6 Tips agar Kamu Bisa Menerima Kenyataan, Denial Terus Bikin Stres
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sulit menerima kenyataan biasanya berkaitan dengan hal-hal yang tak sesuai dengan harapanmu. Jika kenyataan sejalan dengan keinginan tentu kamu senang dan tidak mengalami kendala apa pun dalam menghadapinya. Namun, begitu dirimu berhadapan dengan realitas yang bertolak belakang dari ekspektasi dan jauh di luar dugaan, menerimanya menjadi sulit.
Walau tampaknya kamu gak apa-apa bila terus menyangkal kenyataan yang tidak diinginkan, sebenarnya ini sumber masalah buat kehidupanmu di masa sekarang maupun yang akan datang. Kalau kenyataan saja ditolak, bagaimana dirimu hendak menjalani hari-hari ke depannya? Semua hal di dunia ini ialah tentang realitas.
Tak mampu menerima kenyataan, berarti kamu terlempar dari rangkaian fakta yang tidak bisa disetir oleh siapa pun. Kamu harus belajar menerima kenyataan baik yang menyenangkan maupun kurang disukai. Enam tips berikut semoga membantumu untuk lebih siap menerima kenyataan apa pun.
1. Jangan berpikir menerima kenyataan pahit sama dengan kekalahan
Kamu gak perlu menghubungkan segala hal di dunia ini dengan kalah atau menang. Kenyataan milik semua orang. Tidak ada orang yang bisa lari dari kenyataan betapa pun mereka tak menyukainya.
Apa pun realitas yang gak menyenangkan bagimu, jika diterima dengan lapang dada tidak membuatmu merasa kalah. Justru dirimu bakal merasa cukup baik-baik saja dengan selalu berusaha hidup berdampingan dengan berbagai fakta. Kamu akan capek bila memandang setiap fakta yang tidak diinginkan sebagai kekalahan buatmu.
Keinginanmu macam-macam tanpa disertai kemampuan mengatur jalannya dunia. Maka tugasmu cukup mengusahakan apa pun dengan maksimal kemudian menerima kenyataannya. Kenyataan hidup gak jahat pada siapa pun asalkan dirimu juga tak menganggapnya sebagai musuh.
2. Satu kenyataan buruk diterima sama dengan masalah teratasi
Kenapa dengan kamu menerima kenyataan buruk saja, satu masalah telah teratasi? Alasannya, mustahil dirimu akan bisa menyelesaikan problem apabila menghindari kenyataan. Kamu justru selalu berpura-pura tidak terjadi apa-apa sehingga tak termotivasi mencari solusi.
Berusaha memecahkan persoalan tanpa mau menerima dulu realitas yang ada seperti kamu berupaya untuk melompat terlalu jauh. Alih-alih berhasil, kamu malah jatuh terjerembap. Semua hal dalam hidup ini mesti dilalui secara bertahap. Termasuk dalam menyiasati fakta yang gak sesuai harapan.
Terima saja dulu apa pun yang sudah terjadi. Baru setelahnya kamu memikirkan apa-apa yang perlu dilakukan. Nanti ide-idemu pasti lebih cocok dengan situasi hari ini sehingga berhasil mengatasi hal-hal yang dianggap sebagai masalah.
Tanpa penerimaan terhadap kenyataan, dirimu justru menciptakan masalah baru. Problem serius itu ada dalam dirimu, tetapi bekerja dengan menghambat hubunganmu dengan dunia luar. Kamu bakal bergelut dengan penyangkalan-penyangkalan sepanjang waktu.
Baca Juga: 5 Cara Menerima Kenyataan Berkurangnya Pertemanan, Ambil Sikap Bijak!
3. Denial gak akan mewujudkan keinginanmu sekarang juga
Apakah dengan kamu menolak kenyataan yang ada, dunia di sekitarmu lantas berubah? Sayangnya, sekeras apa pun dirimu berusaha tidak akan mengubah sedikit saja dari apa-apa yang telah terjadi. Jika ada yang bisa kamu upayakan, itu hanyalah masa depan.
Sementara itu, kenyataan yang terjadi hari ini akan menjadi masa lalu di detik berikutnya. Tidak ada kesempatan dan kemampuan untuk siapa pun mengotak-atiknya lagi. Penolakanmu yang paling keras pun gak bakal mengubah suatu kenyataan menjadi pas dengan keinginanmu.
