Jangan Remehkan Penghasilan Orang Lain, Ini 5 Alasannya 

Ya, semua tergantung kemampuan mengelolanya. Apalagi kalau kita punya penghasilan lebih besar, ‘kebutuhan’ kita juga cenderung jadi ikut membengkak.

Sekalipun sebenarnya yang disebut kebutuhan itu lebih banyak yang tak lebih dari sekadar keinginan. Bahkan mungkin kamu pernah membaca berita atau bertemu langsung dengan orang yang penghasilannya sudah jauh di atas rata-rata tetapi malah terjerat utang di sana sini.

Sementara yang berpenghasilan pas-pasan masih bisa hidup bebas dari utang. Inilah bukti kalau penghasilan besar belum tentu cukup dan penghasilan kecil belum tentu kurang.

Saat kita meremehkan, kita berpikir kita tahu segalanya. Namun tentu saja ada begitu banyak hal yang mungkin tidak kita ketahui. Apalagi soal hidup orang lain yang tak bersama kita dua puluh empat jam penuh setiap harinya.

Jangan sampai sudah heboh mengomentari penghasilan orang lain yang terlihat kecil sekali di matamu, eh ternyata dia punya sumber pendapatan lain yang gak kamu ketahui. Sekalipun usaha kecil-kecilan, kalau semua penghasilannya dikumpulkan, totalnya tentu lumayan.

Buat sebagian orang, soal berkah memang sukar dipercaya. Namun pasti lebih banyak orang yang sudah bekerja benar-benar merasakannya. Penghasilan yang didapat pada suatu waktu mungkin terlihat kecil.

Namun selain nyatanya bisa cukup untuk hidup, juga malah seperti menarik rezeki-rezeki yang lain dari berbagai arah yang tak disangka-sangka. Sampai beberapa tahun kemudian kita dibuat percaya tak percaya karena penghasilan kita terus bergerak naik bahkan bisa membuka atau menambah usaha, menyediakan lapangan kerja.

Ini alasan yang paling simpel tetapi masuk akal. Ya, kalau yang bersangkutan merasa baik-baik saja dengan besaran penghasilannya, kenapa kita sempat-sempatnya meremehkan? Selain buang-buang waktu dan energi, kita juga bisa terkesan dangkal seperti dalam poin berikutnya.

Kalau kita benar-benar memahami etika, kita bisa menahan diri dari mengomentari hal-hal yang sifatnya pribadi dan sensitif. Termasuk soal pendapatan. Apalagi sampai meremehkan, itu benar-benar tanda kalau kita gak bisa jaga etika.

Pun jika kita sudah kaya pengalaman hidup, kita akan paham benar bahwa kondisi yang kurang ideal dalam hidup ini bukanlah akhir dari segalanya. Justru pendorong yang amat kuat agar kita terus bergerak ke arah yang lebih diinginkan.

Meski hari ini seseorang berpenghasilan kecil, bila ia terus giat bekerja dan belajar hal-hal baru, cepat atau lambat penghasilannya pasti akan bergerak naik. Bahkan bisa menyalip penghasilan mereka yang telanjur merasa nyaman di posisinya.

Jadi gak perlu lagi ya, meremehkan kecilnya penghasilan orang lain? Nanti malah malu sendiri kalau kamu tiba-tiba tersalip.