Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ridwan Kamil bersama seorang siswa (jabarprov.go.id)

Institusi pendidikan seharusnya menjadi tempat yang aman bagi para pelajar. Di sekolah, para pelajar diharapkan dapat belajar dan mendapatkan bekal untuk kehidupan di masa mendatang.

Namun kenyataannya, kenyamanan saat berada di sekolah kerap terusik dengan adanya perundungan atau bullying. Proses pembelajaran jadi tak nyaman, bahkan tak sedikit pelajar yang enggan pergi ke sekolah karena takut jadi korban bullying lagi.

Kondisi seperti itu dapat diantisipasi oleh Provinsi Jawa Barat. Pasalnya, Jawa Barat memiliki beberapa program untuk menumpas aksi bullying di wilayahnya. Semua dilakukan demi memberikan kegiatan belajar mengajar yang aman dan nyaman bagi para pelajar.

1. Aplikasi anti bullying jadi wadah laporan para pelajar korban perundungan

Ridwan Kamil bersama siswa SMA Negeri 5 Karawang (jabarprov.go.id)

Banyaknya laporan kasus bullying yang terjadi di Jawa Barat membuat jajaran pemerintah menggagas aplikasi canggih. Aplikasi anti bullying tersebut disiapkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, pun mengonfirmasi terkait aplikasi bermanfaat tersebut ketika melaksanakan Siaran Keliling (Sarling) di SMA Negeri 5 Karawang pada 16 November 2022. Pada akhir November 2022, tepatnya di HUT ke-77 PGRI, Ridwan Kamil meluncurkan aplikasi tersebut.

Aplikasi anti bullying itu diharapkan mampu membantu para pelajar korban perundungan untuk lebih terbuka. Pelajar bisa curhat tentang permasalahannya di sekolah melalui aplikasi tersebut. Nantinya, pemerintah bisa ambil tindakan.

"Kalau ada anak-anak sekolah yang pernah atau sedang di-bully, bingung curhat ke siapa, bisa lapor. Sehingga, kita bisa ambil tindakan tanpa menunggu hal tersebut viral dulu," ungkap Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.

Tak hanya pelajar, guru di sekolah yang mengetahui adanya aksi perundungan juga bisa melaporkan melalui aplikasi tersebut. Kolaborasi antara pelajar dan guru sangat dibutuhkan demi memutus mata rantai bullying di sekolah.

2. Bantu korban bullying secara nyata dan cepat melalui tim Jabar Quick Response

Editorial Team

Tonton lebih seru di