Surat Al-Ahqaf Ayat 18-35 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

Terdapat kisah kaum 'Ad yang sombong dan mendapat azab

Surat Al-Ahqaf terdiri dari 35 ayat dan diturunkan di kota Makkah. Dalam surat ini dijelaskan bahwa Nabi Hud telah a.s menyampai risalahnya kepada kaum Ahqaf namum mereka menolaknya.

Memiliki arti "Bukit-bukit Pasir", penamaan surat ini diambil dari lafaz ahqaf yang terdapat pada ayat 21 surat ini. Berikut bacaan arab surat Al-Ahqaf ayat 18–35 lengkap dengan arti, kandungan, dan keutamaan yang musti kamu pelajari. Yuk, simak!

1. Surat Al-Ahqaf ayat 18–35 beserta artinya

Surat Al-Ahqaf Ayat 18-35 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi Al-Qur'an (pexels.com/Abdulmailik Aldaws)

Surat ini termaktub dalam juz 26 dan banyak membahas tentang perintah untuk mengimani Al-Qur'an sebagai kitab paling sempurna. Berikut bacaan arab surat Al-Ahqaf ayat 18–35, latin dan artinya.

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ

Bismillahirrahmannirrahiim.

Artinya: "Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."

Ayat 18

اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ حَقَّ عَلَيْهِمُ الْقَوْلُ فِيْٓ اُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِمْ مِّنَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِ ۗاِنَّهُمْ كَانُوْا خٰسِرِيْنَ

Ulā`ikallażīna ḥaqqa 'alaihimul-qaulu fī umaming qad khalat ming qablihim minal-jinni wal-ins, innahum kānụ khāsirīn.

Artinya: "Mereka itu orang-orang yang telah pasti terkena ketetapan (azab) bersama umat-umat dahulu sebelum mereka, dari (golongan) jin dan manusia. Mereka adalah orang-orang yang rugi."

Ayat 19

وَلِكُلٍّ دَرَجٰتٌ مِّمَّا عَمِلُوْاۚ وَلِيُوَفِّيَهُمْ اَعْمَالَهُمْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ

Wa likullin darajātum mimmā 'amilụ, wa liyuwaffiyahum a'mālahum wa hum lā yuẓlamụn.

Artinya: "Dan setiap orang memperoleh tingkatan sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan balasan amal perbuatan mereka dan mereka tidak dirugikan."

Ayat 20

وَيَوْمَ يُعْرَضُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا عَلَى النَّارِۗ اَذْهَبْتُمْ طَيِّبٰتِكُمْ فِيْ حَيَاتِكُمُ الدُّنْيَا وَاسْتَمْتَعْتُمْ بِهَاۚ فَالْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُوْنِ بِمَا كُنْتُمْ تَسْتَكْبِرُوْنَ فِى الْاَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَبِمَا كُنْتُمْ تَفْسُقُوْنَ

Wa yauma yu'raḍullażīna kafarụ 'alan-nār, aż-habtum ṭayyibātikum fī ḥayātikumud-dun-yā wastamta'tum bihā, fal-yauma tujzauna 'ażābal-hụni bimā kuntum tastakbirụna fil-arḍi bigairil-ḥaqqi wa bimā kuntum tafsuqụn.

Artinya: "Dan (ingatlah) pada hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka (seraya dikatakan kepada mereka), 'Kamu telah menghabiskan (rezeki) yang baik untuk kehidupan duniamu dan kamu telah bersenang-senang (menikmati)nya; maka pada hari ini kamu dibalas dengan azab yang menghinakan karena kamu sombong di bumi tanpa mengindahkan kebenaran dan karena kamu berbuat durhaka (tidak taat kepada Allah).'"

