Kisah Jejak Iwan Sunter, Pria yang Punya Ide Gila dalam Berpetualang

"Petualangan itu dimulai dari hati, bukan otak."
Pergi berpetualang ke alam merupakan kegiatan yang lagi heboh-hebohnya dilakukan oleh kaum muda. Namun terkadang, tujuan utama untuk berpetualang itu disalah-artikan. Berbeda halnya dengan Iwan Sunter. Dia merupakan sosok petualang yang inspiratif dengan sejuta ide gila yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh kamu.

Mimpi itu memang gratis, karena itu bermimpilah setinggi mungkin dan capailah mimpi itu.
Iwan Sunter hanyalah berprofesi sebagai tukang parkir dan kuli panggul di pasar yang berada di di daerah Sunter Agung. Sekalipun profesinya demikian, Iwan tidak takut untuk bermimpi. Ia berani memutuskan dirinya untuk berpetualang dengan mendaki gunung dan berlari dengan jarak ribuan kilometer.

Jejak-jejak kakinya sudah membawa Iwan Sunter mendaki ratusan gunung lho!
Iwan Sunter memiliki keinginan untuk mendaki gunung karena pengaruh kakak perempuannya pada tahun 1986. Gunung pertama yang ia daki adalah gunung salak di Bogor pada tahun 1990. Sejak tahun 1990 sampai tahun 2015, ia berhasil mendaki 119 kali pendakian gunung di daerah Jawa, Sumatera, Bali, Nusa tenggara dan Sulawesi. Kemudian 18 kali dalam pendakiannya ia menggunakan sepeda hingga sampai di puncak gunung. Sungguh menakjubkan!

Dia juga melakukan ide gilanya, yaitu melakukan perjalanan antarpulau hanya dengan sepeda selama 14 kali!
Iwan Sunter tidak hanya menjalankan hobi berpetulangnya hanya melalui pendakian gunung, ia juga melakukan ide gilanya dengan naik sepeda seorang diri dengan jarak yang tidak pernah kita bayangkan, yaitu dari pulau Jawa ke Sumatera dan sebaliknya. Tidak sampai di situ, Iwan Sunter juga menempuh perjalanan dari Jakarta ke Aceh dengan jarak 6.000-an kilometer hanya dengan menggunakan sepeda!

Iwan Sunter pergi ke NTT? Tentu saja naik sepeda juga.
Tidak terbayangkan oleh kita untuk menempuh perjalanan menggunakan sepeda dari Jakarta ke NTT. Naik bus saja selama belasan jam untuk ke NTT dari Jawa sangat membosankan, apalagi naik sepeda. Berbeda halnya dengan Iwan Sunter, ia mampu menempuh perjalanan menggunakan sepeda ke NTT.

Lebih gila lagi, dia juga bersepeda hingga pulau Sulawesi.
Ide-ide gila Iwan Sunter untuk berpertualang tidak hanya berhenti hingga ke NTT, ia juga menempuh perjalanan menggunakan sepeda hingga ke Sulawesi. Sosok yang sangat inspiratif, yaitu mengajarkan kita untuk tidak takut bermimpi. Iwan Sunter juga telah menempuh petualangan ke Manado, ke Palu, ke Poso, ke Luwuk, ke Kendari, ke Makassar, hingga ke Bali dan kembali ke Jakarta.

Petualangan Iwan Sunter, dia berjalan untuk Bumi.
Dalam memperingati bulan Bumi, Iwan Sunter memilih tidak mendaki atau bahkan bersepeda ke antarpulau. Sebaliknya, dia juga berjalan kaki dengan rute Jakarta ke Simeru dan kembali lagi ke Jakarta.

Tidak hanya berjalan, dia juga berlari dari Jakarta ke Aceh.
Cara Iwan Sunter untuk memperingati bulan Bumi tidak hanya berhenti dengan berjalan kaki saja. Dia juga memberanikan diri untuk berlari dari Jakarta sampai Aceh. Ia beristirahat di kota- kota besar seperti Lampung dan Palembang. Ini adalah petualangan terberat yang ia lakukan karena ia tidak mempunyai basic sebagai pelari.

Pantang baginya untuk mengemis saat perjalanan.
Nah ini kehebatan Iwan Sunter dalam berpetualang. Ia tidak pernah sekalipun mengemis di perjalanan. Ia tulis berpetualang dari hati, bukanlah dari otak.
Memang kita sebagai manusia biasa, akan melihat jejak petualangan Iwan Sunter sebagai suatu hal yang sangat menakjubkan. Namun ia membuktikan pada kita bahwa bermimpi segila apapun akan terlaksana, asalkan kita menjalaninya dengan hati.