Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Kamu Selalu Menemukan Pasangan Toxic? Simak Tips Mengatasi!

Ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/RDNE Stock project)
Intinya sih...
  • Hubungan toxic harus dihindari dan diakhiri
  • Tanda-tanda pasangan toxic: tidak menghargai, ketidakdewasaan emosional, keegoisan, menyalahkan
  • Tips mengatasi pasangan toxic: memercayai intuisi, berkencan dengan orang yang bukan tipemu, berbagi dengan orang terpercaya

Hubungan yang toxic sudah seharusnya dihindari dan diakhiri. Jangan sampai kamu terlalu larut dalam hubungan toxic atas dasar cinta, karena itu bukanlah hal yang baik untuk dirimu. Namun, bagaimana jika kamu sudah berusaha keluar dari hubungan toxic, tapi hubungan barumu tidak jauh berbeda dari hubungan lamamu?

Yuk, simak pengertian, tanda, dan alasan, kenapa sih kok kamu terus menerus ada di hubungan toxic? Simak juga tips mengatasi masalah ini dan langsung praktikkan saja. Check this out!

1. Definisi pasangan toxic

Ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/RDNE Stock project)

Sebelum kita mencari tahu cara terbebas dari hubungan yang toxic, mari kita bahas tentang apa sebenarnya hubungan yang toxic itu. Saat ini, semua orang menyebut mantan pacar mereka toxic atau narsisis, tetapi tidak semua pasangan yang sulit cocok dengan label itu. Hubungan akan mengalami pasang surut dan masalah sulit yang harus diatasi.

Dilansir laman Healthline, dalam hubungan yang tidak sehat, kamu mungkin terus-menerus merasa energimu terkuras atau tidak bahagia setelah menghabiskan waktu dengan pasanganmu, menurut terapis hubungan, Jor-El Caraballo. Meskipun kamu masih mencintai pasanganmu, entah mengapa, kamu selalu tampak tidak cocok satu sama lain atau tidak dapat berhenti berdebat tentang masalah-masalah kecil. Kamu bahkan mungkin takut bertemu mereka, alih-alih menantikannya seperti yang kamu lakukan di masa lalu.

2. Tanda-tanda pasangan toxic

ilustrasi orang bertengkar (pexels.com/Vera Arsic)

Dilansir laman Verywell Mind, Julie Nguyen, seorang pakar hubungan menjelaskan beberapa tanda pasangan toxic. Berikut di antaranya:

  1. Tidak menghargai: Saat kamu mengemukakan perasaan atau mengungkapkan sudut pandang yang berbeda, pasanganmu mengabaikanmu. Perasaan dan pikiranmu tidak sepenting perasaan dan pikirannya.
  2. Ketidakdewasaan emosional: Dia dapat melihat bahwa kamu sedang marah, tetapi yang penting adalah dirinya, bagaimana perasaannya, kebutuhannya, dan seberapa benar dirinya.
  3. Keegoisan: Tidak ada timbal balik dalam hubungan. Kamu memberi dan dia menerima. Pasanganmu tidak ingin tahu tentang apa yang terjadi dalam dirimu.
  4. Menyalahkan: Pasanganmu selalu menyalahkanmu atas tindakannya. Ia mungkin memanipulasi perspektifmu untuk mendapatkan kendali dan mencari alasan atas perilakunya.

3. Kenapa kamu menjadi magnet pasangan toxic?

ilustrasi orang bertengkar (pexels.com/Liza Summer)

Nguyen mengatakan, "Hal ini berakar pada konsep Freudian yang disebut kompulsi pengulangan atau repetition compulsion. Tarikan bawah sadar untuk mengulang pola dari masa lalu kita dalam upaya untuk menyembuhkan dan "menguasai" trauma, bahkan ketika hal itu menyebabkan lebih banyak kerusakan. Ketika kita tidak mampu membuat alam bawah sadar menjadi sadar, kita akhirnya mengabadikan siklus itu berulang-ulang".

Selain itu, attachment styles juga berperan penting dalam hal ini. Misalnya, kamu memiliki gaya keterikatan yang cemas atau anxious attachment style, kamu akan tertarik dengan seseorang yang selalu menghindar dan menjaga jarak yang cukup untuk membuatmu tetap terikat.

Psikologi menyebutnya efek paparan belaka atau bias familier. Sebuah heuristik, di mana keakraban menimbulkan ketertarikan dan kita lebih menyukai pilihan yang familier dibanding yang tidak familier. 

4. Tips berhenti menarik pasangan toxic

ilustrasi ngobrol (pexels.com/RDNE Stock project)

Nguyen merekomendasikan beberapa tips untuk berhenti menarik pasangan toxic dalam hubunganmu:

  1. Mempelajari cara memercayai intuisimu: Dalam hubungan yang toxic, pada awalnya kamu mungkin berpikir bahwa ada sesuatu yang salah. Alih-alih mengabaikan nalurimu, perhatikan dari mana intuisi itu berasal. 
  2. Berkencanlah dengan orang yang bukan tipemu: Mungkin akan membantu jika kamu tidak menyamakan kriteria pasangan barumu dengan mantanmu yang toxic, sehingga kamu dapat memprioritaskan tanda-tanda positif.
  3. Bagikan secara terbuka dengan orang-orang terkasih yang tepercaya: Mencari sudut pandang mereka saat kamu berkencan dapat memberi tahumu apa yang mereka perhatikan. Saat kamu berkencan, praktikkan penetapan batasan dan biasakan menulis jurnal untuk melacak pola dan menilai pasanganmu secara akurat.  

Dengan melakukan tips itu kamu akan menghindari pola hubungan yang sama secara terus menerus. Jangan terlalu terlena dengan hubunganmu yang toxic. Segera cari bantuan profesional jika dibutuhkan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Alma S
EditorAlma S
Follow Us