Editor’s picks
Ke depan kamu masih bisa mengusahakan keinginan, tapi berhasil pun tak menghapus fakta yang pernah terjadi. Setiap kenyataan merupakan catatan yang ditorehkan dengan tinta abadi. Daripada meributkan fakta yang gak bisa diubah, lebih baik memakai energimu untuk berusaha supaya di waktu mendatang keinginanmu yang gantian ditulis dengan tinta abadi alias menjadi kenyataan.
4. Caramu menyangkal kenyataan mengundang celaan
Menolak kenyataan bisa dimaklumi orang ketika kamu baru saja mengalami hal yang tidak diinginkan bahkan berkebalikan dari usahamu selama ini. Untuk beberapa saat, mereka bersimpati padamu. Tapi jangan kamu menyalahartikannya sebagai dukungan untukmu terus melawan realitas.
Mereka cuma ingin menyampaikan bahwa kesulitanmu menerima realitas dapat dimaklumi. Namun apabila kamu melanjutkan aksi menyangkal kenyataan dengan segala cara, simpati itu bakal berubah menjadi ejekan yang kejam. Tidak ada orang yang betah menyaksikan perilakumu yang penuh drama dalam rangka menghindari kenyataan.
Makin banyak caramu untuk berkelit dari fakta-fakta, makin mereka memandangmu tak cukup dewasa. Orang dewasa gak boleh cuma siap menerima kenyataan yang menyenangkan dan sesuai keinginannya. Kedewasaan juga mesti dibuktikan dengan gak denial melulu ketika realitas tak sejalan dengan impian.
5. Fokus pada langkah-langkah ke depan
Gagal menerima kenyataan akan menjadi penghambat terbesar dalam jalannya kehidupanmu. Semua hal dalam hidupmu bakal terasa macet. Kamu gak bisa fokus ke langkah-langkah berikutnya apabila kenyataan hari ini bahkan kemarin saja belum diterima dengan baik.
Hari-hari terus berganti, tetapi dirimu seperti terjebak dalam masa sebelum suatu peristiwa yang tak diinginkan terjadi. Buka dulu gembok pagar di depanmu supaya kamu dapat meneruskan perjalananmu. Kenyataan pahit yang coba kamu hindari itulah gemboknya.
Jika dirimu telah mampu menerimanya sekalipun mendatangkan rasa gak enak, baru masuk ke tahap merumuskan langkah selanjutnya. Misalnya, realitasnya ialah usahamu bangkrut. Jika fakta ini gak diterima, lagakmu masih seperti bos yang sukses.
Namun dengan menerima fakta kebangkrutanmu, kamu leluasa buat memikirkan apa yang bisa dilakukan sekarang. Satu per satu langkah dapat diambil seperti menghitung uang yang tersisa, mencicil utang yang diakibatkan oleh kebangkrutan itu, dan bekerja apa saja buat melanjutkan hidup. Meski rasanya perih, fokus pada tindakan selanjutnya menjadi tanda kebangkitanmu secara bertahap.
6. Jangan suka berbual
Orang yang paling sukar menerima kenyataan adalah mereka yang gemar berbual. Apakah kamu juga suka melakukannya? Bila ya, ke depan dirimu gak boleh lagi begini. Bicaralah sesuai kemampuan dan keadaanmu yang nyata.
Jangan melebih-lebihkan apa pun, termasuk buta oleh optimisme. Selalu sadari bahwa bukan kenyataan yang paling membuatmu sakit saat terjatuh, melainkan tingginya perkataanmu sendiri. Lebih baik kamu sederhana dalam bicara ketimbang berbual dan akhirnya gak ada perkataanmu yang terbukti.
Bila ucapanmu sederhana dan disertai sikap rendah hati, apa pun realitasnya nanti kamu tidak merasa malu. Kenyataan yang semanis harapan membuatmu bahagia serta penuh syukur. Namun, fakta hidup yang belum selaras dengan kemauan juga tak bikin dirimu gak sanggup menegakkan kepala.
Sulit atau tidaknya dalam menerima kenyataan tergantung dari caramu memulai suatu harapan dan mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi. Hal-hal yang begitu nyata tidak bisa dianggap gak ada hanya karena kamu tak menyukainya. Mengingkari kenyataan merupakan tindakan percuma sehingga sebaiknya dihadapi saja.
Baca Juga: 5 Tips Menerima Kenyataan Hidup dengan Benar, Berlapang Dadalah
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.