Surat Al-Baqarah Ayat 166-180 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

Sebuah reminder untuk menjauhi hal buruk dan memenuhi janji

Surat Al-Baqarah menjadi bagian dari Al-Qur'an juz 1 hingga juz 3. Surat ini pun termasuk golongan surat Madaniyah dan merupakan satu dari tujuh surat terpanjang di Al-Qur'an atau disebut dengan Al-Sab' al-Tiwal. Tidak heran, surat ini memang memuat 286 ayat panjang, 6.221 kata, dan 25.500 huruf.

Mengisahkan tentang perintah penyembelihan sapi dari Allah SWT kepada kaum Bani Israil, surat Al-Baqarah pun memiliki makna "Sapi Betina". Selain itu, surat ini banyak memuat kisah nabi dan keesaan Allah SWT. Yuk, simak, bacaan surat Al-Baqarah ayat 166–180 lengkap dengan arti, kandungan, dan keutamaan.

1. Surat Al-Baqarah ayat 166–180 beserta artinya

Surat Al-Baqarah Ayat 166-180 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi Al-Qur'an (unsplash.com/Anis Coquelet)

Menjadi surat kedua dalam Al-Qur'an, inilah bacaan surat Al-Baqarah ayat 166–180 dengan arti, latin, dan terjemahannya.

Ayat 166

اِذْ تَبَرَّاَ الَّذِيْنَ اتُّبِعُوْا مِنَ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْا وَرَاَوُا الْعَذَابَ وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الْاَسْبَابُ

Iz tabarra`allaziinattubi'uu minallaziinattaba'uu wa ra`awul-'adzaaba wa taqatta'at bihimul-asbaab.

Artinya: (Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti berlepas tangan dari orang-orang yang mengikuti, dan mereka melihat azab, dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus.

Ayat 167

وَقَالَ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْا لَوْ اَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّاَ مِنْهُمْ ۗ كَمَا تَبَرَّءُوْا مِنَّا ۗ كَذٰلِكَ يُرِيْهِمُ اللّٰهُ اَعْمَالَهُمْ حَسَرٰتٍ عَلَيْهِمْ ۗ وَمَا هُمْ بِخَارِجِيْنَ مِنَ النَّارِ

Wa qaalallaziinattaba'uu lau anna lanaa karratan fa natabarra`a min-hum, kamaa tabarra`uu minnaa, kazaalika yuriihimullaahu a'maalahum hasaraatin 'alaihim, wa maa hum bikhaarijiina minan-naar.

Artinya: Dan orang-orang yang mengikuti berkata, “Sekiranya kami mendapat kesempatan (kembali ke dunia), tentu kami akan berlepas tangan dari mereka, sebagaimana mereka berlepas tangan dari kami.” Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal per-buatan mereka yang menjadi penyesalan mereka. Dan mereka tidak akan keluar dari api neraka.

Ayat 168

 يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

Yaa ayyuhan-naasu kuluu mimmaa fil-ardi halaalan tayyibaw wa laa tattabi'uu khutuwaatisy-syaitaan, innahuu lakum 'aduwwum mubiin.

Artinya: Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.

Ayat 169

اِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوْۤءِ وَالْفَحْشَاۤءِ وَاَنْ تَقُوْلُوْا عَلَى اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

Innamaa ya`murukum bis-suu`i wal-fahsyaa`i wa an taquuluu 'alallaahi maa laa ta'lamuun.

Artinya: Sesungguhnya (setan) itu hanya menyuruh kamu agar berbuat jahat dan keji, dan mengatakan apa yang tidak kamu ketahui tentang Allah.

Ayat 170

وَاِذَا قِيْلَ لَهُمُ اتَّبِعُوْا مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ قَالُوْا بَلْ نَتَّبِعُ مَآ اَلْفَيْنَا عَلَيْهِ اٰبَاۤءَنَا ۗ اَوَلَوْ كَانَ اٰبَاۤؤُهُمْ لَا يَعْقِلُوْنَ شَيْـًٔا وَّلَا يَهْتَدُوْنَ

Wa izaa qiila lahumuttabi'uu maa anzalallaahu qaaluu bal nattabi'u maa alfainaa 'alaihi aabaa`anaa, a walau kaana aabaa`uhum laa ya'qiluuna syai`aw wa laa yahtaduun.

Artinya: Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah.” Mereka menjawab, “(Tidak!) Kami mengikuti apa yang kami dapati pada nenek moyang kami (melakukannya).” Padahal, nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa pun, dan tidak mendapat petunjuk.

Ayat 171

وَمَثَلُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا كَمَثَلِ الَّذِيْ يَنْعِقُ بِمَا لَا يَسْمَعُ اِلَّا دُعَاۤءً وَّنِدَاۤءً ۗ صُمٌّ ۢ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَعْقِلُوْنَ

Wa masalullaziina kafaruu kamasalillazii yan'iqu bimaa laa yasma'u illaa du'aa`aw wa nidaa`aa, summum bukmun 'umyun fa hum laa ya'qiluun.

