Kilas Balik Perjalanan Sukses KBA Kemuning yang dulu Tertinggal

Berjarak 35 km dari pusat Kota Yogyakarta, terdapat sebuah dusun asri bernama Kemuning. Dusun yang secara administratif terletak di Desa Bunder, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul ini mempunyai hawa yang sejuk sebab wilayahnya dikelilingi hutan. Ditambah lagi dengan keberadaan hamparan telaga yang terletak 400 m dari gapura pintu masuk dusun, dusun ini jadi semakin layak untuk dikunjungi wisatawan yang ingin rehat sejenak dari hiruk pikuk dan kebisingan kota.
Bangunan rumah khas perkampungan, burung-burung yang kadang masih berlalu lalang mengitari habitat alaminya, udara dengan oksigen berkelimpahan, dan telaga serta pegunungan menjadi ciri khas dari dusun ini. Nature dan nurture seolah menjadi dua hal yang berjalan beriringan di Kemuning. Pasalnya, selain memiliki keindahan alam yang tentu alami, dusun ini juga dikelola dan dikembangkan dengan sangat baik. Hal ini tampak pada tersedianya bank sampah, pengelolaan hasil tani menjadi produk yang lebih bernilai ekonomi, hingga pelayanan kesehatan yang memadai.
Namun, siapa sangka ternyata dulunya Kemuning merupakan dusun yang tertinggal. Terletak jauh dari pusat keramaian, wilayah yang tertutupi hutan dan geliat ekonomi yang lesu membuat kampung ini tidak begitu dikenal, bahkan terkesan terisolasi. Lantas, bagaimana perjuangan penduduk kemuning untuk memajukan daerahnya dan menjadi warga mandiri yang tidak lagi bergantung pada bantuan pemerintah? Berikut kilas balik perjalanan sukses Dusun Kemuning bersama Astra melalui program Kampung Berseri Astra (KBA).
1. Berawal dari kesadaran warga akan potensi alam yang indah di Dusun Kemuning

Secara geografis, Kemuning berbatasan langsung dengan Hutan Wanagama yang membuat dusun ini terasa sejuk, asri, dan dikaruniai keanekaragaman hayati yang berlimpah. Kemuning juga dikelilingi hutan kayu putih dan taman hutan raya (tahura). Di area pedukuhan ini, masih ditemukan berbagai jenis burung yang bertengger dan sesekali terbang melintasi wilayah pemukiman. Tidak hanya fauna, keanekaragaman tumbuhan di Kemuning pun tidak kalah beragam. Pedukuhan ini adalah penghasil singkong, jagung, kayu secang, serai, cengkeh, hingga kapulaga.
Seolah melengkapi pemandangan hutan yang rindang dengan segala kekayaannya, terdapat hamparan sumber air bersih. Namanya Telaga Kemuning. Bagaikan oase di tengah-tengah belantara, perpaduan antara telaga, pepohonan menjulang, dan panorama pegunungan seolah menjadi ciri khas yang dimiliki Pedukuhan Kemuning.
Sadar akan potensi alam ini, Kepala Dusun Kemuning, Suhardi, beserta putranya, Galuh Rakasiwi, lantas mengambil peran sebagai penggerak seluruh warganya. Mereka bertujuan untuk memaksimalkan apa yang sudah ada. Sebagai langkah awal, Bapak Suhardi mengajukan Dusun Kemuning sebagai bagian dari Kampung Berseri Astra (KBA) dengan melewati serangkaian proses seleksi.
2. Melalui program KBA, Astra menobatkan Kemuning sebagai salah satu kampung binaannya

