5 Fakta Gaya Hidup Slow Living, Terinspirasi dari Gerakan Slow Food

Gaya hidup yang membuatmu lebih bahagia

Apakah kamu merasa hidupmu terlalu cepat dan penuh tekanan? Apakah kamu merindukan hidup yang lebih santai dan bermakna? Jika ya, mungkin kamu perlu mencoba pola hidup slow living. Pola hidup ini adalah gaya hidup yang mengutamakan kualitas daripada kuantitas.

Pola hidup slow living juga mengajak kita untuk lebih sadar, seimbang, dan menikmati setiap momen dalam hidup. Berikut adalah lima fakta menarik tentang pola hidup slow living yang akan membuatmu tertarik untuk mencobanya.

Baca Juga: 3 Manfaat Menerapkan Konsep Slow and Simple Living, Hidup Lebih Tenang

1. Slow living terinspirasi dari gerakan slow food di Italia

5 Fakta Gaya Hidup Slow Living, Terinspirasi dari Gerakan Slow Foodilustrasi makan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pola hidup slow living tidak muncul begitu saja. Pola hidup ini memiliki akar dari gerakan slow food yang diciptakan oleh Carlo Petrini, kritikus gastronomi dari Italia, pada tahun 1980-an.

Gerakan slow food adalah sebuah filosofi yang ingin mengembalikan tradisi makan sehat dan lezat ala Mediterania yang terancam oleh makanan cepat saji yang tidak sehat. Gerakan slow food kemudian meluas menjadi gerakan slow living yang mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti seni, budaya, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan.

2. Slow living adalah filosofi hidup, bukan malas

5 Fakta Gaya Hidup Slow Living, Terinspirasi dari Gerakan Slow Foodilustrasi berpikir (unsplash.com/Attentie Attentie)

Jangan salah paham, pola hidup slow living bukan berarti malas atau tidak produktif. Justru sebaliknya, pola hidup ini adalah filosofi hidup yang sadar, bermakna, dan seimbang. Slow living adalah tentang memilih menghilangkan kelebihan dari hidup untuk lebih menikmati berbagai hal.

Slow living juga adalah tentang memprioritaskan apa yang penting dan menetapkan jumlah waktu yang tepat untuk setiap tugas maupun aktivitas. Slow living tidak menafikan kemajuan dan perkembangan, melainkan memunculkan kebiasaan hidup yang sesuai dengan kebutuhan manusia yang sebenarnya.

Baca Juga: Apa itu Gaya Hidup Slow Living? Ini Panduan Menjalaninya

3. Slow living bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental

dm-player
5 Fakta Gaya Hidup Slow Living, Terinspirasi dari Gerakan Slow Foodilustrasi ayah dan anak (pexels.com/Tantray Junaid)

Melambatkan laju hidup dapat memberikan manfaat bagi kesehatan fisik dan mental kita. Menurut Jenelle Kim, dokter pengobatan Tiongkok, ahli herba, dan penulis Myung Sung: The Korean Art of Living Meditation, slow living adalah pendekatan hidup sadar yang melibatkan hidup lebih lambat sehingga menghargai setiap momen dan memprioritaskan apa yang penting dalam hidup.

Pada akhirnya bermanfaat dari segi mentalitas dan fisik, seperti membuat tidur lebih nyenyak, memperbaiki pencernaan, meningkatkan suasana hati, mengurangi ketegangan otot, dan menurunkan tekanan darah.

4. Slow living dapat menguatkan relasi dengan orang lain

5 Fakta Gaya Hidup Slow Living, Terinspirasi dari Gerakan Slow Foodilustrasi berbincang (unsplash.com/Bewakoof.com Official)

Pola hidup slow living juga dapat membantu kita menguatkan relasi dengan orang lain, seperti keluarga, teman, atau tetangga. Dengan melambatkan laju hidup, kita memiliki waktu untuk membangun hubungan yang lebih dekat, hangat, dan harmonis dengan orang-orang di sekitar kita.

Kita juga dapat lebih peduli dengan lingkungan dan masyarakat kita dengan berpartisipasi dalam kegiatan sosial atau sukarela. Slow living membuat kita lebih bersyukur dan berempati dengan orang lain.

5. Slow living dapat dilakukan dengan cara sederhana

5 Fakta Gaya Hidup Slow Living, Terinspirasi dari Gerakan Slow Foodilustrasi pertemanan (unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Untuk menjalani pola hidup slow living, kita tidak perlu melakukan hal-hal yang rumit atau mahal. Kita dapat mulai dengan cara-cara sederhana, seperti:

  • Makan secara sadar dan nikmati setiap gigitan;
  • Meditasi dan berdoa setiap pagi atau malam;
  • Membaca buku dan mendengarkan musik yang menyenangkan;
  • Berkebun atau merawat tanaman di rumah;
  • Berjalan kaki dan bersepeda ke tempat kerja atau sekolah;
  • Mengurangi penggunaan gadget atau media sosial;
  • Menulis jurnal atau catatan harian;
  • Menghabiskan waktu berkualitas dengan orang yang kita cintai;
  • Belajar hal baru atau mengembangkan hobi;
  • Menghargai alam dan keindahannya.

Dengan menerapkan pola hidup ini, kamu bisa merasakan hidup yang lebih bahagia, sehat, dan bermakna. Jika kamu tertarik untuk mencoba pola hidup slow living, jangan ragu untuk memulainya dari sekarang. Ingat, hidup ini terlalu berharga untuk disia-siakan dengan terburu-buru. Selamat mencoba dan semoga sukses!

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Slow Living Jadi Gaya Hidup yang Layak Dicoba

Muhamad Aldifa Photo Verified Writer Muhamad Aldifa

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya