5 Jenis Journaling yang Bisa Bantu Menjaga Kesehatan Mental 

Pernah gak sih kamu berniat membuat jurnal, namun bingung nih mau menulis apa? Hal tersebut  wajar, karena yang paling sulit ketika melakukan sesuatu yaitu memulainya. Padahal tidak  harus rumit, sebenarnya kamu bisa memulainya dengan  membuat daily journaling atau berkaitan dengan aktivitas sehari-hari.

Semisal, kamu bisa menuliskan kejadian yang membuat sedih atau kecewa di hari ini, aktivitas yang menyenangkan, atau bahkan target yang belum tercapai. Secara gak langsung ini juga akan meningkatkan self awareness. Kamu akan lebih mudah mengenali diri sendiri dan setiap emosi yang ada. Di sisi lain, daily journaling akan memudahkan kamu untuk bersyukur sekaligus memperbaiki hal-hal yang kurang.

Dalam hidup ini pastinya kamu juga memiliki mimpi atau harapan tertentu, kan? Nah, biar gak hanya tersimpan di pikiran dan angan-angan saja,  memindahkan mimpi ke jurnal juga menjadi sarana yang tepat. Memang, tidak semua harapan akan jadi kenyataan, namun setidaknya akan menjadi pemantik semangat.

Pasalnya, ketika menuliskan harapan, di saat itu pula mungkin kamu juga menuliskan beberapa poin tertentu. Entah mendiskripsikan tentang sosok yang dijadikan panutan, usaha yang dilakukan, atau bahkan kendalanya. Biar lebih efisien, kamu juga bisa nih menuliskan tanggal pembuatan jurnal tersebut. Selain untuk mengingat, ini bisa dijadikan penyemangat ketika kamu mulai kehilangan motivasi di masa depan. Di sisi lain, kamu juga akan lebih mudah melihat progres yang selama ini kamu peroleh.

Dilansir Healthline, menuliskan pemikiran dan perasaan tentang suatu situasi adalah langkah pertama untuk memahami cara terbaik untuk memprosesnya. Setelah sedikit tenang, kamu mungkin menemukan bahwa emosi kamu mencoba memberi tahu sesuatu, mungkin kemarahan adalah tanda bahwa perlu menetapkan batasan yang lebih kuat dengan seseorang. Atau kesedihan mendorong kamu untuk menjangkau dan memperkuat hubungan.

Selain tentang aktivitas sehari-hari, menulis jurnal yang berkaitan dengan hobi juga menjadi ide yang patut diperhitungkan, lho. Utamanya, bagi kamu yang masih baru pertama kali untuk mencoba journaling. Menuliskan hal-hal yang berkaitan dengan hobi, akan meningkatkan antusias kamu dalam mengekspresikan perasaan.

Mungkin, kamu bisa menuliskan alasan kenapa begitu bersemangat menjalani hobi tertentu, mengagendakan kapan saja waktu untuk latihan. Sehingga, dari cacatan atau jurnal tersebut, kamu bisa cari tahu perkembangan atau mungkin hal-hal  yang perlu diperbaiki. 

Meditasi merupakan latihan mental yang memiliki manfaat untuk mengontrol perasaan dan pikiran negatif. Seperti  perasaan kesal, yang mana kalau terus dipendam akan menimbulkan bom waktu di kemudian hari. Nah, sebelum melakukan meditasi tersebut, kamu juga bisa nih menuangkannya dalam sebuah jurnal.

Seperti, menuliskan kapan saja waktu untuk melakukan meditasi, hal-hal yang akan direnungkan, serta jenis meditasi apa sih yang dipilih. Semisal, kamu bisa menerapkan mindfulness  atau meditasi dengan fokus pada satu hal untuk menyalurkan emosi negatif tersebut.

Lebih dari itu, journaling memiliki banyak manfaat bagi kesehatan mental. Dilansir Insider, sebuah studi kecil pada 2018 menemukan, ketika orang dewasa yang mengalami gejala kecemasan tinggi  tentang pengalaman traumatis selama interval 15-20 menit, mereka mengalami penurunan kecemasan,  gejala depresi yang berkurang, dan menurunkan tekanan mental secara keseluruhan, serta peningkatan kesejahteraan, hanya dalam satu bulan.

Pada dasarnya ada berbagai hal di sekitar kita yang bisa dijadikan ide untuk memulai journaling. Salah satunya yaitu membuat food journal atau jurnal tentang makanan. Ini tentunya menarik, utamanya bagi kamu yang hobi kuliner. Dalam hal ini, kamu bisa menuliskan sesuatu seperti menu makanan baru yang ingin dicoba, menuliskan resep makanan, hingga menu makanan sehat yang perlu dikonsumsi.

Selain meningkatkan semangat, food journaling nyatanya juga bisa membantu untuk mindful eating, lho. Kamu bisa belajar hal-hal seperti mengatur posisi makan yang baik, berhenti makan sebelum kenyang.

Dalam hal ini kamu hanya perlu menuliskan sesuatu yang ada dipikiran tanpa harus terbebani. Dilansir Insider, Carla Marie Manly, PhD, seorang psikolog klinis dan ahli kesehatan mengatakan, membuat jurnal bukanlah tentang kesempurnaan, melainkan tentang perasaan bebas untuk menulis tanpa menekankan tata bahasa. Tahan keinginan untuk melihat kembali apa yang kamu tulis saat menulis jurnal, dan jadikan itu sebagai latihan menulis.

Jadi apakah kamu sudah mulai membiasakan untuk melakukan journaling? Jika belum, tidak ada salahnya untuk mulai membiasakannya sekarang. Sebab bukan hanya aktivitas mencatat biasa, journaling bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental.