Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal yang Perlu Disiapkan sebelum Memutuskan Berbisnis dengan Teman

ilustrasi berbisnis dengan teman (freepik.com/freepik)
ilustrasi berbisnis dengan teman (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Buat perjanjian bisnis secara tertulis sejak awal untuk perlindungan kedua belah pihak.
  • Bahas visi dan nilai-nilai bisnis sejak awal agar tidak terjadi pertengkaran di kemudian hari.
  • Tentukan pembagian tugas dan tanggung jawab secara tegas untuk pondasi operasional yang sehat.

Punya ide bisnis bareng sahabat memang kedengarannya seru banget. Apalagi kalau kamu merasa sudah saling cocok, kompak, dan punya mimpi yang sama. Namun, apa yakin chemistry di tongkrongan bakal otomatis sukses di meja kerja?

Banyak bisnis bareng teman yang justru kandas bukan karena ide buruk, tapi karena hubungan yang gak siap menghadapi tekanan bisnis. Kedekatan emosional sering bikin urusan profesional jadi bias. Biar hubungan tetap sehat dan bisnis tetap jalan, yuk simak lima hal penting yang perlu disiapkan sebelum memutuskan berbisnis bareng teman!

1. Buat perjanjian bisnis secara tertulis sejak awal

ilustrasi membuat perjanjian tertulis (freepik.com/pressfoto)
ilustrasi membuat perjanjian tertulis (freepik.com/pressfoto)

Meskipun kalian sudah saling percaya, tetap penting buat menyusun perjanjian bisnis yang jelas secara tertulis. Ini bukan soal curiga, tapi bentuk perlindungan untuk kedua belah pihak kalau ada hal tak terduga. Dengan dokumen resmi, kamu dan temanmu tahu hak dan kewajiban masing-masing.

Perjanjian ini sebaiknya mencakup hal-hal mendasar seperti pembagian modal, peran, hingga pembagian keuntungan dan risiko. Jangan hanya mengandalkan kesepakatan lisan karena itu mudah dilupakan atau disalahpahami. Semakin detail perjanjiannya, semakin kecil kemungkinan konflik di kemudian hari.

2. Bahas visi dan nilai-nilai bisnis sejak awal

ilustrasi berdiskusi dengan teman (freepik.com/Lifestylememory)
ilustrasi berdiskusi dengan teman (freepik.com/Lifestylememory)

Kamu dan temanmu mungkin sama-sama ingin bisnis yang sukses, tapi belum tentu punya arah dan prioritas yang sama. Ada yang fokus ke pertumbuhan cepat, ada juga yang lebih ingin bisnis stabil dan berkelanjutan. Kalau visi gak sinkron, ke depannya bisa jadi sumber pertengkaran.

Selain itu, nilai-nilai yang dianut juga penting dibahas, seperti soal kejujuran, etika kerja, atau fleksibilitas waktu. Ketidaksesuaian nilai bisa memunculkan ketegangan dalam hal-hal kecil yang lama-lama membesar. Jadi pastikan kalian berada di halaman yang sama sebelum mulai jalan bareng.

3. Tentukan pembagian tugas dan tanggung jawab secara tegas

ilustrasi berdiskusi dengan teman (freepik.com/freepik)
ilustrasi berdiskusi dengan teman (freepik.com/freepik)

Teman dekat sering merasa gak enak hati buat membagi tugas secara tegas karena takut kelihatan bossy. Tapi dalam dunia bisnis, semua harus jelas dan adil agar tidak terjadi tumpang tindih atau beban yang tidak seimbang. Pembagian peran ini akan jadi pondasi operasional yang sehat.

Diskusikan keahlian masing-masing dan bagi tanggung jawab sesuai kekuatan kalian. Misalnya, satu orang fokus di urusan keuangan, sementara yang lain mengurus pemasaran dan komunikasi. Jangan sampai semua merasa sibuk tapi ujungnya gak ada yang menyelesaikan pekerjaan secara maksimal.

4. Siapkan mekanisme penyelesaian konflik sejak dini

ilustrasi berdiskusi dengan teman (freepik.com/tirachardz)
ilustrasi berdiskusi dengan teman (freepik.com/tirachardz)

Bisnis, sekecil apa pun, pasti akan menemui masa-masa sulit. Dalam situasi seperti itu, teman yang dulunya santai bisa berubah jadi rekan kerja yang emosional. Maka penting banget buat menyepakati mekanisme penyelesaian konflik sejak awal.

Bisa dalam bentuk aturan musyawarah, menggunakan mediator netral, atau keputusan final oleh pihak ketiga. Jangan nunggu masalah besar muncul baru mencari cara menyelesaikannya. Adanya sistem penyelesaian konflik akan membuat kalian tetap rasional saat tekanan datang.

5. Pisahkan urusan pribadi dan profesional secara disiplin

ilustrasi perempuan bekerja (freepik.com/jcomp)
ilustrasi perempuan bekerja (freepik.com/jcomp)

Kedekatan personal sering membuat batas antara kehidupan kerja dan pertemanan jadi kabur. Ini bisa berbahaya karena masalah kerja bisa terbawa ke ranah pribadi dan sebaliknya. Kamu harus bisa disiplin memisahkan dua hal ini demi kelangsungan keduanya.

Jangan membahas laporan penjualan saat nongkrong santai, dan jangan membawa masalah pribadi saat meeting bisnis. Punya kesepakatan waktu dan ruang untuk profesional dan personal akan membantu hubungan kalian tetap sehat. Teman yang baik akan lebih tahan lama kalau tahu batasannya.

Berbisnis dengan teman bisa jadi pengalaman yang menyenangkan sekaligus menantang. Tapi kalau kamu dan temanmu mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang, peluang sukses pun jauh lebih besar. Jadi, sebelum memulai, pastikan lima hal di atas sudah kamu pikirkan dan sepakati bersama, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us