Setelah melewati serangkaian proses seleksi, akhirnya pada 13 Mei 2016, Kemuning terpilih menjadi salah satu penerima program Kampung Berseri Astra (KBA), sebuah program corporate social responsibility (CSR) dari PT Astra International. Dusun ini menjadi bagian dari 81 Kampung Berseri Astra di Nusantara. Berseri sendiri merupakan singkatan dari bersih, sehat, cerdas, dan produktif. Program ini merupakan upaya pengembangan masyarakat yang bertujuan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan di desa-desa lewat empat pilar berkelanjutan yang diusungnya.
Adapun, pilar utama yang dimaksud adalah kesehatan, pendidikan, lingkungan dan kewirausahaan. Astra sadar betul bahwa dengan berkontribusi pada kemajuan empat aspek tersebut dapat mendorong suatu wilayah untuk bangkit dari ketertinggalan. Tujuannya menuju kampung sejahtera yang tetap ramah lingkungan.
Pada awal perintisan, tantangan yang datang tentu ada.
"Awalnya, agak sulit untuk menyampaikan inovasi baru ini ke masyarakat. Mereka beranggapan bahwa segala sesuatu yang sudah berjalan biar berjalan sebagaimana mestinya, tidak perlu diubah. Namun, dengan ketekunan untuk meyakinkan masyarakat, akhirnya mereka menerima. Bahkan, pada akhirnya, masyarakat sangat antusias dalam gotong royong membangun kampung mengikuti pembinaan dari Astra," Galuh Rakasiwi menyampaikan kisahnya saat diwawancarai penulis melalui Zoom.
3. Astra memperbaiki Kemuning dari berbagai aspek berdasarkan empat pilar utama

Di bidang kesehatan, pihak Astra memberikan pendampingan dengan memberikan bantuan alat-alat kesehatan untuk menunjang kegiatan pos pelayanan terpadu (posyandu). Pemantauan kesehatan warga, khususnya pada balita dan lansia pun, dilakukan setiap bulannya dengan menghadirkan sejumlah dokter muda dari universitas terkemuka. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan posyandu, Astra juga melakukan pendampingan kepada para kadernya. Bahkan, tiap 3 bulan sekali, Astra mengadakan pemeriksaan hewan ternak untuk menjamin kondisi kesehatannya.
Untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan terhindar dari pencemaran yang diakibatkan oleh sampah warga, program bank sampah pun dijalankan. Secara disiplin, warga diminta memisahkan sampah antara organik dan nonorganik. Jika masih memungkinkan untuk diolah, sampah tersebut akan disulap menjadi kerajinan yang memiliki nilai jual.
Pada bidang pendidikan, Astra memberikan sejumlah beasiswa untuk semua jenjang, dari SD hingga tingkat perkuliahan, dengan nominal yang disesuaikan. Bantuan pendidikan diberikan kepada siswa SD dengan nominal Rp450 ribu, siswa SMP Rp650 ribu, dan siswa SMA Rp850 ribu. Sementara, untuk mahasiswa, bantuan yang didapatkan mencapai Rp1,2 juta. Selain bantuan pendidikan, ada juga pengadaan taman baca dan pengenalan budaya pada anak-anak sejak dini. Bahkan, Astra juga memberikan fasilitas berupa gedung untuk tempat terselenggaranya kegiatan pendidikan anak usia dini (PAUD).
Di bidang kewirausahaan, Astra berfokus pada pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berupa pengolahan hasil tani menjadi produk kuliner. Singkong yang dulu dipasarkan dalam bentuk produk mentah kini diolah menjadi produk keripik, yaitu balung kethek dan lempeng telo. Mereka juga membuat produk minuman herbal yang terdiri dari kayu secang, serai, kapulaga dan rempah lainnya yang dikemas secara praktis dengan merek seCANGKEMUning. Produk ini dikemas dalam kantung seperti teh celup sehingga pembeli tinggal menyeduhnya dengan air panas.
Tidak hanya pengembangan UMKM, bidang pariwisata ikut digaungkan. Sejumlah inovasi dikembangkan melalui penyediaan paket wisata, seperti wisata sejarah, paket wisata edukasi, paket wisata kuliner, paket wisata live in Kemuning, dan paket wisata kampung percontohan yang memberdayakan warga setempat sebagai pemandu.
Paket wisata kuliner menghadirkan sajian khas Kemuning. Adapun, menu yang paling legendaris adalah ingkung kembul bujono dan wedang secang kemuning. Menyantap sajian lezat sembari menikmati indahnya telaga dan semilir angin yang sejuk dijamin bisa memberikan pengalaman refreshing yang berkesan.
4. Perubahan baik mulai terlihat

