Menuju Kedewasaan Emosional, Ini 5 Cara Ikhlaskan Pertemanan yang Usai

Ada kalanya kamu bertanya-tanya, kapan waktu yang tepat untuk melepaskan seseorang? Tidak hanya dalam konteks hubungan romantis saja, tetapi juga dalam konteks pertemanan. Semakin kamu tumbuh dengan kedewasaan, kamu semakin sadar bahwa kalian mulai semakin menjauh, dan mungkin memiliki prinsip yang bertentangan atau pandangan politik yang berbeda.
Melepaskan seseorang yang dulunya dekat secara emosional pasti terasa sulit, namun ketika pertemanan sudah gak sehat, merelakan dapat menjadi kesempatan untuk kamu menemukan diri sendiri dan menjalin relasi pertemanan yang lebih baik di masa depan. Berikut lima cara yang bisa bantu kamu to let go of a friend, simak yuk!
1. Cobalah untuk jangan terlalu ambil hati, banyak pertemanan yang juga berakhir

Dalam hidup, kita sebagai manusia terus berkembang dan mengalami perubahan mulai dari value, minat, dan juga prioritas. Seiring adanya perubahan tersebut, wajar saja jika kamu grown apart dari teman-temanmu, dan itu bukan berarti ada yang salah pada dirimu kok!
Penting untuk digarisbawahi, bahwa berakhirnya pertemanan terkadang bukan karena kesalahan individu, namun karena dinamika yang berubah di antara orang-orang yang menjalin hubungan tersebut. Selain itu, semakin dewasa, kamu semakin bisa menyeleksi orang-orang dalam circle pertemananmu, dan bikin kamu bisa lebih fokus upgrade diri sendiri.
2. Jika perlu menangis, menangislah

Saat pertemanan yang bermakna bagimu harus berakhir, tak dapat dipungkiri akan muncul emosi-emosi negatif seperti kesedihan, kecewa, marah, atau bahkan penyesalan. Gak apa-apa, perasaan tersebut wajar kok. Dengan memberi diri waktu untuk merasakan emosi ini, kamu dapat memproses apa yang telah terjadi dan menghargai kenangan yang ada.
Proses grief atau berduka ini juga akan membantu kamu tumbuh secara emosional. Jika seseorang tidak memproses perasaan-perasaan itu, bisa jadi beban emosional itu mungkin akan terbawa ke dalam hubungan baru atau aspek lain dalam hidup. Jadi, kalau mau nangis, nangis aja!
3. Ciptakan semacam closure untuk diri sendiri

Kadang-kadang banyak plot twist dalam hidup yang di luar ekspektasi kita, termasuk kehilangan teman. Kamu mungkin ingin perpisahan baik-baik, tapi kenyataannya bisa berbeda dan seketika menjauh begitu saja. Nah, dalam situasi ini, penting untuk sadar bahwa kamu bisa kok menciptakan closure untuk diri kita sendiri.
Closure berarti menyelesaikan perasaan yang belum selesai yang menandai berakhirnya sebuah hubungan. Bisa dilakukan dengan journalling di diary atau di akun sosial media dengan followers nol, dan bisa juga dengan mengetik pesan berisi perasaanmu lalu mengirimnya ke diri sendiri. Hal ini membantu kamu memahami apa yang telah terjadi dan membuat kamu lebih damai.
4. Fokus pada sesuatu yang baru

Eksplorasi hal-hal baru dan berkonsentrasi padanya membantu kamu untuk mempercepat healing lho! Mengalihkan perhatian kepada aktivitas, hobi, atau proyek baru dapat membantu mengurangi rasa sakit emosional yang mungkin kamu rasakan. Naik gunung, memasak resep baru, belajar alat musik atau bahasa baru, ikut volunteer, pokoknya bebas deh.
Dengan terlibat dalam aktivitas yang positif, kamu dapat menciptakan kenangan baru yang mengalihkan kamu dari sedih atau kecewa yang berlarut-larut dari pertemanan yang telah berakhir. Selain itu juga memberi kesempatan untuk memperluas koneksimu lho, jadi dapat teman baru, deh.
5. Mengasihi mereka dari kejauhan

Perpisahan yang terjadi bukan semata-mata akan melenyapkan memori menyenangkan bersamanya, bukan pula harus menghapus perasaan positif yang kamu miliki terhadap orang tersebut. To love them from a far adalah cara yang sehat untuk menghargai hubungan yang pernah ada, meskipun kamu tidak lagi berinteraksi dengannya.
Mengasihi dari jauh bukan tentang melupakan bahkan membenci, tetapi dapat diwujudkan dengan cara mendoakan yang terbaik untuk mereka tanpa harus terlibat dalam kehidupan mereka. Terkadang, memberi ruang adalah bentuk kasih sayang yang paling baik untuk dirimu sendiri dan orang lain.
Melepaskan pertemanan yang berakhir memang sulit, tetapi bisa menjadi pengalaman yang mendewasakan kita, baik dari segi pribadi dan emosional. Dengan cara-cara yang telah dijabarkan di atas, kita dapat tumbuh dan belajar untuk membangun hubungan yang lebih sehat di masa depan, serta menemukan kebahagiaan baru dalam hidup.