5 Cara Mengubah Rasa Iri pada Teman Menjadi Sumber Motivasi, Apa Bisa?

- Sadari bahwa rasa iri itu wajar, tapi jangan biarkan menguasai dirimu
- Tanamkan mindset kamu juga pasti bisa kalau temanmu saja bisa
- Gunakan pencapaian teman sebagai peta jalan
Melihat teman yang sudah sukses biasanya memunculkan dua reaksi yang berbeda. Di satu sisi, kita turut merasa senang karena mereka berhasil. Tapi di sisi lain, rasa iri kadang muncul tanpa diundang. Apalagi kalau ternyata mereka mendapatkan hal yang selama ini kita impikan. Entah pekerjaan impian, prestasi besar, atau kehidupan yang terlihat sempurna di media sosial.
Jika dibiarkan, rasa iri bisa berubah menjadi energi negatif yang bikin hati nggak tenang. Hebatnya, rasa iri juga bisa diubah menjadi bahan bakar untuk berkembang, tergantung cara kita meresponsnya. Setidaknya ada lima cara yang bisa kamu lakukan untuk mengubah rasa iri pada teman menjadi sumber motivasi yang sehat dan membangun. Keep scrolling!
1. Sadari bahwa rasa iri itu wajar, tapi jangan biarkan menguasai dirimu

Langkah pertama adalah menerima bahwa rasa iri itu normal. Setiap orang pasti punya momen di mana mereka membandingkan dirinya sendiri dengan orang lain. Namun, bedanya ada pada bagaimana kamu mengelola perasaan tersebut.
Kalau dibiarkan berlarut-larut, rasa iri bisa mengubah cara pandang kamu terhadap teman, bahkan merusak hubungan yang tadinya baik. Tapi kalau diolah dengan bijak, rasa iri justru bisa menjadi sinyal bahwa kamu menginginkan perubahan dalam hidup.
2. Tanamkan mindset kamu juga pasti bisa kalau temanmu saja bisa

Daripada kamu selalu menggerutu membandingkan nasibmu yang gak seberuntung temanmu, ada baiknya untuk mengubah mindset. Katakan pada diri sendiri, “Kalau dia bisa, berarti aku juga bisa.” Mengganti sudut pandang ini akan menggeser rasa iri menjadi rasa ingin berjuang.
Lihat pencapaian teman bukan sebagai ancaman, tapi sebagai bukti bahwa impian itu sangat memungkinkan untuk diraih. Dengan begitu, keberhasilan mereka bisa menjadi inspirasi, bukan beban.
3. Gunakan pencapaian teman sebagai peta jalan

Kadang rasa iri muncul karena melihat teman sudah sampai di titik yang kita mau. Tetapi, kita mengabaikan fakta bahwa mereka juga melewati proses panjang, yang bahkan jauh lebih susah dari apa yang kita jalani sekarang. Kamu perlu belajar dari perjalanan mereka, apa yang mereka lakukan, bagaimana mereka mengatasi hambatan, dan langkah-langkah apa saja yang membawa mereka sampai di sana.
Pencapaian mereka bisa menjadi “peta jalan” yang membantu dirimu merencanakan langkah-langkah yang lebih terarah untuk mencapai tujuan pribadi. Dengan begitu, kamu nanti juga bisa berada di titik yang sama, tanpa harus mengalami proses yang sama sulitnya.
4. Fokus pada perkembangan diri, bukan perbandingan

Di era sekarang, kebiasaan membandingkan diri sendiri dengan orang lain sudah gak bisa dielak. Padahal, inilah yang menjadi satu alasan utama mengapa rasa iri menjadi semakin kuat. Banyak orang yang kemudian lupa bahwa setiap orang punya garis waktu dan tantangan yang berbeda.
Alih-alih membandingkan, fokuslah pada perkembangan diri sendiri. Buat daftar target kecil yang ingin dicapai dan evaluasi secara berkala. Semakin kamu melihat kemajuan diri, semakin kecil pula ruang bagi rasa iri untuk tumbuh.
5. Rayakan kesuksesan teman sebagai sumber energi positif

Kedengarannya cukup sulit dilakukan. Tapi mencoba ikut merayakan keberhasilan teman justru bisa memperkuat hubungan dan mengurangi beban emosional. Ucapkan selamat dengan tulus, bahkan kalau hatimu belum sepenuhnya bebas dari rasa iri.
Saat kamu belajar ikut bahagia untuk keberhasilan orang lain, energi positif itu akan balik ke diri sendiri. Perlahan, kamu akan mulai merasa bahwa kesuksesan mereka bukan mengurangi kesempatan kamu, tapi membuktikan bahwa peluang itu memang ada dan gak mustahil buat kamu capai.
Rasa iri pada teman bukanlah hal yang memalukan, tapi jangan biarkan itu menguasai hati dan pikiranmu. Ingat, jalan menuju kesuksesan itu bukan perlombaan cepat-cepat sampai, tapi perjalanan panjang yang membutuhkan konsistensi. Kalau temanmu bisa mencapainya, kamu juga punya peluang yang sama. Semangat!