Ingatlah, Setiap Orang yang Kita Temui Memiliki Lukanya Masing-masing

20 Feb 2017, 08:35 WIB

pixabay.com

Dalam lingkungan yang kecil tempat kita bertahan hidup, tentu kita bertemu dengan banyak orang di dalamnya. Dimulai dari yang pendiam sampai orang yang sangat hangat sekalipun, mereka semua membantu memberi warna di kehidupanmu. Begitupun juga kamu di kehidupan mereka.

Tapi, terkadang di setiap obrolan yang kita lakukan, di setiap candaan yang kita lontarkan, di setiap emosi yang kita luapkan, kita tidak ingat bahwa orang di sekitar kita mungkin saja merasa terluka hanya karena satu kata kita. Apakah sejenak kita pernah sadar akan seberapa sakit kata-kata kita menusuk mereka?

Semua orang memiliki luka, baik secara mental maupun fisik.

Normal bagi seseorang untuk memiliki luka yang disebabkan karena masa lalunya, kita pun tak pernah tahu bagaimana rasanya ada di posisi mereka. Tentang isu keluarganya, tentang hubungan dengan kekasihnya, tentang kehilangannya, tentang orang yang ia sayangi, semua itu adalah peperangan batin yang harus dilewatinya demi menutup kesakitan itu dengan senyuman: hal yang sangat rentan dirusak dalam kondisi seperti itu.

Apakah kamu mau menjadi orang pertama yang menghancurkan senyuman itu? Apakah kamu ingin menjadi orang sejahat itu untuk menghancurkan dinding yang sudah seseorang bangun sedemikian rupa dengan usaha yang bukan main-main?

Mereka yang sekarang berbeda dengan yang dahulu. Hargailah.

Menghargai adalah kunci. Saat kamu menghargai sesorang yang ada di depan matamu, maka secara tidak langsung kamu menghargai dia yang sudah melewati banyak rintangan untuk menjadi orang yang seperti ini sekarang. Jadilah orang yang membuat orang lain bersyukur atas apa yang telah ia lewati.

Janganlah terlalu sering mengungkit masa lalunya. Lagi, kita tidak pernah tahu bagaimana masa lalu itu sangat menyakitkan untuknya. Kita tidak bisa sewenang-wenang bermain dengan ketakutan dan luka seseorang, maka dari itu jadilah manusia yang baik bagi sesama.

Terkadang, manusia hanya butuh satu sama lain.

Ada momen di mana seseorang merasa dirinya terisolasi dan sangat butuh orang lain yang mengerti untuk menjadi sandarannya. Kita harus terus memberitahu diri kita bahwa menjadi orang baik tidak perlu mengeluarkan tenaga yang banyak. Tunjukkan bahwa kamu selalu ada di sisi mereka, sebesar apapun ombak yang sedang menerjang mereka. Dengan begitu, orang lain pun akan melakukan hal yang sama kepadamu saat kamu berada di posisi yang sama.

Singkatnya, janganlah menghakimi orang semudah mulut ini mengeluarkan kata. Kita tidak pernah tahu apa yang sedang mereka lalui.