Ayat 21

 وَاذْكُرْ اَخَا عَادٍۗ اِذْ اَنْذَرَ قَوْمَهٗ بِالْاَحْقَافِ وَقَدْ خَلَتِ النُّذُرُ مِنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖٓ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّا اللّٰهَ ۗاِنِّيْٓ اَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيْمٍ

Ważkur akhā 'ād, iż anżara qaumahụ bil-aḥqāfi wa qad khalatin-nużuru mim baini yadaihi wa min khalfihī allā ta'budū illallāh, innī akhāfu 'alaikum 'ażāba yaumin 'aẓīm.

Artinya: "Dan ingatlah (Hud) saudara kaum ‘Ad yaitu ketika dia mengingatkan kaumnya tentang bukit-bukit pasir dan sesungguhnya telah berlalu beberapa orang pemberi peringatan sebelumnya dan setelahnya (dengan berkata), 'Janganlah kamu menyembah selain Allah, aku sungguh khawatir nanti kamu ditimpa azab pada hari yang besar.'"

Ayat 22

قَالُوْٓا اَجِئْتَنَا لِتَأْفِكَنَا عَنْ اٰلِهَتِنَاۚ فَأْتِنَا بِمَا تَعِدُنَآ اِنْ كُنْتَ مِنَ الصّٰدِقِيْنَ

Qālū a ji`tanā lita`fikanā 'an ālihatinā, fa`tinā bimā ta'idunā ing kunta minaṣ-ṣādiqīn.

Artinya: "Mereka menjawab, 'Apakah engkau datang kepada kami untuk memalingkan kami dari (menyembah) tuhan-tuhan kami? Maka datangkanlah kepada kami azab yang telah engkau ancamkan kepada kami jika engkau termasuk orang yang benar.'"

Ayat 23

قَالَ اِنَّمَا الْعِلْمُ عِنْدَ اللّٰهِ ۖوَاُبَلِّغُكُمْ مَّآ اُرْسِلْتُ بِهٖ وَلٰكِنِّيْٓ اَرٰىكُمْ قَوْمًا تَجْهَلُوْنَ

Qāla innamal-'ilmu 'indallāhi wa uballigukum mā ursiltu bihī wa lākinnī arākum qauman taj-halụn.

Artinya: "Dia (Hud) berkata, 'Sesungguhnya ilmu (tentang itu) hanya pada Allah dan aku (hanya) menyampaikan kepadamu apa yang diwahyukan kepadaku, tetapi aku melihat kamu adalah kaum yang berlaku bodoh.'"

Ayat 24

فَلَمَّا رَاَوْهُ عَارِضًا مُّسْتَقْبِلَ اَوْدِيَتِهِمْ قَالُوْا هٰذَا عَارِضٌ مُّمْطِرُنَا ۗبَلْ هُوَ مَا اسْتَعْجَلْتُمْ بِهٖ ۗرِيْحٌ فِيْهَا عَذَابٌ اَلِيْمٌۙ

Fa lammā ra`auhu 'āriḍam mustaqbila audiyatihim qālụ hāżā 'āriḍum mumṭirunā, bal huwa masta'jaltum bih, rīḥun fīhā 'ażābun alīm.

Artinya: "Maka ketika mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, mereka berkata, 'Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita.' (Bukan!) Tetapi itulah azab yang kamu minta agar disegerakan datangnya (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih,"

Ayat 25

تُدَمِّرُ كُلَّ شَيْءٍۢ بِاَمْرِ رَبِّهَا فَاَصْبَحُوْا لَا يُرٰىٓ اِلَّا مَسٰكِنُهُمْۗ كَذٰلِكَ نَجْزِى الْقَوْمَ الْمُجْرِمِيْنَ

Tudammiru kulla syai`im bi`amri rabbihā fa`aṣbaḥụ lā yurā illā masākinuhum, każālika najzil-qaumal-mujrimīn.

Artinya: "yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya, sehingga mereka (kaum ‘Ad) menjadi tidak tampak lagi (di bumi) kecuali hanya (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberi balasan kepada kaum yang berdosa."