Keempat pilar utama yang diusung oleh PT Astra International bagai sinar harapan yang membawa Kemuning pada kejayaan. Geliat ekonomi yang diciptakan bersama masyarakat nyatanya mampu menghadirkan manfaat. Hasil dari penjualan hasil kreasi sampah dan sebagian dari usaha lainnya dikembalikan ke masyarakat dalam wujud bantuan berupa pemberian makanan tambahan (PTM) bagi balita dan lansia. Dengan begini, aspek kesehatan di Kemuning pun ikut membaik, bahkan dusun ini dinobatkan sebagai wilayah bebas stunting.
Produk UMKM yang tadinya hanya dipasarkan di warung-warung kini mampu menembus pasar nasional berkat adanya e-commerce. Bahkan, minuman herbal yang terbuat dari secang dan sejumlah rempah lainnya kini menjadi oleh-oleh khas Kemuning. Itu karena secang Kemuning diklaim memiliki rasa yang berbeda dari wilayah lain. Kesejahteraan petani juga meningkat. Hal ini karena hasil bumi yang dulunya dijual ke tengkulak kini dijual langsung pada konsumen sekaligus produsen pengolahan kuliner yang berefek pada kenaikan harga jual hasil panen.
Program pengenalan budaya pada anak juga tampaknya membuahkan hasil. Hal ini terbukti dari kerapnya anak-anak Kemuning dalam menampilkan budaya lokal, seperti seni gamelan, kuda lumping, hingga jathilan di hadapan para wisatawan. Wisata berbasiskan budaya seperti ini tentu akan menambah daya tarik bagi para pengunjung.
Meski sudah menjadi kampung wisata, hal ini tidak lantas mengurangi keasrian dan kelestarian lingkungan pada Kemuning. Pasalnya, sampah yang dihasilkan dari kegiatan masyarakat dan pengunjung sudah terolah dengan baik. Itu berkat adanya bank sampah.
5. Kampung di tengah hutan yang dulunya tertinggal kini menjadi dusun unggulan yang mandiri dan berprestasi

Siapa sangka dusun yang dulunya terisolasi berada di tengah hutan belantara kini menjadi kawasan wisata yang diburu para pelancong. Berkat Astra dan kerja sama warga setempat, Kemuning yang dulunya masih mengharapkan bantuan dari pemerintah kini menjadi dusun yang memiliki kemandirian ekonomi. Dusun ini pun mampu meningkatkan kesejahteraan warganya, khususnya melalui kegiatan pariwisata.
Kemuning juga menjadi dusun unggulan yang sering kali memenangkan kompetisi, bahkan hingga tingkat nasional. Beberapa di antaranya adalah juara lomba kelurahan sehat dan lomba kelompok sadar wisata (pokdarwis) di tingkat Kabupaten Gunungkidul, juara dua lomba Posyandu di tingkat nasional, hingga menyabet juara dalam ajang KBA Innovation 2020.
Meski antusias masyarakat terhadap kegiatan pariwisata menurun pada saat pandemik berlangsung, hal ini tidak membuat masyarakat Kemuning menyerah. Dari cerita Galuh Rakasiwi melalui sambungan Zoom, KBA Kemuning memutuskan untuk tidak menerima tamu dari luar dan fokus ke penguatan sumber daya manusia (SDM) pada saat pandemik berlangsung. Setelah pandemik berakhir, KBA Kemuning kembali berlayar dengan semangat baru dan kualitas SDM yang lebih baik untuk meningkatkan pelayanan pada wisatawan.
Saat ini, KBA Kemuning sedang mengembangkan ragam wisatanya. Yang dulunya sebatas dusun, sekarang telah dikembangkan hingga tingkat desa. Dalam wawancara singkat dengan Galuh Rakasiwi, saat ini potensi lain yang ada di desa telah dikembangkan, seperti tempat kamping, wisata sungai, pembuatan trek joging dan pengolahan kakao.
"Kebetulan tempat kami merupakan salah satu penghasil kakao sehingga kami mengembangkan potensi ini agar dapat tercipta UMKM pengolahan kakao. Sekarang sudah berjalan dan mulai dipromosikan," ujarnya.
Pemuda penggerak wisata Kemuning ini juga memiliki pesan menarik untuk anak muda.
"Saya berharap anak muda, yang berasal dari desa yang memiliki kesempatan untuk merantau ke kota, untuk pulang kembali ke kampung halaman. Kita lahir, tumbuh, dan mungkin akan mengembuskan napas terakhir di sini. Kiprah kita sebagai anak muda sangat diperlukan demi kemajuan."
Bagi kamu yang akan melancong ke Yogyakarta, Dusun Kemuning bisa menjadi salah satu daftar tempat yang layak untuk dikunjungi. Perpaduan antara telaga dan sejarahnya, hutan dan ekosistemnya, pegunungan dan angin sejuk yang menerpa, dan warisan budaya dari tari-tarian hingga makanan khas dijamin tidak akan membuatmu kecewa.