Menjadi Diri Sendiri, 5 Hal Ini Tetap Wajib Diperhatikan

Kalimat 'jadilah diri sendiri' tentu gak asing lagi bagimu. Terlebih saat kamu mulai remaja atau dewasa. Dengan menjadi diri sendiri, keunikan-keunikan dalam dirimu diharapkan dapat keluar.
Itu artinya, karaktermu jelas terlihat dan potensi-potensi dirimu akan lebih mudah dikembangkan. Hanya saja, jangan sampai kamu keliru dalam memahami maksud dari menjadi diri sendiri, ya! Lima hal berikut ini perlu kamu pahami.
1. Bukan berarti kamu boleh berbuat semaunya

Ini yang paling kerap terjadi kalau orang menelan mentah-mentah nasihat untuk menjadi diri sendiri. Saban ditegur karena sikapnya yang sesuka hati, dia akan menjawab, "Ya inilah aku."
Kamu jangan begini, ya! Hidup di muka bumi ini dan di antara begitu banyak orang tentu ada aturan-aturannya. Sikapmu yang mengabaikan aturan-aturan itu akan menimbulkan berbagai masalah dengan siapa pun.
2. Perihal baik buruk akibat dari perbuatanmu tetap harus dipikirkan

Menjadi diri sendiri itu gak sama dengan modal nekat. Kamu melakukan semua yang ingin kamu lakukan. Kamu berpikir itulah dorongan yang muncul dari dirimu.
Jika kamu berusaha menahannya, kamu malah khawatir batal menjadi diri sendiri. Padahal bila nanti perbuatanmu berakibat buruk, kamu juga yang akan repot karena harus mempertanggungjawabkannya.
Seperti disebutkan dalam poin sebelumnya, ada aturan-aturan yang harus tetap kamu ikuti. Sebagai individu yang beranjak dewasa, seharusnya kamu dapat berpikir lebih panjang.
3. Tetaplah memperhatikan kritikan supaya kamu bisa menjadi lebih baik

Saking inginnya menjadi diri sendiri, kamu dapat bersikap tidak peduli pada berbagai kritikan atas dirimu. Tahu gak, bahaya dari sikap seperti ini?
Sifat-sifat burukmu yang sebenarnya masih dapat diubah malah menjadi makin kuat mengakar dalam dirimu. Kelak kamu baru akan merasakan akibatnya setelah kamu terlalu sulit untuk mengubahnya. Misalnya, kamu terlalu cuek.
Di masa muda, sikap seperti ini tampak wajar. Akan tetapi setelah kamu makin dewasa apalagi menjadi orangtua, bisa-bisa kamu gagal menjadi warga yang baik di lingkungan tinggalmu atau menelantarkan keluargamu.
4. Pahami etika dan suasana tempat kamu berada

Kita pakai contoh sifat sebelumnya, ya. Sekalipun sifat aslimu cenderung cuek, kamu tetap harus mengerti seperti apa perilaku yang diharapkan orang-orang di sekitarmu.
Misal, kamu berada di tengah keluarga besar. Jangan sampai dengan dalih menjadi diri sendiri, kamu juga tetap bersikap cuek pada saudara-saudaramu.
Kamu seperti gak menganggap keberadaan mereka dengan diam saja, sibuk sendiri, atau menarik diri. Mereka tentu akan tersinggung dengan sikapmu itu.
5. Hindari godaan demi dibilang keren

Sekalipun kamu ingin menjadi diri sendiri, biasanya faktor usia muda tetap membuatmu terobsesi untuk dianggap keren. Akibatnya, kamu gagal menjadi diri sendiri.
Barangkali kamu sendiri kurang menyadarinya. Apa yang kamu lakukan tampak sepele. Misalnya, mengikuti hobi orang lain yang sering dianggap keren seperti basket.
Meski sebenarnya, hobi aslimu adalah tenggelam dalam buku-buku. Namun karena menjadi kutu buku sering dicap gak keren, kamu jadi memalsukan hobimu. Padahal, mengakui dirimu kutu buku justru bisa mengantarkanmu menjadi penulis andal suatu hari nanti.
Menjadi diri sendiri memang kadang gak semudah saat mengucapkannya. Tetap perhatikan lima hal di atas agar kamu menjadi versi terbaik dari dirimu, bukan versi terburuk.


















