Kriteria Penilaian Fashion Show dan Cara Menghitung Nilainya
- Desain busana menjadi inti fashion show, dinilai dari kreativitas, orisinalitas, proporsi, siluet, warna, motif, dan bahan.
- Styling dan tampilan keseluruhan juga dinilai, termasuk keselarasan styling dari kepala hingga kaki serta detail tata rias dan tata rambut.
- Kualitas model sangat memengaruhi penilaian fashion show, termasuk keahlian pemodelan dan profesionalisme.
Fashion show adalah sebuah acara pertunjukan fashion yang menampilkan koleksi pakaian dan aksesoris terbaru sebuah brand/desainer kepada publik. Biasanya, dilangsungkan melalui peragaan di atas panggung (catwalk) oleh para model. Fashion show juga sering kali menjadi jenis ajang yang dilombakan pada berbagai perayaan, mulai dari ajang pencarian bakat festen, momen HUT RI, atau momen bulan Ramadan.
Khususnya dalam sebuah lomba fashion show, kriteria penilaian bukan hanya sekadar melihat pakaian yang dikenakan model di atas panggung, tetapi juga mencakup banyak aspek yang membentuk keseluruhan presentasi. Lalu, apa saja kriteria penilaian fashion show? Scroll untuk mengetahuinya!
1. Desain busana
Desain busana merupakan inti dari sebuah fashion show. Biasanya, poin penilaiannya terdiri dari kreativitas hingga orisinalitas. Kreativitas desainer juga tercermin dalam keunikan, inovasi, konsep yang diusung dalam setiap koleksi, dan kesesuaian dengan tema acara.
Kualitas pengerjaan, finishing, detail, dan kerapian, juga tidak luput dari penilaian. Proporsi dan siluet busana termasuk dalam kriteria penilaian, warna, motif, dan pemilihan serta pemaduan bahan perlu selaras.
2. Styling dan tampilan keseluruhan
Styling dan tampilan keseluruhan menjadi kriteria penilaian fashion show, mencakup keselarasan styling dari kepala hingga kaki, termasuk pemilihan aksesori yang mendukung. Ini juga termasuk detail tata rias dan tata rambut yang mendukung penampilan model serta koleksi pakaian yang dikenakan.
Penilaian melibatkan keahlian makeup artist dan hair stylist dalam menciptakan tampilan yang mendukung konsep keseluruhan, dan memperkuat pesan yang ingin disampaikan oleh desainer.
3. Kualitas model
Model adalah pemain kunci dalam pertunjukan fashion, tidak terkecuali pada lomba fashion show di mana pun. Keahlian pemodelan, termasuk postur tubuh, langkah kaki, ekspresi wajah, serta gestur mendukung lainnya sangat memengaruhi penilaian.
Model perlu memiliki kemampuan menampilkan karakter busana yang dipakai, yang dapat menghidupkan pakaian dengan elegan dan percaya diri. Profesionalisme sang model akan memberikan kesan positif pada seluruh pertunjukan sehingga dapat meningkatkan penilaian.
4. Cara menghitung nilai fashion show
Kriteria penilaian fashion show tidak sampai di situ saja, karena harus melakukan penilaian langsung. Ketiga aspek penilaian yang sudah dibahas tersebut kemudian dibagi menjadi tiga dengan bobot yang terpisah. Misalnya, busana memiliki bobot penilaian 0-35, ekspresi 0-30, dan cara berjalan juga 0-35.
Setelah ketiga bobot tersebut dinilai, maka hasilnya akan digabungkan menjadi nilai total dengan nilai maksimal 100. Nilai tersebut menjadi hasil akhir yang akan menentukan pemenang.
Jika terdapat lebih dari satu juri, maka nilai dari kedua juri untuk masing-masing peserta akan dijumlahkan. Peserta dengan penilaian tertinggi pun dipilih menjadi juara lomba.
Nah, apakah kamu sudah paham seputar kriteria penilaian fashion show di atas? Semoga informasi ini bermanfaat buat kamu yang suka mengikuti ajang lomba fashion show!