Artinya: Dan perumpamaan bagi (penyeru) orang yang kafir adalah seperti (penggembala) yang meneriaki (binatang) yang tidak mendengar selain panggilan dan teriakan. (Mereka) tuli, bisu dan buta, maka mereka tidak mengerti.

Ayat 172

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْ وَاشْكُرُوْا لِلّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ

Yaa ayyuhallaziina aamanuu kuluu min tayyibaati maa razaqnaakum wasykuruu lillaahi ing kuntum iyyaahu ta'buduun.

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.

Ayat 173

 اِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيْرِ وَمَآ اُهِلَّ بِهٖ لِغَيْرِ اللّٰهِ ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَّلَا عَادٍ فَلَآ اِثْمَ عَلَيْهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Innamaa harrama 'alaikumul-maitata wad-dama wa lahmal-khinziiri wa maa uhilla bihii ligairillaah, fa manidturra gaira baagiw wa laa 'aadin fa laa isma 'alaiih, innallaaha gafuurur rahiim.

Artinya: Sesungguhnya Dia hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa terpaksa (memakannya), bukan karena menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Ayat 174

dm-player

 اِنَّ الَّذِيْنَ يَكْتُمُوْنَ مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ مِنَ الْكِتٰبِ وَيَشْتَرُوْنَ بِهٖ ثَمَنًا قَلِيْلًاۙ اُولٰۤىِٕكَ مَا يَأْكُلُوْنَ فِيْ بُطُوْنِهِمْ اِلَّا النَّارَ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللّٰهُ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ وَلَا يُزَكِّيْهِمْ ۚوَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ

Innallaziina yaktumuuna maa anzalallaahu minal-kitaabi wa yasytaruuna bihii samanang qaliilan ulaa`ika maa ya`kuluuna fii butuunihim illan-naara wa laa yukallimuhumullaahu yaumal-qiyaamati wa laa yuzakkiihim, wa lahum 'azaabun aliim.

Artinya: Sungguh, orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Kitab, dan menjualnya dengan harga murah, mereka hanya menelan api neraka ke dalam perutnya, dan Allah tidak akan menyapa mereka pada hari Kiamat, dan tidak akan menyucikan mereka. Mereka akan mendapat azab yang sangat pedih.

Ayat 175

 اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ اشْتَرَوُا الضَّلٰلَةَ بِالْهُدٰى وَالْعَذَابَ بِالْمَغْفِرَةِ ۚ فَمَآ اَصْبَرَهُمْ عَلَى النَّارِ

Ulaa`ikallaziinasytarawud-dalaalata bil-hudaa wal-'azaaba bil-magfirah, fa maa asbarahum 'alan-naar.

Artinya: Mereka itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan azab dengan ampunan. Maka alangkah beraninya mereka menentang api neraka!

Ayat 176

ذٰلِكَ بِاَنَّ اللّٰهَ نَزَّلَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ ۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اخْتَلَفُوْا فِى الْكِتٰبِ لَفِيْ شِقَاقٍۢ بَعِيْدٍ

Zaalika bi`annallaaha nazzalal-kitaaba bil-haqq, wa innallaziinakhtalafuu fil-kitaabi lafii syiqaaqim ba'iid.

Artinya: Yang demikian itu karena Allah telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) dengan (membawa) kebenaran, dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (kebenaran) Kitab itu, mereka dalam perpecahan yang jauh.

Ayat 177

  لَيْسَ الْبِرَّاَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةِ وَالْكِتٰبِ وَالنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰتَى الْمَالَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِۙ وَالسَّاۤىِٕلِيْنَ وَفىِ الرِّقَابِۚ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ ۚ وَالْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عَاهَدُوْا ۚ وَالصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَاۤءِ وَالضَّرَّاۤءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ

Laisal-birra an tuwalluu wujuuhakum qibalal-masyriqi wal-magribi wa laakinnal-birra man aamana billaahi wal-yaumil-aakhiri wal-malaa`ikati wal-kitaabi wan-nabiyyiin, wa aatal-maala 'alaa hubbihii zawil-qurbaa wal-yataamaa wal-masaakiina wabnas-sabiili was-saa`iliina wa fir-riqaab, wa aqaamas-salaata wa aataz-zakaah, wal-muufuuna bi'ahdihim izaa 'aahaduu, was-saabiriina fil-ba`saa`i wad-darraa`i wa hiinal-ba`s, ulaa`ikallaziina sadaquu, wa ulaa`ika humul-muttaquun.

Artinya: Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan salat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.