Ayat 26

وَلَقَدْ مَكَّنّٰهُمْ فِيْمَآ اِنْ مَّكَّنّٰكُمْ فِيْهِ وَجَعَلْنَا لَهُمْ سَمْعًا وَّاَبْصَارًا وَّاَفْـِٕدَةًۖ فَمَآ اَغْنٰى عَنْهُمْ سَمْعُهُمْ وَلَآ اَبْصَارُهُمْ وَلَآ اَفْـِٕدَتُهُمْ مِّنْ شَيْءٍ اِذْ كَانُوْا يَجْحَدُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَحَاقَ بِهِمْ مَّا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَ

Wa laqad makkannāhum fīmā im makkannākum fīhi wa ja'alnā lahum sam'aw wa abṣāraw wa af`idatan fa mā agnā 'an-hum sam'uhum wa lā abṣāruhum wa lā af`idatuhum min syai`in iż kānụ yaj-ḥadụna bi`āyātillāhi wa ḥāqa bihim mā kānụ bihī yastahzi`ụn.

Artinya: "Dan sungguh, Kami telah meneguhkan kedudukan mereka (dengan kemakmuran dan kekuatan) yang belum pernah Kami berikan kepada kamu dan Kami telah memberikan kepada mereka pendengaran, penglihatan, dan hati; tetapi pendengaran, penglihatan, dan hati mereka itu tidak berguna sedikit pun bagi mereka, karena mereka (selalu) mengingkari ayat-ayat Allah dan (ancaman) azab yang dahulu mereka perolok-olokkan telah mengepung mereka."

Ayat 27

dm-player

وَلَقَدْ اَهْلَكْنَا مَا حَوْلَكُمْ مِّنَ الْقُرٰى وَصَرَّفْنَا الْاٰيٰتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ

Wa laqad ahlaknā mā ḥaulakum minal-qurā wa ṣarrafnal-āyāti la'allahum yarji'ụn.

Artinya: "Dan sungguh, telah Kami binasakan negeri-negeri di sekitarmu dan juga telah Kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda (kebesaran Kami), agar mereka kembali (bertobat)."

Ayat 28

فَلَوْلَا نَصَرَهُمُ الَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ قُرْبَانًا اٰلِهَةً ۗبَلْ ضَلُّوْا عَنْهُمْۚ وَذٰلِكَ اِفْكُهُمْ وَمَا كَانُوْا يَفْتَرُوْنَ

Falau lā naṣarahumullażīnattakhażụ min dụnillāhi qurbānan ālihah, bal ḍallụ 'an-hum, wa żālika ifkuhum wa mā kānụ yaftarụn.

Artinya: "Maka mengapa (berhala-berhala dan tuhan-tuhan) yang mereka sembah selain Allah untuk mendekatkan diri (kepada-Nya) tidak dapat menolong mereka? Bahkan tuhan-tuhan itu telah lenyap dari mereka? Dan itulah akibat kebohongan mereka dan apa yang dahulu mereka ada-adakan."

Ayat 29

وَاِذْ صَرَفْنَآ اِلَيْكَ نَفَرًا مِّنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُوْنَ الْقُرْاٰنَۚ فَلَمَّا حَضَرُوْهُ قَالُوْٓا اَنْصِتُوْاۚ فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا اِلٰى قَوْمِهِمْ مُّنْذِرِيْنَ

Wa iż ṣarafnā ilaika nafaram minal-jinni yastami'ụnal-qur`ān, fa lammā ḥaḍarụhu qālū anṣitụ, fa lammā quḍiya wallau ilā qaumihim munżirīn.

Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan kepadamu (Muhammad) serombongan jin yang mendengarkan (bacaan) Al-Qur'an, maka ketika mereka menghadiri (pembacaan)nya mereka berkata, 'Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)!' Maka ketika telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan."

