7 Manfaat Psikologis Ketika Kamu Menjadi Pemaaf

Ketika seseorang menyakiti kita, baik itu secara sengaja maupun tidak sengaja, seringkali muncul keinginan untuk membalas perbuatan tersebut agar merasa puas dan senang atas sakit hati yang telah diterima. Namun, kita lupa bahwa ada cara lain yang lebih elegan dan lebih baik untuk membalas sakit hati yang kita terima dari orang lain, yaitu memaafkan.
Memaafkan merupakan salah satu hal yang sangat penting dan bermanfaat bagi kesejahteraan diri sendiri, karena dengan begitu kita dapat meminimalisir emosi negatif yang dapat menguras energi.
Akan tetapi, faktanya memaafkan seseorang tidak selalu mudah untuk dilakukan. Ada serangkaian proses yang terjadi dalam diri sampai dapat benar-benar memaafkan kesalahan orang lain. Nah, biar kamu terdorong untuk mampu memaafkan kesalahan orang lain, baca manfaat yang dapat diperoleh dari proses tersebut, yuk!
1. Kemungkinan mengalami depresi menurun
Banyak penelitian yang telah menemukan hubungan antara memaafkan dengan tingkat depresi seseorang. Mereka yang mudah memaafkan memiliki kemungkinan yang lebih rendah untuk mengalami gangguan depresi.
Hal ini karena mereka yang mudah memaafkan tidak akan berlarut-larut dalam kejadian menyakitkan atau tidak menyenangkan yang diterima dari orang lain. Mereka tidak menghabiskan waktunya hanya untuk memikirkan hal tersebut.
Berbeda ketika seseorang tidak ingin memaafkan kesalahan orang lain. Mereka yang memilih untuk tidak memaafkan cenderung didominasi oleh perasaan benci dan marah. Mereka seakan-akan ingin membalaskan dendamnya sebagaimana mestinya. Mereka terjebak oleh bayang-bayang masa lalu yang bisa memicu gejala-gejala atau mood depresi.