Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Jenis Journaling untuk Kamu yang Mau Menentukan Tujuan Hidup

Ilustrasi menulis di buku
Ilustrasi menulis di buku (pexels.com/cottonbro studio)
Intinya sih...
  • Daily journaling membantu merefleksi diri dan menjaga keseimbangan emosi sehari-hari.
  • Gratitude journaling melatih pikiran agar lebih fokus pada sisi positif kehidupan, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas tidur.
  • Bullet journaling membantu produktivitas, refleksi diri, dan menjadi kombinasi perencana, catatan pribadi, serta ruang kreativitas.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Journaling bukan hanya sekadar menulis di buku catatan. Journaling adalah cara mengenal diri sendiri secara mendalam melalui sebuah tulisan. Kegiatan ini menjadi trend yang positif yang dilakukan banyak orang bahkan tokoh dunia. Menariknya journaling sudah terbukti mampu mengelola stress, meningkatkan fokus, serta mampu menjaga kesehatan mental.

Setiap orang bebas melakukan journaling yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup masing-masing. Mulai dari mencatat hal-hal dalam kehidupan sehari-hari, mensyukuri apa yang dilakukan hari ini, hingga untuk merancang masa depan. Nah, ada beberapa jenis journaling yang bisa kamu pilih sesuai tujuan hidupmu. Berikut ulasannya.

1. Daily journaling

Ilustrasi menulis aktivitas harian
Ilustrasi menulis aktivitas harian (pexels.com/Mikhail Nilov)

Daily journaling jadi salah yang paling mudah dilakukan. Daily journaling adalah kegiatan menulis setiap hari tentang apa pun yang kamu alami, rasakan, atau apa pun yang ada dalam pikiran. Manfaatnya bukan sekadar dokumentasi kegiatan harian, tapi juga membantu merefleksi diri dan menjaga keseimbangan emosi.

Umumnya kegiatan ini berisi hal-hal sederhana yang membuatmu bahagia, tantangan yang dihadapi, serta hal-hal yang ingin dilakukan esok hari. Banyak orang menjadikan daily journaling sebagai rutinitas pagi atau malam hari. Hal ini dilakukan untuk memulai atau menutup hari dengan pikiran yang lebih tenang.

2. Gratitude journaling

Ilustrasi seorang wanita menulis
Ilustrasi seorang wanita menulis (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Gratitude journaling adalah kegiatan menulis hal-hal yang kamu syukuri setiap hari. Tujuannya untuk melatih pikiran agar lebih fokus pada sisi positif kehidupan, bukan pada kekurangan. Dengan menulis rasa syukur secara rutin, kamu bisa merasa lebih bahagia, tenang, dan optimis. Kebiasaan ini juga terbukti membantu mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur.

Kamu cukup menulis tiga sampai lima hal yang disyukuri setiap hari, sekecil apa pun itu. Misalnya, secangkir teh hangat di pagi hari atau percakapan menyenangkan dengan teman. Semakin lama kamu akan lebih mudah menemukan kebahagiaan dalam hal sederhana. Gratitude journaling adalah latihan sederhana yang berdampak besar pada kesejahteraan mental.

3. Bullet journaling

Ilustrasi bullet journaling
Ilustrasi bullet journaling (pexels.com/Polina)

Kalau suka dengan gaya yang rapi dan visual, kamu bisa memilih bullet journaling. Yaitu menulis dengan menggunakan poin-poin atau bullet points untuk mengatur kegiatan, menuangkan ide, dan menentukan tujuan hidup. Bentuknya bisa berupa daftar tugas, catatan harian, hingga kalender pribadi.

Selain membantu produktivitas, bullet journaling juga bisa menjadi media refleksi diri. Kamu bisa menuliskan target mingguan, mencatat pencapaian kecil, lalu meninjau kembali hasilnya. Dengan cara ini, setiap halaman jurnal bisa menjadi kombinasi menarik antara perencana, catatan pribadi, dan ruang kreativitas.

