Sehari-hari, kita membuat banyak sekali keputusan. Mulai dari menu sarapan hingga masalah yang lebih serius, kita lalui. Setiap keputusan yang dibuat punya konsekuensi berbeda-beda sehingga bisa berpengaruh pada kesehatan hingga kebahagiaan.
Oleh sebab itu, wajar jika kamu kesal setelah membuat keputusan buruk. Tapi, ada banyak faktor yang bisa mendorongmu membuat keputusan buruk. Inilah 5 hal yang bisa membuatmu ambil keputusan buruk!
Dalam sehari, kita membuat banyak keputusan dari begitu banyak pilihan. Dalam Very Well Mind, Kendra Cherry, seorang konsultan pendidikan, menjelaskan jika kita memikirkan skenario yang kompleks untuk setiap keputusan.
Kendra menjelaskan, untuk membuat keputusan singkat, otak kita bergantung pada jalan kognitif yang memungkinkan untuk membuat penilaian dengan cepat dan ekonomis. Hasilnya bisa jadi akurat, tapi bisa juga menyebabkan keputusan yang keliru.
Ketika dihadapkan pada keputusan yang sulit, tak jarang kita otomatis melakukan perbandingan. Perbandingan yang kamu lakukan terkadang kurang sesuai atau tidak sebanding, sehingga menyebabkan keputusan yang dibuat kurang akurat.
Jika keputusan yang kamu buat keliru, menurut Kendra, hal ini disebabkan oleh perbandingan cepat tak benar-benar membuatmu memikirkan pilihan yang dihadapi. Dalam Very Well Mind, disarankan agar kita mengandalkan logika dan keputusan bijaksana daripada reaksi naluri.
Melakukan beberapa pekerjaan sekaligus dapat membuatmu tidak fokus untuk mengambil suatu keputusan. Dalam Harvard Business Review, penelitian mengungkapkan efektivitas pengambilan keputusan menurun 40 persen saat kita melakukan dua tugas secara bersamaan.
Jika kamu perlu menentukan keputusan penting, berikan waktu luang untuk berpikir dan fokus kepada hal yang hendak kamu buat. Sebab, tak semua hal baik dilakukan secara multitasking.
Dikutip dari Harvad Business Review, emosi kita, terutama ketika sedang dalam kondisi sangat marah atau begitu bahagia, dapat menghambat kemampuan dalam membuat keputusan yang baik. Misalnya, membalas pesan ketika sedang marah akan membuatmu bersikap tak ramah.
Kita semua mungkin telah menyadari bahwa membuat keputusan saat emosi tidak tenang, bisa memengaruhi kualitas keputusan yang kita buat. Oleh karenanya, kamu perlu menahan diri untuk mengambil keputusan saat emosi tidak stabil.
Setiap harinya, kita memproses banyak sekali informasi. Ditambah lagi, adanya media sosial yang memungkinkan kita untuk mendapat begitu banyak berita, entah diperlukan atau tidak.
Saluran informasi dan komunikasi yang tak pernah berhenti, ternyata bisa menyebabkan kita membuat keputusan buruk. Menurut Mike Erwin, penulis dalam Harvad Business Review, ini berhubungan dengan kemampuan kita yang lebih sulit fokus dan mudah teralihkan.
Kita tak bisa menghindari membuat keputusan buruk karena kemampuan kita tak selalu akurat dalam menentukan sesuatu. Jadi, jika kamu merasa keputusanmu tak tepat, tidak apa-apa. Setiap orang pernah membuat keputusan keliru.