Ini 5 Perbedaan Egois dengan Mencintai Diri Sendiri, Jangan Keliru Ya!

Memasuki usia 20-an, otak kita jadi lebih sering memikirkan hal-hal terkait diri sendiri dan norma sosial. Gak sedikit anak muda di usia segini yang mengalami overthinking dan bikin mereka stres serta hampir depresi. Salah satu hal yang mungkin paling sering jadi pikiran adalah bagaimana cara mencintai diri sendiri.
Di masyarakat, kita juga diajarkan untuk gak egois. Sedangkan, diri ini kadang juga perlu diberi perhatian lebih biar mentalnya lebih sehat. Sayangnya, masih banyak yang belum bisa membedakan mana hal yang sifatnya egois dan mana yang merupakan bentuk kecintaan pada diri (self-love). Nah, biar gak bingung, ini 5 panduan buatmu memahami perbedaan keduanya.
1. Egois itu kamu gak mau mendengarkan omongan orang lain sama sekali
Setiap orang pasti punya pandangan masing-masing terhadap suatu hal dan selalu ingin orang lain menyetujuinya. Perdebatan soal opini seperti ini kerap kita temui dalam diskusi organisasi atau kelompok, kan? Misalnya, kamu punya agenda acara BEM kampus dan sedang menentukan venue acara. Saat berdiskusi akan terlihat mana, nih yang egois dan bisa berpikiran terbuka.
Orang yang egois itu sama sekali gak mau mendengarkan pertimbangan dari orang lain. Ia selalu percaya pilihannya itulah yang paling baik dan yang lain adalah pilihan paling salah. Akhirnya, ia akan sangat memaksakan kehendaknya--ngotot banget kalau berargumen dan menjelek-jelekkan argumen lain.
Sedangkan self-love itu adalah kita tetap mendengarkan pertimbangan dari orang lain mengenai opini yang kita sampaikan. Kita menerimanya dan gak ngotot untuk membuat teman-teman lain meyakini pilihan kita. Dengan begitu, kita jadi lebih bijaksana dalam membuat keputusan.