40 Kata-kata Sindiran Buat Anak yang Lupa Orangtua

Kesibukan tidak bisa menjadi alasan bagi seorang anak untuk melupakan orangtuanya. Jika anak terlalu sibuk, maka kata-kata sindiran buat anak yang lupa orangtua ini cocok untuk diucapkan.

1. "Jangan sekali pun kamu melupakan kedua orangtuamu, karena kerja keras dan pengorbanan merekalah, kamu bisa ada di sini."

2. "Tak peduli setinggi apa jabatan ataupun pendidikanmu. Semua itu tak akan ada artinya, jika orangtuamu masih hidup dalam kesusahan."

3. "Sampai kapan pun kamu adalah seorang anak dari orangtuamu. Tidak ada istilah mantan anak dan mantan orangtua."

4. "Pantaskah kamu masuk surga, jika kedua orangtua yang sudah merawat dan membesarkanmu saja telah kau lupakan?"

5. "Apakah sulit sekali bagimu untuk sesekali menengok orangtuamu yang telah membesarkanmu sejak dalam kandungan?"

6. "Jahat sekali seorang anak yang membiarkan orangtuanya hidup dalam kemiskinan, sedangkan ia bergelimang harta."

7. "Tahukah kamu? Semua harta yang saat ini kamu miliki tetap tidak akan bisa membayar jasa dan pengorbanan kedua orangtuamu."

8. "Sesungguhnya, meninggalkan kedua orangtua bukanlah pilihan, melainkan hanya keegoisan seorang anak yang tak mau mengurus mereka di hari tua."

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Hubungan anak dan orangtua harus dirawat dengan baik agar harmonis. Namun, hubungan tersebut bisa jadi gak ideal bagi sebagian orang.

Akhirnya, hubungan mereka pun berantakan. Bahkan, gak sedikit hubungan anak dan ibu bermasalah.

Jika anak melupakan sang ibu, sedangkan ibunya adalah sosok orang tua yang baik, berikut kata-kata sindiran yang tepat.

1. "Kasih sayang ibu ialah sepanjang masa, sedangkan kasih sayang seorang anak hanyalah sepanjang galah."

2. "Surga ada di bawah telapak kaki seorang ibu. Lalu bagaimana nasibmu jika telah melupakan ibumu?"

3. "Percaya atau tidak, seorang ibu akan selalu mendoakan kesuksesan anaknya, meskipun sudah diabaikan oleh anaknya."

4. "Dulu ibumu mempertaruhkan hidup dan matinya hanya untuk melahirkanmu ke dunia, tapi apa balasanmu?"

5. "Tak pernahkah kamu merasa iba ketika melihat ibumu ini hidup sebatang kara?"

6. "Apakah sulit bertemu dengan ibumu, ketika kamu dengan mudahnya pergi berlibur ke tempat yang jauh?"

7. "Seorang ibu selalu memaafkan semua kesalahan anaknya. Tetapi, ketika ibumu berbuat satu kesalahan saja, kamu tak pernah memaafkannya."

8. "Jika kamu melupakan ibu yang telah mengandung dan membesarkanmu,  apakah kamu masih pantas masuk surga?"

Ketika kedua orangtua dalam kesulitan, sudah menjadi tugas bagi anak untuk membantu. Namun, jika anak malah memilih untuk pergi, maka ucapkanlah kata-kata sindiran buat anak yang lupa orangtua berikut ini.

1. "Orangtua rela kerja banting tulang untuk menghidupimu, tapi kemana kamu pergi ketika mereka butuh bantuanmu?"

2. "Tak berguna harta benda yang kau punya hingga menjadi kaya raya, jika orangtuamu saja masih hidup dalam kesusahan."

3. "Sekarang kamu hidup enak dan bergelimang harta, tapi itu semua tak akan membuatmu bahagia, karena ada orangtua yang kau abaikan."

