Kendalikan Emosi saat Marah dengan 5 Cara Sederhana Ini

Dalam kondisi normal tanpa rasa marah saja, mulut kita bisa jadi senjata tajam yang mampu menyerang orang lain dengan kata-kata menyakitkan. Apalagi saat sedang marah, bisa-bisa kalimat yang terlontar tidak lagi terkendali hingga membuat hati orang yang mendengarnya terluka.

Oleh karenanya, tutuplah rapat mulutmu saat sedang marah. Tahan kata-kata yang ingin keluar agar masalah yang ada tidak semakin melebar jauh. Menutup mulut akan menjadi langkah pertama untuk mencegah ledakan emosi keluar dan menyakiti orang lewat kata-kala tajam.

Saat merasa tidak mampu menahan mulut karena sudah terlalu marah, ada baiknya kalau kamu pergi menepi sejenak. Tinggalkan tempat atau orang yang sudah membuatmu marah. Bukan lari dari masalah, menjauh sebentar juga bisa membantu meredakan situasi yang sedang memanas.

Pergilah ke tempat yang bisa membuat hati dan pikiranmu lebih tenang. Selain dapat meredakan emosi, cara ini juga mampu membuatmu berpikir lebih jernih. Perlahan pahami masalah yang terjadi dan mulailah berpikir langkah untuk mengatasinya.

Setelah menepi dan pikiran jauh lebih tenang, kembalilah untuk mulai bicara dalam keadaan kepala dingin. Bicarakan semua masalah yang sedang terjadi dengan baik dan selesaikan saat itu juga agar tidak jadi berlarut-larut.

Solusi terbaik tentu yang mendatangkan kebaikan dan disepakati bersama. Jadi, rasanya gak berlebihan kalau duduk bersama dan membicarakan semua secara lebih dewasa serta tenang akan berdampak positif di masa yang akan datang.

Meski emosimu sudah reda dan tidak lagi dikuasai amarah, tapi belum tentu dengan orang lain. Saat kamu kembali dan mendapati rasa marah orang belum reda, diam akan jadi langkah yang bisa diambil sementara demi menetralkan suasana.

Namun, perlu diingat kalau diam gak pernah jadi solusi. Diam hanya satu langkah mundur untuk mempersiapkan dua langkah ke depan demi mencari solusi terbaik. Meski diam bisa dipakai untuk mengendalikan suasana, tapi sifatnya hanya sementara, ya.

Saat kamu merasa emosi mulai mereda dan kepala sudah mampu berpikir jernih, jangan pernah menuruti keinginan untuk membalas dendam. Mungkin kamu hanya ingin sekadar memberi pelajaran kalau dibuat marah itu sama sekali tidak mengenakkan.

Namun, membalas tidak pernah jadi langkah pembelajaran terbaik dan justru berpotensi melahirkan amarah baru yang malah jadi benih permusuhan. Cukup maafkan perbuatan mereka dan jadikan pelajaran untukmu agar tidak membuat orang lain marah apalagi sampai menyakitkan hati.

Amarah yang dirasakan dalam hati memang terbilang cukup manusiawi. Namun, jangan sampai hati dan kepala kita dikuasai emosi negatif tersebut hingga jadi tidak terkendali. Marah boleh, meledak-ledak jangan. Yuk, jadi lebih dewasa dalam mengatur emosi.