Ingin Menjalin Persahabatan yang Sehat? Simak 5 Tips Ini!

Setiap orang memiliki keunikan. Begitu juga dengan sahabat maupun teman-teman di sekitar kita. Mereka berasal dari beragam latar belakang keluarga dan zona. Itu sebabnya, kita harus mampu menghargai perbedaan dalam pendapat, keyakinan, kultur, kebiasaan dan perasaan. Itulah tantangannya.

Titi Prantini Natalia, psikolog Personal Growth menuturkan bahwa menghargai persamaan itu mudah. Menghargai perbedaan itu memerlukan kebijaksanaan dan sedikit perjuangan. 

Dalam pertemanan yang sehat, kita akan berada pada tahap kemampuan untuk berpikir positif terhadap teman-teman kita. Kita lebih fokus pada upaya membahagiakannya, mendengar keluh kesahnya, memberikan solusi, atau jalan keluar atas problem yang dihadapinya dan memberikan bantuan semampunya. Bukan sebaliknya, malah mendikte dan terkesan tidak peduli. 

Titi pun masih menuturkan bahwa menjadi sahabat yang baik tidak mengharuskan kita berada di sampingnya sepanjang waktu. Persahabatan yang sehat harus dimulai dari individu-individunya yang menerapkan kesehatan atau keseimbangan dalam hidup. Hal itu hanya bisa dicapai dengan mengembangkan diri sesuai kompetensi, ranah passion, dan area privasi masing-masing. 

Belajarlah untuk manajemen waktu dan energi kala beraktivitas di tengah keluarga, pekerjaan, pendidikan, dan organisasi. Dengan pencapaian pribadi itu, kita akan mampu saling menopang satu sama lain. Kala teman membutuhkan bantuan, kita bisa memberikan bantuan yang tepat. Begitu juga sebaliknya. 

Perbedaan di antara kita akan memunculkan konflik sewaktu-waktu. Dalam situasi ini, kesepakatan sangat penting dibuat agar tercipta kenyamanan satu sama lain. Beritahukan hal-hal yang membuatmu tidak nyaman maupun hal yang kamu sukai. Dengan begitu, teman kita akan tahu dan menjaga sikapnya tanpa mengurangi kepeduliannya. 

Namun, sahabat yang baik tetap akan mengingatkan temannya dalam kebaikan dan tidak bersepakat dalam keburukan. Sebisa mungkin, kita akan terjaga dan terhindar dari jalan yang salah dan berbahaya. 

Bullying menjadi problem remaja akhir-akhir ini. Hal itu disebabkan cara mereka menyikapi perbedaan yang sungguh keliru. Saat ada teman yang memiliki kekurangan, mereka menganggapnya mainan dan layak untuk diolok-olok. 

Itu sebabnya, sifat dan sikap positif harus ditanamkan sejak dini oleh keluarga masing-masing. Tujuannya agar individu tersebut dapat berinteraksi tanpa menyakiti atau disakiti di lingkungan sosialnya yang baru. 

Nah, itulah cara- cara yang mesti kita terapkan untuk mewujudkan pertemanan yang sehat. Mari bersikap positif, guys!