Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Instagram.com/Indonesia.writers.festival

Indonesia Writers Festival kembali lagi dengan mendatangkan narasumber handal dibidangnya. Meskipun diadakan secara virtual, IWF memberikan penampilan terbaik untuk memberikan pembelajaran bagi setiap orang yang ingin menjadi penulis.

Salah satu dari sekian banyak pembicara andal yang didatangkan adalah Kalis Mardiasih dan Ligwina Hananto, perempuan berhijab juga turut berperan memberikan materi dalam sesi "Perempuan dalam Kata-kata" pada Selasa, (22/9/2020). 

Ibu rumah tangga atau wanita karier merupakan dua hal yang tidak seharusnya diperdebatkan. Setiap manusia berhak menentukan bagaimana ia hidup, sehingga perempuan yang juga "manusia" berhak atas hidupnya dan masa depannya sendiri. Tanpa memandang gender, baik perempuan dan laki-laki bebas menggapai mimpinya, demikian ringkasan singkat dari Ligwina Hananto dan Kalis Mardiasih.

Sejatinya, perempuan itu multiperan sehingga apapun pekerjaannya perempuan bisa mengerjakannya. Masih tetap dilema? Yuk, atasi dengan 5 cara ini. 

1. Ingat! Wanita karier itu hak sekaligus kemandirian secara ekonomi

Careerbeez.com

World Health Organization (WHO) secara global menemukan bahwa perempuan sering mengalami kekerasan rumah tangga. Alasan utama perempuan mengalami KDRT adalah ketidakmadirian secara ekonomi. Jika ditelusuri lebih lanjut, ketidakmandirian perempuan secara ekonomi juga berhubungan dengan batasan-batasan dari suami bahkan keluarga besar.

Lalu apa masalahnya jadi wanita karier? Jika perempuan memutuskan menjadi wanita karier berarti ia sadar bahwa suami yang bekerja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Bukan berarti wanita karier mencoba mendominasi, di dalam keluarga. “Keluarga kami miskin, jadi aku perlu bekerja,” ungkap Kalis Mardiasih yang secara gamblang menegaskan bahwa ia juga harus bekerja. 

Yup, Kalis Mardiasih menekankan bahwa jika kamu menyadari bahwa keluarga yang sedang dibangun bersama pasangan kira-kira tidak mencukupi kebutuhan, perempuan bekerja bisa menjadi pilihan tepat.

2. Abaikan pertanyaan "Kalau ibu bekerja siapa yang ngurus rumah dan anak?"

Editorial Team

Tonton lebih seru di