Belajar dari Kasus Mario Dandy, 5 Alasan Remaja Terlibat Kekerasan

Lima alasan remaja terlibat dalam kekerasan

Beberapa minggu belakangan, Indonesia digemparkan oleh kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anak pejabat Dirjen Pajak kepada anak pengurus GP Ansor. Kasus ini dipicu oleh permasalahan asmara, antara AGH, Mario Dandy, dan Korban D. Kasus ini mengakibatkan korban terluka berat hingga koma.

Disinyalir AGH yang juga masih dibawah umur terlibat dan menjadi pemicu penganiayaan ini. Banyak orang berpikir mengapa remaja bisa terjerumus dalam kasus kekerasan yang berakibat menjadi masalah serius bagi mereka dan lingkungan sekitarnya. Berikut ini adalah lima alasan yang dapat membuat remaja terjerumus pada kekerasan.

1. Lingkungan keluarga yang tidak sehat

Belajar dari Kasus Mario Dandy, 5 Alasan Remaja Terlibat KekerasanOrang tua bertengkar dihadapan anak (Pexels.com/RODNAEProduction)

Remaja yang tumbuh di lingkungan keluarga yang tidak sehat, seperti keluarga yang sering bertengkar atau terjadi kekerasan fisik maupun verbal, dapat lebih rentan untuk melakukan tindakan kekerasan. Menurut Dr. Murray A. Straus, profesor di University of New Hampshire, lingkungan keluarga yang tidak sehat dapat menyebabkan anak menjadi agresif dan kecenderungan untuk melakukan tindakan kekerasan di masa depan.

2. Teman sebaya yang negatif

Belajar dari Kasus Mario Dandy, 5 Alasan Remaja Terlibat KekerasanSeorang anak yang dirundung teman-teman sebayanya (Pexels.com/Mikhail Nilov)

Teman sebaya juga dapat mempengaruhi perilaku remaja. Remaja yang bergaul dengan teman sebaya yang negatif, seperti yang sering berbuat kekerasan, dapat terjerumus pada tindakan kekerasan.

Menurut Dr. Laurence Steinberg, profesor di Temple University, teman sebaya yang negatif dapat mempengaruhi perilaku remaja karena remaja cenderung mengikuti perilaku temannya.

Baca Juga: Polisi Diminta Usut Tuntas Kasus Kekerasan Seksual Anak di Baubau 

3. Kesenjangan sosial

dm-player
Belajar dari Kasus Mario Dandy, 5 Alasan Remaja Terlibat KekerasanAnak laki-laki mempermainkan sepatu temannya yang jelek (Pexels.com/Mikhail Nilov)

Kesenjangan sosial dapat memicu kekerasan pada remaja. Remaja yang merasa tidak diakui oleh masyarakat atau merasa diri tidak memiliki tempat di dalam masyarakat dapat memicu rasa frustasi dan kemudian melakukan kekerasan.

Menurut Dr. Craig A. Anderson, profesor di Iowa State University, kesenjangan sosial dapat menjadi faktor yang memicu kekerasan pada remaja.

4. Keterbatasan pendidikan

Belajar dari Kasus Mario Dandy, 5 Alasan Remaja Terlibat KekerasanDua remaja laki-laki yang tidak bisa bersekolah karena harus bekerja (Pexels.com/Khaled Akacha)

Remaja yang memiliki keterbatasan pendidikan dapat memperoleh informasi yang tidak seimbang dan sulit membedakan mana yang benar dan salah. Hal ini dapat memicu perilaku kekerasan. Menurut Dr. Michael J. Lynch, profesor di University of South Florida, pendidikan dapat membantu remaja untuk menghindari perilaku kekerasan.

5. Pengaruh media

Belajar dari Kasus Mario Dandy, 5 Alasan Remaja Terlibat KekerasanSekelompok remaja tidak melepaskan gawai didalam toilet umum (Pexels.com/ROMAN ODINTSOV)

Media juga dapat mempengaruhi perilaku remaja. Remaja yang sering menonton tayangan kekerasan di televisi atau bermain game kekerasan dapat terjerumus pada tindakan kekerasan. Menurut American Psychological Association, paparan terhadap tayangan kekerasan dapat memicu perilaku kekerasan pada remaja.

Orang tua dapat membantu mencegah remaja terjerumus pada kekerasan dengan memberikan pendidikan moral yang baik, memantau pergaulan anak, memberikan pengarahan yang baik tentang dampak buruk paparan media kekerasan, dan memberikan motivasi serta dukungan untuk belajar kepada anak. Dengan demikian, dapat dihindari terjadinya tindakan kekerasan pada remaja dan lingkungan sekitarnya.

Baca Juga: Kasus Kekerasan Anak Terjadi di Rumah Aman Surabaya

Masrurotul Hikmah Photo Verified Writer Masrurotul Hikmah

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indiana Malia

Berita Terkini Lainnya