Ayat 30

قَالُوْا يٰقَوْمَنَآ اِنَّا سَمِعْنَا كِتٰبًا اُنْزِلَ مِنْۢ بَعْدِ مُوْسٰى مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ يَهْدِيْٓ اِلَى الْحَقِّ وَاِلٰى طَرِيْقٍ مُّسْتَقِيْمٍ

Qālụ yā qaumanā innā sami'nā kitāban unzila mim ba'di mụsā muṣaddiqal limā baina yadaihi yahdī ilal-ḥaqqi wa ilā ṭarīqim mustaqīm.

Artinya: "Mereka berkata, 'Wahai kaum kami! Sungguh, kami telah mendengarkan Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan setelah Musa, membenarkan (kitab-kitab) yang datang sebelumnya, membimbing kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus."

Ayat 31

يٰقَوْمَنَآ اَجِيْبُوْا دَاعِيَ اللّٰهِ وَاٰمِنُوْا بِهٖ يَغْفِرْ لَكُمْ مِّنْ ذُنُوْبِكُمْ وَيُجِرْكُمْ مِّنْ عَذَابٍ اَلِيْمٍ

Yā qaumanā ajībụ dā'iyallāhi wa āminụ bihī yagfir lakum min żunụbikum wa yujirkum min 'ażābin alīm.

Artinya: "Wahai kaum kami! Terimalah (seruan) orang (Muhammad) yang menyeru kepada Allah. Dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Dia akan mengampuni dosa-dosamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih."

Ayat 32

وَمَنْ لَّا يُجِبْ دَاعِيَ اللّٰهِ فَلَيْسَ بِمُعْجِزٍ فِى الْاَرْضِ وَلَيْسَ لَهٗ مِنْ دُوْنِهٖٓ اَوْلِيَاۤءُ ۗ اُولٰۤىِٕكَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ

Wa mal lā yujib dā'iyallāhi fa laisa bimu'jizin fil-arḍi wa laisa lahụ min dụnihī auliyā`, ulā`ika fī ḍalālim mubīn.

Artinya: "Dan barang siapa tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah (Muhammad) maka dia tidak akan dapat melepaskan diri dari siksa Allah di bumi padahal tidak ada pelindung baginya selain Allah. Mereka berada dalam kesesatan yang nyata."

Ayat 33

اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّ اللّٰهَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَلَمْ يَعْيَ بِخَلْقِهِنَّ بِقٰدِرٍ عَلٰٓى اَنْ يُّحْيِ َۧ الْمَوْتٰى ۗبَلٰٓى اِنَّهٗ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

A wa lam yarau annallāhallażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa wa lam ya'ya bikhalqihinna biqādirin 'alā ay yuḥyiyal-mautā, balā innahụ 'alā kulli syai`ing qadīr.

Artinya: "Dan tidakkah mereka memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan langit dan bumi dan Dia tidak merasa payah karena menciptakannya, dan Dia kuasa menghidupkan yang mati? Begitulah; sungguh, Dia Mahakuasa atas segala sesuatu."

Ayat 34

وَيَوْمَ يُعْرَضُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا عَلَى النَّارِۗ اَلَيْسَ هٰذَا بِالْحَقِّ ۗ قَالُوْا بَلٰى وَرَبِّنَا ۗقَالَ فَذُوْقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُوْنَ

Wa yauma yu'raḍullażīna kafarụ 'alan-nār, a laisa hāżā bil-ḥaqq, qālụ balā wa rabbinā, qāla fa żụqul-'ażāba bimā kuntum takfurụn.

Artinya: "Dan (ingatlah) pada hari (ketika) orang-orang yang kafir dihadapkan kepada neraka, (mereka akan ditanya), 'Bukankah (azab) ini benar?' Mereka menjawab, 'Ya benar, demi Tuhan kami.' Allah berfirman, 'Maka rasakanlah azab ini disebabkan dahulu kamu mengingkarinya.'"

