Sewaktu masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil pernah mengeluarkan sebuah quote yang mengena tentang pekerjaan. Beliau berujar bahwa pekerjaan paling menyenangkan adalah hobi yang dibayar.
Nampaknya, kata-kata tersebut menginspirasi Millenial of The Month IDN Times November kali ini, yakni Mochammad Arif Gunawan untuk berkarir di bidang tulis-menulis.
Berawal dari hobinya pada dunia video game, cowok asli Malang ini pun membuat tulisan tentang game dan kemudian ia kirimkan untuk pertama kali di IDN Times Community pada bulan Januari 2018.
Tak disangka artikel perdananya itu langsung terbit hanya beberapa jam setelah submit dan minim proses editing.
"Proses kurasi yang tidak memakan waktu lama menjadi alasanku kenapa masih rutin menulis di IDN Times Community hingga sekarang."
Ternyata, selain games, Arif juga menaruh minat yang besar pada dunia teknologi. Tak heran beberapa artikel buatannya yang berjudul '5 Smartphone Murah Dengan Kualitas Terbaik Edisi September 2018' atau 'Tidak Perlu Online, Ini 5 Game Co-Op Paling Seru Untuk Main Bareng' meraih views di atas 10.000 views.
Hal itulah yang kemudian mengilhaminya untuk memberanikan diri membuat website sendiri dengan tema besar yakni teknologi dan culture.
"Sedikit curhat, kemarin sempet nyoba kerja di luar tapi karena aku ngerasa kurang nyaman, jadi cuman beberapa hari kerja langsung resign," ceritanya.
Selain proses kurasi yang cepat, hal lain yang Arif senangi dari menjadi penulis di IDN Times Community tentu saja bonus poin yang kemudian bisa di-redeem menjadi fresh money. Ia pun menghitung bahwa uang tak kurang dari Rp 5.000.000 berhasil ia kumpulkan.
Tentu saja cowok kelahiran 24 Juni 1998 merasa senang karena bonus fresh money yang ia dapatkan bermanfaat untuk meringankan beban orangtua dan membuatnya bisa membeli barang-barang yang ia idamkan.
Menyadari bahwa saat ini Indonesia sedang berada pada fase krisis toleransi, maka Arif sangat mendukung pesan yang dibuat oleh IDN Times yakni #DiversityIsBeautiful.
"Aku sendiri kadang merasa miris ketika melihat Indonesia yang notabene punya slogan Bhinneka Tunggal Ika lalu berlandaskan Pancasila, justru jadi negara yang krisis toleransi."
Ia berpendapat bahwa terlepas dari perbedaan yang ada, pada dasarnya semua manusia adalah sama. Oleh karena itu menghargai orang lain dengan asas kemanusiaan, jauh lebih penting.
Untuk menumbuhkan sikap toleransi, maka ia pun menggunakan tulisan sebagai alat untuk menyebarkan hal positif tersebut. Ia berharap melalui tulisan yang dibuatnya, para generasi millenial dan Gen Z akan memiliki pemikiran yang lebih terbuka dan lebih bijak dalam menyikapi suatu hal.
Menyadari bahwa generasi millenial adalah alat utama untuk mendukung kemajuan Indonesia, maka ia pun berpesan agar para generasi millenial selalu bersikap optimis dan berani untuk membagikan pendapat, ide, dan wawasan melalui tulisan atau media lain sesuai minat individu masing-masing.
Ia berpendapat bahwa dengan memiliki jiwa yang terbuka, kreatif, dan selalu optimis, maka generasi muda bisa berkontribusi besar dalam pembangunan Indonesia ke arah yang positif.
"Percayalah bahwa apa telah yang kalian buat dan bagikan, memiliki manfaat dan dampak positif bagi orang lain. Jangan patah semangat dan teruslah berkarya!" pungkasnya.
Jadi, untuk kalian para generasi millenial, isilah kegiatan kalian dengan hal yang positif sehingga tak hanya memberikan manfaat pada diri kalian sendiri namun juga orang lain.