4 Langkah Lakukan Kakeibo, Atur Keuangan ala Orang Jepang

Mencatat pemasukan merupakan tahapan pertama yang harus dilakukan dalam metode kakeibo. Seperti berapa gaji pokok atau pendapatan tetap dalam sebulan. Semuanya harus ditulis terperinci dan detail. Tidak hanya gaji pokok, jika mendapatkan rezeki tidak terduga seperti bonus dari kantor atau uang tambahan freelance, nominalnya perlu dicatat pula. 

Tidak peduli dalam jumlah besar ataupun kecil uang yang masuk ke dompet, kamu dituntut untuk displin mencatatatnya ke dalam tabel pemasukan. Dengan menggunakan catatan pemasukan ini, terdapat dua hal utama yang dapat kamu ketahui dari langkah awal kakeibo. Pertama, kamu bisa mengetahui apakah pendapatan selama ini sudah layak atau masih minim dalam modal kesejahteraan kehidupan? Kedua, catatan ini sebagai gambaran untuk memantau pemasukan yang bertambah naik atau justru menurun.

Setelah membuatnya catatan pemasukan selanjutnya adalah membuat catatan pengeluaran. Bagi kebanyakan orang—terutama gen Z dan milenial—membuat catatan pengeluaran sepertinya jarang atau tidak pernah dilakukan sama sekali. Kebanyakan akan membeli barang sesuka hati tanpa mempedulikan fungsionalnya. Padahal dalam metode kakeibo, hal ini merupakan tahapan penting. Catatan pengeluaran ini sama seperti pemasukan, tetapi dibagi menjadi beberapa bagian yang signifikan.

Catatan pengeluaran dibagi menjadi empat kategori:

1. Pertama adalah mencatat pengeluaran untuk bertahan hidup (survival) ini mencakup seperti tagihan listrik, tagihan air, pengeluaran untuk membeli sembako, keperluan anak, dan biaya transportasi.
2. Kedua adalah pencatatan ekstra, seperti kado ulang tahun dan tagihan perbaikan mobil yang merupakan pengeluaran bersifat sporadis atau pengeluaran sesekali.
3. Ketiga adalah pengeluaran keinginan atau bersifat opsional, seperti membeli pakaian mahal, makan di resto bintang lima, liburan, dan membeli barang elektronik terbaru.
4. Keempat adalah pengeluaran kultural ini berkaitan pengembangan diri dengan mencari pengetahuan baru, seperti ikut kursus online, webinar, membeli buku, dan mengunjungi museum.

Langkah berikutnya adalah menyusun rencana pengeluaran yang akan jadi gambaran biaya pengeluaran selama beberapa bulan ke depan. Dengan menyusun rencana pengeluraan ini, secara tidak langsung dapat menumbuhkan sifat berhemat. Sikap ini bukan berarti kamu pelit, namun mengajarkan dengan bijak dan cerdas dalam mengatur keuangan.

Rencana pengeluaran dalam kakeibo ini berisikan berapa banyak uang yang akan keluar dalam satu bulan ke depannya. Mulai dari alokasi kebutuhan primer, target pemasukan untuk menabung, dan keinginan untuk membeli barang baru telah tersusun secara sistematis dalam rencana pengeluaran. Kamu dapat membagi uang perencanaan pengeluaran tersebut ke dalam amplop sebagai posko rencana pengeluaran. Dengan penyusunan ini, uang yang kamu punya tidak terbuang secara sia-sia dan terhindar dari sifat boros.

Terakhir adalah evaluasi diri, ini merupakan langkah penting dalam mengimplementasikan kakeibo. Karena, dengan mengevalusi diri dapat mengoreksi relasi rencanan pengeluaran ke depannya. Ini juga akan menumbuhkan mindset positif dalam mengatur keuangan. Dalam metode kakeibo, evaluasi diri mengajak kita untuk merenung secara mendalam mengenai pengeluaran yang kita inginkan.

Jika pengeluaran sudah membengkak, maka segeralah untuk menghemat pengeluaran. Cobalah untuk kurangi makan di luar, minum kopi di cafe, beli barang yang kurang penting dan tidak mengikuti trend. Demikian juga dengan pendapatan, jika pemasukan belum cukup maka cobalah untuk mencari pekerjaaan sampingan. Dengan begitu, kamu dapat mengevaluasi pemasukan dan pengeluaran dengan cermat.

Keempat langkah kakeibo di atas berguna bagi kamu yang masih kesulitan mengatur keuangan. Patut diperhatikan, hal terpenting dari metode ini adalah rajin-rajinlah menulis catatan pemasukan, pengeluaran, rencana pengeluaran, serta evaluasi diri. Dengan begitu, uang tidak akan terbuang percuma dan bijak dalam mengelola keuangan demi kesejahteraan hidup.