Ayat 35

فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ اُولُوا الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ وَلَا تَسْتَعْجِلْ لَّهُمْ ۗ كَاَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَ مَا يُوْعَدُوْنَۙ لَمْ يَلْبَثُوْٓا اِلَّا سَاعَةً مِّنْ نَّهَارٍ ۗ بَلٰغٌ ۚفَهَلْ يُهْلَكُ اِلَّا الْقَوْمُ الْفٰسِقُوْنَ

Faṣbir kamā ṣabara ulul-'azmi minar-rusuli wa lā tasta'jil lahum, ka`annahum yauma yarauna mā yụ'adụna lam yalbaṡū illā sā'atam min nahār, balāg, fa hal yuhlaku illal-qaumul-fāsiqụn.

Artinya: "Maka bersabarlah engkau (Muhammad) sebagaimana kesabaran rasul-rasul yang memiliki keteguhan hati dan janganlah engkau meminta agar azab disegerakan untuk mereka. Pada hari mereka melihat azab yang dijanjikan, mereka merasa seolah-olah mereka tinggal (di dunia) hanya sesaat saja pada siang hari. Tugasmu hanya menyampaikan. Maka tidak ada yang dibinasakan kecuali kaum yang fasik (tidak taat kepada Allah)."

Baca Juga: Surat Al-Ahqaf Ayat 1-17 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

2. Kandungan surat Al-Ahqaf ayat 18–35

Surat Al-Ahqaf Ayat 18-35 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi orang mengaji (pixabay.com/mucahitylidi2)

Surat Al-Ahqaf berisikan bahwa risalah Allah SWT tidak hanya untuk golongan manusia tetapi juga golongan jin. Selain itu, terdapat pula pokok kandungan dalam surat ini yang musti kita yakini, yaitu:

  • Menerangkan bahwa apabila hanya memperhatikan kehidupan di dunia saja, maka akan merugi di akhirat seperti kisah kaum 'Ad. Mereka menyombongkan diri dan meminta didatangkan azab, mengira sesembahannya dapat menolongnya, namun tidak bisa.
  • Menjelaskan bahwa siapa saja yang menghiraukan seruan Nabi Muhammad SAW, akan mendapatkan balasan azab di neraka dan akhirat adalah janji Allah SWT.
  • Tentang ketauhidan Allah SWT yang menciptakan seluruh alam semesta dan tiada yang bisa menandinginya.
  • Menerangkan bahwa manusia adalah ciptaan Allah SWT paling sempurna, dengan panca indera yang dimiliki. Namun, kerap disalahgunakan untuk hal-hal buruk.

3. Keutamaan surat Al-Ahqaf ayat 18–35

Surat Al-Ahqaf Ayat 18-35 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi orang sedang salat (pexels.com/Ali Arapoğlu)

Allah SWT begitu memuliakan hamba-Nya yang senantiasa mengimani Al-Qur'an, karena kitab tersebut berisi ajaran-Nya yang hakiki. Termasuk mempelajari dan mengamalkan kandungan surat Al-Ahqaf ini niscaya akan mendapat keutamaan sebagai berikut:

  • Siapa saja yang membaca surat Al-Ahqaf maka akan diberikan kenikmatan oleh Allah SWT.
  • Dengan membaca surat Al-Ahqaf ayat 21-25 berturut-turut maka akan terhindari dari kejahatan musuh hingga dapat mengalahkannya.
  • Terhindar dari guncangan kiamat dan kegelisahan di dunia bagi pembacanya. Sebagaimana Rasulullah SAW pernah bersabda, “Barang siapa yang membaca surat Al-Ahqaf setiap hari, atau setiap hari Jumat, maka Allah tidak akan menimpakan kesulitan hidup di dunia dan ia juga aman dari keguncangan (ketakutan) di hari kiamat, Insya Allah.” (Tsawabul A’mal: 143).

Demikian bacaan surat Al-Ahqaf ayat 18–35 lengkap beserta arti hingga keutamaannya. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT dan senantiasa menjaga keimanan terhadap ajaran-Nya. Amin.

Baca Juga: Kumpulan Doa pada Pagi Hari sesuai Ajaran Rasulullah SAW

Topik:

  • Langgeng Irma Salugiasih

Berita Terkini Lainnya