4. "Berbaktilah pada kedua orangtuamu, selagi keduanya masih hidup. Atau,  kamu akan menyesal nanti."

5. "Terus-terusan mengungkit kesalahan orangtua, tapi kesalahan meninggalkan orangtua saat kesusahan malah dilupakan."

6. "Hidup ini bagaikan roda yang berputar, kadang ada di atas atau di bawah. Jangan buat keputusan yang akan kamu sesali seumur hidup."

7. "Kesuksesanmu saat ini tak akan pernah tercapai tanpa adanya jasa-jasa dari kedua orangtua yang membesarkanmu dengan setulus hati."

8. "Sekaya apapun kamu saat ini, semua hartamu tak akan pernah cukup untuk membalas budi kedua orangtuamu."

ilustrasi seorang ayah (pexels.com/Kindel Media)

Orang yang kamu kenal dekat memiliki hubungan buruk dengan sang ayah? Padahal, ayahnya sudah bersikap sangat baik sebagai orangtua? Kamu mungkin bisa menegurnya agar sikapnya lebih lembut pada sang ayah.

1. "Siang malam ayahmu bekerja untuk menghidupi dan menyekolahkanmu, tapi setelah sarjana, kamu lupa daratan."

2. "Sedari kecil dipangku ayah, sudah besar bertatap mata pun enggan."

3. "Rela ayah bekerja sampai ke negeri orang, tapi anak hanya menganggapnya sapi perah."

4. "Setiap hari naik mobil mewah, tapi ayahnya bekerja jadi buruh angkut di pasar."

5. "Menimbun utang untuk makan dan bayar sekolah. Sudah besar anak tak tahu terima kasih."

6. "Tidak semua orang lahir memiliki ayah, tapi mereka selalu bersyukur. Kamu punya orangtua lengkap, tapi selalu mengeluh terus menerus."

7. "Ke mana perginya kamu ketika ayahmu butuh bantuan? Padahal dulu ia rela menahan lapar, agar kamu bisa makan sepiring nasi."

8. "Meski jarang menangis, ayahmu sebenarnya sedang menahan rasa sedih yang mendalam. Ketika kamu tak pernah lagi datang menjenguk ke rumah."

Apabila ada seorang anak memilih meninggalkan kedua orangtuanya, maka peringatkan ia dengan kata-kata sindiran di bawah ini. Supaya, ia sadar bahwa tindakannya buruk.

1. "Pilihan paling bodoh dalam hidupmu adalah meninggalkan kedua orangtua yang sangat menyayangimu."

2. "Tak ada yang lebih buruk dibandingkan anak yang meninggalkan orangtuanya dalam keadaan serba kekurangan. Sementara dirinya hidup bermewah-mewahan."

3. "Tak pernah sekali pun orang tua meninggalkanmu, tapi kenapa kamu meninggalkan mereka?"

4. "Anak durhaka adalah ia yang lebih mementingkan hidupnya sendiri dan meninggalkan orangtuanya sebatang kara."

5. "Jika kamu rela meninggalkan orangtuamu saat ini, apakah kamu siap ditinggalkan anak-anakmu di masa tua nanti?"

6. "Orangtua tidak membutuhkan balasan darimu. Mereka hanya ingin selalu diingat dan sesekali dijenguk oleh anak-anaknya."

7. "Memang bukan sekarang, tapi tunggulah hingga hidupmu hancur karena telah meninggalkan orangtua di masa-masa sulitnya."

8. "Meninggalkan orangtua bukanlah suatu pilihan, tapi murni keegoisan seorang anak yang tak tahu cara berterima kasih."

Itulah 40 kata-kata sindiran buat anak yang lupa orangtua. Perlu diingat, memberikan sindiran bukan tindakan yang tepat.

Jika memang sikap seseorang sudah kelewatan terhadap orangtuanya, tegur dengan baik dan sopan. Utamakan komunikasi sehat agar tumbuh kesadaran seseorang.

Penulis: Kartika Puspita Dewi