Kenapa Kristen Ortodoks Merayakan Natal 7 Januari? Ini Alasannya

Kristen Ortodoks merupakan satu dari beberapa aliran Kristen. Penganut aliran ini mengikuti ajaran dan praktik yang berasal dari konsili Gereja Kuno dan menganggap diri mereka sebagai pewaris langsung dari Gereja perdana.
Uniknya, Kristen Ortodoks merayakan Natal pada tanggal 7 Januari, lho! Kenapa ya? Yuk cari tahu alasannya di bawah ini!
1. Kristen Ortodoks mengikuti kalender Julian

Kalender Julian diperkenalkan oleh Yulius Caesar pada tahun 45 SM dan diadopsi oleh gereja-gereja Kristen Ortodoks. Seiring berjalannya waktu, kalender ini digantikan oleh kalender Gregorian yang digunakan oleh mayoritas gereja Kristen.
Namun, gereja Ortodoks memilih untuk mempertahankan kalender Julian karena pertimbangan tradisional dan teologis. Akibatnya, perbedaan tanggal Natal pun muncul.
2. Negara yang menerapkan Natal pada 7 Januari 2023

Sejumlah negara menerapkan perayaan Natal pada tanggal 7 Januari, dan ini biasanya terkait dengan tradisi Kristen Ortodoks. Beberapa negara yang mengadopsi tanggal ini antara lain Rusia, Ukraina, Serbia, Ethiopia, Yunani, Bulgaria, Makedonia, dan Montenegro.
Untuk negara-negara seperti Mesir, Yunani, Rusia, dan Ukraina, Hari Natal Ortodoks adalah hari libur umum. Di negara lainnya, banyak umat Kristen Ortodoks di seluruh negara tetap merayakan hari tersebut, meski bukan hari libur.
3. Bagaimana perayaan Natal Kristen Ortodoks?

Natal umat Kristen Ortodoks tidak berbeda jauh seperti perayaan Natal 25 Desember. Terdapat banyak simbol khas seperti pohon Natal dan hadiah.
Namun, perayaan ini juga merupakan waktu khusus untuk berdoa dan merenung. Banyak umat merayakannya selama tiga hari. Pada pagi Hari Natal, diadakan ibadah gereja khusus dan banyak umat Kristen Ortodoks berpuasa.
Itu tadi alasan umat Kristen Ortodoks merayakan Natal pada 7 Januari. Semoga bisa bermanfaat untukmu!