5 Tantangan saat Menabung di Rumah, Uang Rawan Terpakai

Sering kali pinjam, tapi gak dikembalikan

Ada banyak cara yang untuk membiasakan diri menabung di rumah. Misalnya, menabung Rp5 ribu setiap hari, menabung sesuai tanggal, atau memasukkan setiap uang receh kembalian berbelanja ke celengan.

Secara teori memang sepertinya mudah sekali untuk dilaksanakan. Namun, ketika dicoba, ada saja kesulitan yang timbul. Seperti lima tantangan di bawah ini yang bikin celenganmu gak penuh-penuh. Cobalah tahan hasrat mengambil uang tabungan!

1. Banyak pedagang lewat, jadi pengin jajan terus

5 Tantangan saat Menabung di Rumah, Uang Rawan Terpakaiilustrasi pedagang keliling (pexels.com/huy-phan-316220)

Tentu saja bukan pedagang kelilingnya yang salah. Memang itulah pekerjaan mereka. Akan tetapi, kamu belum mampu mengendalikan diri buat jajan setiap ada pedagang yang lewat.

Tenang, kamu gak perlu sepenuhnya menghentikan kesukaanmu jajan, kok. Dengan kamu jajan, kamu juga telah melariskan dagangan orang.

Kamu cuma perlu membuat anggaran khusus. Pisahkan dari target menabung setiap harinya. Dengan begini, kamu gak berlebihan dalam jajan dan tekad menabung di rumah tetap jalan.

2. Celengan tembus pandang, tangan jadi gatal buat mengambil uangnya

5 Tantangan saat Menabung di Rumah, Uang Rawan Terpakaiilustrasi celengan transparan (pexels.com/joslyn-pickens-2185980)

Saat celengan masih kosong atau isinya baru sedikit, kamu bersemangat untuk mengisinya. Namun, setelah separuh isi, keinginanmu berubah total. 

Bukannya tambah bersemangat menabung, kamu malah jadi gak tahan melihat uang di dalamnya. Kamu langsung memikirkan uang sebanyak itu bisa dipakai buat apa saja.

Cara mengambil uangnya gampang banget, gak perlu memecahkan celengan. Mungkin kamu perlu kembali ke celengan tanah liat atau yang bergembok. Serahkan kuncinya pada orang tua atau pasangan biar kamu gak sembarangan membukanya.

3. Merasa sayang menabung uang nominal besar

5 Tantangan saat Menabung di Rumah, Uang Rawan Terpakaiilustrasi memegang uang (pexels.com/karolina-grabowska)
dm-player

Untuk sukses menabung di rumah, niat memang menjadi faktor penentunya. Ini bakal sukar terlaksana kalau kamu sering gak tega buat memasukkan uang nominal besar ke celengan.

Misalnya, kamu menabung dengan metode kalender atau sesuai tanggal. Tanggal 1 berarti menabung seribu rupiah. Saat tanggal 2, kamu menabung dua ribu rupiah dan seterusnya.

Bisa ditebak, kamu cuma bersemangat di awal-awal bulan. Setelah tanggal 15 atau 20, kamu mulai merasa sayang buat menabung. Apalagi saat tanggal 30. Akhirnya, kamu malah gak jadi nabung.

4. Berdalih pinjam uang, tapi gak dikembalikan

5 Tantangan saat Menabung di Rumah, Uang Rawan Terpakaiilustrasi membawa celengan (pexels.com/kpaukshtite)

Ketika hendak membayar atau membeli sesuatu, kamu kesulitan mendapatkan kembalian karena uang di dompetmu tinggal nominal besar. Alhasil, kamu mengambil uang yang ada dalam celengan.

Seharusnya, kamu menukar uang itu dengan uang receh di celengan. Akan tetapi, dengan alasan tergesa-gesa atau uang yang diambil dari celengan gak seberapa, kamu jadi tidak mengembalikannya.

Meski uang yang kamu ambil cuma Rp5-10 ribu, kalau sering dilakukan tentu membuat tabunganmu gak betambah. Bukannya bertambah, malah cepat habis.

5. Suka menunda-nunda

5 Tantangan saat Menabung di Rumah, Uang Rawan Terpakaiilustrasi di rumah saja (pexels.com/vlada-karpovich)

Salah satu kelebihan menabung di rumah adalah sangat fleksibel. Besaran dan waktu menabung sepenuhnya terserah padamu. Kamu menjadi tidak terbebani.

Sayangnya, kelebihan ini bakal menjadi bumerang untukmu jika  tidak disiplin. Setiap teringat kamu belum memasukkan sejumlah uang ke celengan, kamu berpikir untuk menundanya.

Lama-kelamaan kamu pasti lupa dan penundaan terus berlanjut. Akibatnya, kamu gak rutin menabung. Pantas saja bulan demi bulan berlalu, tapi celenganmu masih enteng saja.

Bukan berarti kamu tidak boleh menabung di rumah, kok. Hanya saja, kamu perlu lebih tegas pada diri sendiri. Jangan mengambil isi celenganmu sebelum penuh atau betul-betul ada kebutuhan mendesak, ya!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya