Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Mindset yang Harus Diubah Saat Memulai Hidup Sebagai Perantau

ilustrasi merantau (pexels.com/veerasak Piyawatanakul)

Siapa nih yang baru pertama kali merantau ke kota besar? Meninggalkan zona nyaman di kampung halaman memang gak gampang. Kamu harus siap menghadapi tantangan hidup sendirian, jauh dari keluarga dan lingkungan yang selama ini familiar.

Tapi, jadi perantau itu lebih dari sekadar pindah tempat tinggal. Ada banyak hal yang perlu diubah, terutama dalam cara berpikir, supaya kamu bisa bertahan dan berkembang di kota orang. Yuk, cek lima mindset yang perlu kamu perbaiki supaya perjalananmu sebagai perantau jadi lebih lancar!

1. Stop membandingkan kehidupan di perantauan dengan kampung halaman

ilustrasi cemas (pexels.com/Liza Summer)

Rindu masakan mama, kamar yang nyaman, atau obrolan hangat bareng keluarga? Itu wajar banget. Tapi kalau kamu terus membandingkan kehidupan di rantau dengan kenyamanan di rumah, adaptasimu bakal terasa makin berat.

Cobalah untuk melihat perantauan sebagai peluang belajar dan berkembang. Kamu bisa menciptakan "rumah" baru di sini, misalnya dengan menata kamar kosmu jadi lebih cozy atau memasak menu favorit yang mengingatkanmu pada kampung halaman.

2. Hilangkan pikiran bahwa kamu gak akan bisa beradaptasi

ilustrasi sedih (pexels.com/Polina Zimmerman)

Kadang, kita merasa jadi "orang luar" yang gak mungkin cocok dengan lingkungan baru. Pikiran seperti, "Aku cuma pendatang, gak akan nyambung sama mereka," itu hanya bikin kamu semakin jauh dari kata adaptasi.

Sebaliknya, posisimu sebagai pendatang justru bisa jadi nilai plus. Kamu membawa perspektif unik yang mungkin orang lain belum punya. Mulailah dengan mengenal budaya lokal dan bergaul dengan pikiran terbuka. Lama-lama, kamu bakal merasa lebih menyatu dengan lingkunganmu.

3. Jangan terjebak dalam mindset bahwa uang adalah segalanya

ilustrasi mengelola uang (pexels.com/Kaboompics)

Banyak perantau yang berpikir bahwa tujuan utama hidup di kota besar adalah mengejar uang. Akibatnya, mereka sering mengabaikan kesehatan, hubungan sosial, atau bahkan kebahagiaan pribadi demi materi.

Padahal, kesuksesan itu gak cuma soal uang. Punya teman yang suportif, belajar skill baru, atau mampu bertahan di situasi sulit juga termasuk keberhasilan yang layak diapresiasi. Ingat, hidupmu lebih dari sekadar angka di rekening bank.

4. Berhenti menunda kemandirian dengan alasan "masih adaptasi"

ilustrasi video call (pexels.com/RDNE Stock project)

Kadang, status "anak baru" sering dipakai sebagai alasan untuk menunda jadi mandiri. Padahal, semakin lama kamu bergantung pada orang lain, semakin sulit juga untuk beradaptasi.

Mulailah belajar hal-hal dasar seperti mencuci baju, masak, atau mengurus dokumen penting. Buat daftar apa saja yang perlu kamu kuasai, lalu hadapi satu per satu. Kemandirian adalah kunci utama bertahan hidup sebagai perantau!

5. Jangan merasa bersalah saat menikmati kehidupan barumu

ilustrasi cemas (pexels.com/Liza Summer)

Ketika kamu mulai merasa nyaman dan menikmati kehidupan di kota rantau, rasa bersalah terhadap keluarga di kampung halaman sering muncul. Ini bisa jadi penghambat kamu untuk berkembang dan bahagia.

Pahami bahwa menikmati hidup di perantauan bukan berarti melupakan asal-usulmu. Justru, dengan bahagia dan sukses di tempat baru, kamu bisa lebih banyak memberi dan membanggakan keluargamu di kampung.

Merantau memang penuh tantangan, tapi kamu gak sendirian. Ribuan perantau lainnya juga sedang berjuang seperti kamu. Dengan mindset yang tepat dan semangat yang konsisten, kamu pasti bisa bertahan dan berkembang di kota rantau. Jadikan setiap tantangan sebagai pelajaran dan batu loncatan menuju masa depan yang lebih cerah. Semangat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ananda Zaura
EditorAnanda Zaura
Follow Us