpihak pada rakyat atau hanya menguntungkan para wakil rakyat. Media sosial kini menjadi ruang diskusi sekaligus aspirasi terbuka untuk menyuarakan pendapat hingga mengorganisir gerakan yang akan merasa capai.
3. Moralitas pejabat saat ini perlu dipertanyakan

Maraknya isu politik yang semakin menyalahi aturan bahkan melanggar hak asasi manusia membuat banyak masyarakat yang sering mempertanyakan moralitas pejabat saat ini. Terlebih ketika tunjangan besar untuk wakil rakyat di tengah kondisi masyarakat dibebankan oleh kenaikan pajak memicu pertanyaan, "Apakah pantas jika mereka mendapatkan lebih sedangkan rakyat justru diminta untuk berhemat?" Situasi ini tentunya semakin menunjukkan bahwa integritas mereka sangat jauh dari harapan rakyat.
Alih-alih menunjukkan empati malah justru bersenang-senang menikmati kenyamanan jabatan beserta tunjangan. Jika pola seperti ini masih terus berlanjut maka kepercayaan masyarakat terhadap wakil rakyat akan sulit untuk dipulihkan. Parahnya ketika isu seperti ini terus muncul respon yang mereka berikan sering kali terkesan mengabaikan keresahan masyarakat. Padahal para wakil rakyat sudah seharusnya sadar bahwa kepercayaan rakyat adalah salah satu modal utama untuk menjalankan tugasnya.
4. Demo akhirnya menjadi wadah solidaritas masyarakat yang semakin meningkat

Meskipun beberapa dampak negatif terus kita rasakan di tengah kondisi seperti ini, namun masih ada hal yang bisa disyukuri. Demo pada akhirnya dapat menjadi wadah solidaritas bagi masyarakat dari berbagai latar belakang. Mereka bersatu menyuarakan aspirasi untuk mewujudkan keadilan sosial.
Dari aksi demo yang terjadi menunjukkan bahwa di saat kepentingan rakyat terabaikan ternyata masih ada hal baik dengan rasa persatuan yang tumbuh sendirinya. Mereka tidak hanya sekadar diam ketika kebijakan sering diabaikan. Semangat yang mereka tunjukkan memperlihatkan bahwa kekuatan akan selalu ada ketika kebersamaan terus terjaga.
Demo tentang tunjangan DPR yang terjadi adalah sebuah cermin keresahan rakyat terhadap keadilan serta integritas mereka yang perlu dipertanyakan. Keputusan politik tidak bisa hanya berlandaskan aturan namun juga harus berpihak pada kepentingan rakyat. Sebab, selama wakil rakyat belum mampu menempatkan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi maka gelombang kritik akan terus berdatangan.