Ayat 178

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِصَاصُ فِى الْقَتْلٰىۗ اَلْحُرُّ بِالْحُرِّ وَالْعَبْدُ بِالْعَبْدِ وَالْاُنْثٰى بِالْاُنْثٰىۗ فَمَنْ عُفِيَ لَهٗ مِنْ اَخِيْهِ شَيْءٌ فَاتِّبَاعٌ ۢبِالْمَعْرُوْفِ وَاَدَاۤءٌ اِلَيْهِ بِاِحْسَانٍ ۗ ذٰلِكَ تَخْفِيْفٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَرَحْمَةٌ ۗفَمَنِ اعْتَدٰى بَعْدَ ذٰلِكَ فَلَهٗ عَذَابٌ اَلِيْمٌ

Yaa ayyuhallaziina aamanuu kutiba 'alaikumul-qisaasu fil-qatlaa, al-hurru bil-hurri wal-'abdu bil-'abdi wal-unsaa bil-unsaa, fa man 'ufiya lahuu min akhiihi syai`un fattibaa'um bil-ma'ruufi wa adaa`un ilaihi bi`ihsaan, zaalika takhfiifum mir rabbikum wa rahmah, fa mani'tadaa ba'da zaalika fa lahuu 'azaabun aliim.

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu (melaksanakan) qisas berkenaan dengan orang yang dibunuh. Orang merdeka dengan orang merdeka, hamba sahaya dengan hamba sahaya, perempuan dengan perempuan. Tetapi barang siapa memperoleh maaf dari saudaranya, hendaklah dia mengikutinya dengan baik, dan membayar diat (tebusan) kepadanya dengan baik (pula). Yang demikian itu adalah keringanan dan rahmat dari Tuhanmu. Barang siapa melampaui batas setelah itu, maka ia akan mendapat azab yang sangat pedih.

Ayat 179

 وَلَكُمْ فِى الْقِصَاصِ حَيٰوةٌ يّٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ

Wa lakum fil-qisaasi hayaatuy yaa ulil-albaabi la'allakum tattaquun.

Artinya: Dan dalam qisas itu ada (jaminan) kehidupan bagimu, wahai orang-orang yang berakal, agar kamu bertakwa.

Ayat 180

كُتِبَ عَلَيْكُمْ اِذَا حَضَرَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ اِنْ تَرَكَ خَيْرًا ۖ ۨالْوَصِيَّةُ لِلْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ بِالْمَعْرُوْفِۚ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِيْنَ

Kutiba 'alaikum izaa hadara ahadakumul-mautu in taraka khairanil-wasiyyatu lil-waalidaini wal-aqrabiina bil-ma'ruuf, haqqan 'alal-muttaqiin.

Artinya: Diwajibkan atas kamu, apabila maut hendak menjemput seseorang di antara kamu, jika dia meninggalkan harta, berwasiat untuk kedua orang tua dan karib kerabat dengan cara yang baik, (sebagai) kewajiban bagi orang-orang yang bertakwa.

Baca Juga: Doa Memasuki Masjid Nabawi beserta Artinya,  Masjid Nabi Muhammad!

2. Kandungan surat Al-Baqarah ayat 166–180

Surat Al-Baqarah Ayat 166-180 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi Al-Qur'an (unsplash.com/Sohaib Al Kharsa)

Pada surat Al-Baqarah ayat 166–180 ini terkandung penjelasan bahwa orang-orang yang menyesal karena tidak mengikuti perintah Allah SWT, maka ia memperlihatkan kepada orang tersebut bagaimana kerasnya siksaan dari-Nya.

Melalui surat ini, Allah SWT pun banyak memperingatkan umat-Nya untuk menjauhi perbuatan keji, karena sesungguhnya itu adalah perbuatan yang merugikan diri sendiri. Juga barang siapa yang telah berjanji dan memenuhinya, maka ia adalah termasuk orang yang bertakwa.

3. Keutamaan surat Al-Baqarah

Surat Al-Baqarah Ayat 166-180 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi sedang berdoa (unsplash.com/Masjid Pogung Dalangan)

Adapun keutamaan dari surat ini, niscaya kita senantiasa akan mendapatkan perlindungan dari Allah SWT. Selain itu Allah SWT juga akan mengabulkan permintaan dan doa yang dipanjatkan.

Tidak hanya itu, surat Al-Baqarah, terkhusus Ayat Kursi, dapat dijadikan doa kesembuhan penyakit. Kamu dapat membacanya di waktu awal siang dan malam ke dalam gelas berisi air, lalu diminumkan kepada orang yang sedang sakit. Maka atas izin Allah SWT, niscaya akan disembuhkan penyakitnya.

Itulah penjelasan mengenai surat Al-Baqarah ayat 166–180 beserta keutamaan dan kandungannya yang bisa mulai diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Surat Al-Baqarah Ayat 151-165 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

Topik:

  • Langgeng Irma Salugiasih

Berita Terkini Lainnya