4. Dream journaling

Ilustrasi menulis di atas tempat tidur
Ilustrasi menulis di atas tempat tidur (pexels.com/Arina Krasnicova)

Dream journaling adalah kegiatan menulis mimpi yang kamu alami saat tidur. Biasanya dilakukan segera setelah bangun agar detail mimpi masih segar dalam ingatan. Kegiatan ini bisa membantu memahami alam bawah sadar dan makna simbolik dari mimpi.

Dengan menulis mimpi secara konsisten, kamu bisa menemukan pola yang menarik, seperti tema berulang atau emosi tertentu. Hal ini bisa membantu mengenali perasaan yang belum disadari dalam kehidupan nyata. Dream journaling juga memberi ruang untuk imajinasi dan inspirasi baru. Bahkan, banyak penulis dan seniman terkenal menjadikan mimpi sebagai sumber ide dari karya mereka.

5. Art journaling

Ilustrasi menggambar di agenda
Ilustrasi menggambar di agenda (pexels.com/Katya Wolf)

Art journaling umumnya menggabungkan tulisan dengan gambar, kolase, cat air, atau doodle. Tujuannya bukan untuk menghasilkan karya seni sempurna, tapi mengekspresikan perasaan melalui visual dan warna. Banyak orang merasa lebih bebas menyampaikan emosi dengan gambar daripada kata-kata. Karena itu, art journaling sering digunakan sebagai terapi ekspresif.

Setiap halaman jurnal bisa diisi sesuai suasana hati yang abstrak, penuh warna, atau hanya coretan sederhana. Proses membuatnya bisa sangat menenangkan dan kreatif. Selain mempercantik jurnal, kegiatan ini membantu menyalurkan stres dengan cara positif.

6. Travel journaling

Ilustrasi menulis di pegunungan
Ilustrasi menulis di pegunungan (unspalsh.com/Ashlyn Ciara)

Travel journaling adalah cara mendokumentasikan perjalanan, baik jarak dekat maupun jauh, melalui tulisan dan gambar. Kamu bisa menuliskan tempat yang dikunjungi, makanan yang dicicipi, hingga kesan terhadap budaya lokal. Foto, tiket, atau peta kecil juga sering ditempel untuk memperkaya kenangan visual. Hasilnya menjadi catatan pribadi yang unik dan berharga.

Menulis travel journal membantu kamu menikmati setiap momen dengan lebih hidup. Selain itu, kamu bisa kembali mengenang perjalanan tersebut kapan pun dengan mengingat detail kecil yang sering terlupakan. Catatan ini bisa menjadi referensi yang berharga untuk perjalanan berikutnya.

7. Idea journaling

Ilustrasi menulis ide
Ilustrasi menulis ide (pexels.com/Mikhail Nilov)

Idea journaling adalah tempat untuk mencatat ide-ide yang muncul, baik besar maupun kecil. Banyak orang menggunakannya sebagai wadah kreativitas agar tidak kehilangan inspirasi yang datang tiba-tiba. Dalam jurnal ini, kamu bebas menulis konsep, rencana proyek, atau kutipan yang memotivasi. Tujuannya agar ide bisa dikembangkan lebih lanjut di kemudian hari.

Dengan idea journaling, kamu melatih diri untuk selalu peka terhadap hal-hal baru. Setiap halaman menjadi arsip pemikiran yang bisa memicu inovasi. Banyak penulis, desainer, dan pebisnis sukses menjadikan journaling sebagai sumber ide utama mereka. Idea journaling membantu menjaga kreativitas tetap mengalir dan terorganisir dengan baik.

Journaling hadir dalam berbagai bentuk, namun semuanya memiliki satu tujuan yang sama yaitu membantu kamu memahami diri sendiri dengan lebih baik. Baik dalam bentuk tulisan rasa syukur, catatan perjalanan, coretan seni, maupun daftar ide. Dengan menulis secara konsisten, kamu bisa belajar mengenali emosi, menghargai momen kecil, serta menata pikiran dengan lebih jernih. Jadi, journaling mana nih yang mau kamu pilih?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Kursus Online Paling Berguna untuk Bangun Bisnis Sendiri

02 Nov 2025, 23:01 WIBLife